BAB 8

2K 196 38
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

FF Membosankan!

***

Gadis cantik berpipi chubby itu berjalan dengan langkah angkuh di sepanjang koridor salah satu gedung fakultas kampus Biru. Matanya sedari tadi melirik kesana kemari mencari keberadaan Kinal yang dari tadi pagi tak menampakkan batang hidungnya.

"Tuh pacar geblek gue dimana sih? Suka ilang ilangan gak ada kabar. Bikin gue kuatir aja." Ucapnya dalam hati.

Dia terus melangkah sembari melihat ke seluruh area gedung fakultas tersebut, berharap menemukan keberadaan Kinal.

Beberapa mahasiswa yang kebetulan berpapasan dengannya dibuat mupeng oleh kecantikan paras sang Bidadari kampus Biru tersebut.

Cantik banget Ya Allah! Semoga dia jadi jodoh hamba Ya Allah.

Kapan ya gue bisa punya secantik Veranda. Gak dapat yang ori, yang KW pun gue gak pa-pa

Mimpikah gue siang siang bisa melihat Bidadari tak bersayap?

Cantik banget!

Begitulah ucapan ucapan dalam hati para mahasiswa tersebut. Macam macam pokoknya yang ada di otak mereka. Dari yang sekedar kagum, memuji hingga berharap menjadi jodoh Veranda. Tapi sayang harapan mereka hanyalah harapan semu belaka, karna kalah telak oleh 'Menteri penerangan taman'. wkekekeke. Peace :v

Ck! Kemana si tuh orang? Gue cariin kesana kemari gak ketemu juga. Apa dia gak masuk ya? Batin Veranda kesal.

Karna tak juga menemukan Kinal, ia pun akhirnya memutuskan bertanya pada salah satu mahasiswa yang berpapasan dengannya.

"Ehh, sorry. Loe tahu Kinal gak? Kira kira dimana dia sekarang?" Tanya gadis itu.

"Ekh!?" Mahasiswa itu kaget, tidak percaya sang Bidadari kampus Biru mengajaknya bicara. Bukannya menjawab, dia malah diam, tidak mampu membuka mulutnya, lalu...

Brukkk!

Ambruk alias pingsan dengan bibir tersenyum lebar.

"Hih! Ditanya bukan jawab malah pingsan. Dasar cowok lemah!" Geram Veranda.

Gadis itu berlalu tak pedulikan si cowok pingsan tersebut. Tuh cowok mau pingsan atau mati kek, dia tidak peduli. Masa bodo. Kinal yang jadi fokus utamanya.

'Drrrttt Drrrttt Drrrttt'

Ponsel pintarnya bergetar, membuat gadis itu terpaksa berhenti sebentar. Ia mengambil ponsel pintarnya dari dalam tas dan mengecek siapa yang menelpon. Harapannya sih itu Kinal yang telpon, tapi harapan cuma harapan. Ternyata bukan Kinal tetapi Deva, eksekutif muda CEO dari Putra Widjaya Corp yang menelpon.

"Deva? Perasaan hari ini gak ada job deh dengan perusahaan dia. Ada apa ya Deva telpon gue?" Batinnya bertanya tanya.

Tut

"Ya, hallo!" Sapanya setelah menggeser ikon terima di layar ponsel pintarnya.

---

Plakkk!

"Anjir! Ditampar beneran."

Celetuk beberapa orang yang melihat latihan Drama musikal dengan pemeran utama Naomi. Karna Veranda tidak mau, maka akhirnya klub seni memilih Naomi yang menjadi pengganti Veranda.

Bagi anak anak klub seni, baik Jessica Veranda, Shinta Naomi atau pun Shania Junianatha tidak ada bedanya. Ketiganya adalah Mis Populer kampus Biru. Siapa pun yang jadi pemeran utama wanita di antara ketiganya, maka harapan anak anak klub seni pasti Drama musikal nanti banyak yang menonton dan itu sangat menguntungkan mereka.

Re:STARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang