BAB 4

2.6K 219 45
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

FF Membosankan!

Warning!

***

"Kita ML, yuk!" Bisik Shania.

Seketika, kepala Kinal langsung tertarik ke belakang, tersentak kaget akan bisikkan tersebut. Kedua matanya lekat menatap kedua netra Shania, membaca arah pikiran gadis itu yang tiba tiba mengajaknya ML.

Shania sendiri berusaha untuk tidak tertawa melihat reaksi Kinal yang sungguh lucu sekali di matanya. Bahkan dia semakin intens menggoda Kinal, yaitu mengerling nakal sambil menggigit bibir bawahnya begitu sensual.

"Apa yang loe rencanain sekarang?" Tanya Kinal sengit, berusaha untuk tidak terpancing walau pun nyatanya Shania emang begitu sangat menggoda.

"Nothing, gue emang ingin melakukan itu dengan loe," Timpal Shania, lagi lagi dengan nada suara mendayu dayu. Nada suara yang mampu membuat kaum Adam langsung error otaknya. Bahkan kini tangannya bergerak lebih aktif, menelusuri dada bidang Kinal yang begitu tegap, kekar berotot.

"Jangan bercanda deh, Shan. Candaan loe gak lucu," kesal Kinal, menatap Shania dengan mata terpicing.

"I'm not kidding, Baby.. I'm serious." Timpal Shania diiringi suara sedikit mendesah.

"Shan?"

"Sssstttt... Diamlah, Baby. Jangan melawan dan nikmatilah." Sela Shania menaruh jari telunjuknya di bibir Kinal.

Shania mendorong dada Kinal hingga laki laki itu tersandar di belakang soffa. "Malam ini, kamu adalah milikku, sayang." Bisiknya sensual diiringi tiupan halus di kuping Kinal. Tiupan yang membuat Kinal jadi bergidik risih. Tidak hanya sampai disitu saja, Shania bahkan menjilat daun kuping itu dan menggigit gigitnya kecil. Ia lalu mengecup leher Kinal lembut, menelusuri leher itu dengan bibirnya, diiringi kecupan sensual pembangkit birahi.

"Ssshanhhh..."

Darah Kinal berdesir, mengalir cepat terpancing akan godaan gadis itu. Matanya terpejam erat, mati matian berusaha menahan dorongan gairah yang begitu membuncah luar biasa hebat. Gairah yang perlahan lahan menguasai setiap inci tubuhnya. Dalam sisa sisa kesadaran yang tersisa, ia hendak berontak, namun Shania dengan sigap menahannya, hingga ia pun menjadi pasrah akan serangan bertubi tubi dari Shania.

Shania tersenyum miring dalam aksinya mengeksplore leher Kinal. Bahkan mendengar desahan Kinal yang memanggil namanya, membuat aksinya semakin berani dan liar. Leher Kinal terus ia eksplore dengan ciuman dan kecupan pembangkit nafsu. Dengan telaten ia terus berusaha membangkitkan libido Kinal.

"Ssshannnhh akhhhh."

Kinal terpekik merasakan kulit lehernya dikecup kuat dibarengi gigitan kecil disana.

Cup

Shania bergerak cepat, berganti menyergap bibir Kinal. Tak ingin mangsanya lepas, maka dengan rakus ia melumat, mengulum dan mengecap bibir tebal laki laki itu liar. Lidahnya menerobos masuk ke sela sela bibir Kinal, mencari lidah Kinal dan langasung membelitnya.

Gadis manis bertubuh jangkung itu sudah dikuasai gairah tingkat tinggi. Bertindak mendominasi dan menguasai penuh atas diri Kinal. Tak ia biarkan sedikit pun Kinal bisa menguasai atas kesadarannya, karna kalo Kinal sadar maka gagal sudah usahanya untuk bercinta dengan laki laki itu.

"Eghh!?"

Shania sedikit terjengkit merasakan remasan di pantatnya. Remasan sedikit kasar ulah dari tangan Kinal. Ia semakin bergairah akan remasan itu dan semakin memperdalam eksplore-nya atas bibir dan lidah Kinal. Bahkan ia menekan pinggulnya ke depan, hingga menekan sesuatu yang keras milik Kinal.

Re:STARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang