Chapter 8

1.5K 233 68
                                    

BRAK....

Arthit membanting pintunya dengan kasar, tak peduli dengan rengekkan Krist dari luar pintu. Krist menangis dan meminta maaf tapi Arthit tak peduli. Image hazernya sudah di buat hancur oleh Krist.

"PERGI!!" Teriak Arthit dari dalam.

"Maaf P hik... hik... Kit janji tak akan mengulanginya... hik... hik... please P. Kit tak ada tempat untuk berteduh..." kata Krist memelas, semoga hati Arthit menjadi lunak.

Arthit membuka pintu melihat Krist terduduk di lantai. Mata Krist memancarkan sinar bintang permohonan.

"Ini handphonemu dan ini uang untukmu mencari tempat tinggal." Arthit menyerahkan handphone Krist dan selembar uang 1.000 bath ke tangan Krist lalu berbalik arah menutup pintunya.

"P.... P JAHAT!! P KEJAM!! MENGUSIR BOCAH SEMANIS AKU. ITU KEJAHATAN P..." Teriak Krist yang sengaja membuat drama agar Arthit malu lalu menariknya ke dalam. Tapi apa yang direncanakan Krist tak menjadi kenyataan. Sudah 10 menit ia berteriak namun Arthit tak bergeming. Dengan langkah gontai Krist meninggalkan kamar Arthit.

(Zyzy : Krist.. Krist... Arthit sudah baik loh masih kasih uang buat menginap ).

Arthit terduduk di lantai membelakangi pintu. Ia dengar semua teriakan Krist. Ia kasihan tapi Krist juga perlu di kasih pelajaran. Harus menghargai kepentingan orang lain. Bayangkan saja, first kiss Arthit hilang gara-gara kelakuan konyol Krist.

FLASHBACK ON

Pagi ini Arthit merasa begitu segar dan bersemangat. Jarang sekali seorang Arthit bangun jam 6 pagi. Sungguh suatu keajaiban. Hari ini Krist aneh, biasanya ia selalu minta ikut ke universitas Arthit tapi kali ini Krist menolaknya dengan alasan ngantuk.

Arthit meraih tasnya dan segera pergi ke universitas, tak lupa Arthit menaruh uang 100 bath untuk Krist membeli makanan nanti. Arthit mengenyitkan keningnya saat melihat junior paling menyebalkan duduk di lobby dormnya.

Mungkin dia menjemput seseorang yang tinggal di dorm ini. Pikir Arthit.

Dengan masa bodoh, Arthit kembali melangkahkan kakinya sebelum ada seseorang yang menahannya.

"Pagi P..." kata Kongpop yang memeluk Arthit dari belakang. Melingkarkan kedua tangannya di pinggang Arthit.

"0062, Apa yang kau lakukan ?" Tanya Arthit pelan namun penuh penekanan bahwa ia marah.

"Memberi salam P...." kata Kongpop yang merasa tak bersalah.

"Lepaskan!!!" Kongpop menarik kembali kedua tangannya.

"Kenapa kau memelukku ? Apa ini sikapmu kepada seniormu ?" Arthit tak tahu apa alasan Kongpop berani memeluknya. Di depan umum pula.

"Kemarin P memelukku, sekarang aku juga memeluk P. Baru adil." Kata Kongpop memasang ekspresi anak anjing.

"Kapan aku memelukmu hah !!"

"Kemarin." Kemarin ?? Aku tidur seharian. Oo... shit Krist... awas kau nanti.

"P... sudah makan ?" Tanya Kongpop lembut. Bukankah bocah ini membenciku ? Arthit jadi bingung.

"Pasti belum." Kata Kongpop menjawab sendiri pertanyaannya. " Ayo kita makan dulu P." Kongpop menarik tangan Arthit ke kantin terdekat.

Bukan pagi itu saja, seharian itu Kongpop menempel pada Arthit. Tak peduli sudah diusir beberapa kali oleh Arthit, Kongpop masih setia mengikutinya. Padahal kegiatan hazer libur agar para junior dapat berpartisipasi aktif mengikuti perlombaan yang diadakan oleh universitas.

Mimi si centil, datang ke meja dimana Arthit dan teman-temannya makan. Ada satu orang yang seragam berbeda. Kongpop ikut makan dengan seniornya.

"Oii... Nong.. ikut kontes Moon ya ?" Kata Mimi sambil bersikap centil.

9. Krist And Arthit (Bahasa) - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang