15. truth

3K 427 34
                                    

AUTHOR'S POV

Kini keempat OSIS itu pergi ke rumah Jisung. Untungnya rumah Jisung tidak jauh dari dorm mereka.

Sesampainya disana...

"Langsung ke garasi aja hyung, aku mau ngambil kuncinya"

"Oke" ucap Mark

"Kenapa kuncinya tidak ada di tanganmu?" Tanya Haechan

"Biasa hehe, disita ayah" Sahut Jisung cengengesan, yang lain hanya bisa memaklumi nya.

Rumah Jisung itu sangat besar sudah seperti museum angkut di Batu, Malang. Semua jenis kendaraan tertata rapi di rumahnya.

"Waaaaaahh" Haechan takjub dengan tampilan luar garasi milik keluarga Park. Walau sudah beberapa kali kesini tetap saja tidak mengubah fakta bahwa garasi itu sangat besar. Mungkin besarnya setara 3 kalinya rumah kalian.

"Itu Jisung" ucap Jeno singkat padat dan jelas ketika melihat Jisung yang datang sambil memainkan kunci tempat kesayangannya itu.

"Bukalah" perintah Mark. Lalu Jisung membuka pintu besar tersebut setelah memasukan kuncinya, ia memasukkan beberapa pin yang hanya ia dan orang tuanya ketahui.

Tit

Pintu itu terbuka dari tengah menuju sisi kanan dan kirinya secara otomatis.

"Welcome to my place" Sahut Jisung

Bisa dilihat berbagai kendaraan terpajang rapi di sana. Ada motor dan mobil yang sudah termodifikasi. Siapa lagi kalau bukan Jisung yang memodifikasinya. Bahkan kapal selam pun tergantung kuat di atas atap garasi.

"Woaahh" untuk kesekian kalinya Haechan terkejut.

"Jadi...."





"kita mau naik apa?" tanya Jisung pada hyungnya tersenyum remeh.

--💫--


Di sisi lain

Renjun, Jaemin, dan Chenle masih menunggu. Menunggu sesuatu. Hingga...

"Sudah lama kita tidak bertemu? satu hari? dua hari?" sapa sebuah suara husky yang sangat Renjun kenal. Renjun sangat terkejut dengan kehadiran suara itu. Mengapa?, pikirnya.

"Apa mau mu?" tanya Jaemin

"Bukankah sudah jelas? Aku menginginkan kalian terutama Renjun" jawabnya

"Untuk?" tanya Chenle sambil memicingkan matanya.

"Bermain? Hmm... gini saja kalian serahkan Renjun atau kalian semua mati" Jawabnya. Chenle dan Jaemin memperhatikan raut wajah Renjun khawatir. Ia telihat masih kaget dengan kenyataan di depannya.

Namun yang dilakukan Renjun justru membuat mereka lebih kaget.

Entah kenapa Renjun tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, membuat semua yang ada di situ terkejut.

"Apa yang kau tertawakan?" tanya orang tersebut kesal. Ini bukan seperti dia yang biasa Renjun kenal.

"Hahaaahha! Maaf maaf aku hanya merasa geli. Pertama, untuk apa kau melakukan hal ini? Jelas-jelas gak ada benefitnya, dan mungkin saja kau yang akan mati karena kami. Kedua, enak saja kau mengatakan akan membunuh kami. Memangnya siapa kau berani-beraninya mengancam kami begitu?" Renjun berbicara lantang.

"Bercandamu tidak lucu, Yukhei ge" Lirih Renjun di akhir kalimat.

"Dan jika kau menginginkan Renjun ge, Langkahi dulu mayat kami!" Chenle ternyata juga bisa mengatakan sesuatu yang keren.

Done Being Me; NCT Dream「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang