EPILOG

3.9K 465 22
                                    

AUTHOR'S POV

Hari ini adalah hari senin.

Hari dimana nCITY HighSchool mengadakan Festival Budaya yang di buka untuk umum. Sebelum Festival dibuka, sudah tugas OSIS untuk mengurus pelaksanaannya agar lancar.

Mulai dari pengurusan proposal, pelaksanaan acara hingga evaluasi akhir acara. Sangat melelahkan bagi mereka, tapi mau bagaimana lagi?

Tapi tunggu,

Hari ini adalah hari Senin

Dan Renjun benci hari Senin.

"Sial terlambat lagi" Renjun berlari menuju Ruang OSIS. Sesampainya di sana, ia bisa melihat 6 pasang mata yang menatapnya dingin.

"Terlambat lagi?" tanya orang yang berada di ujung meja.

"Yah mau bagaimana lagi, kalian harusnya bersyukur aku datang" jawab Renjun dengan nada flat.

"Jangan seperti itu. Kau tahu sekarang saatnya memeriksa kelengkapan. Kau ikut?" Ketua OSIS kini membuka suaranya.

"Itu bukan urusanku" Renjun menatap tajam mereka satu persatu.

"Benar juga ini hari Senin" kata Jaemin.

Helaan nafas terdengar ketika mereka semua sudah mengingatnya. Mengingat akan fakta Renjun yang benci hari Senin, dan ia akan menjadi sangat 'brengsek'.

"Jadi?" Jeno kini menatap Renjun tajam. Renjun yang di tatap sudah membeku gara-gara tatapan dingin itu. Namun, bukan Renjun kalau tidak terbiasa.

"Bercanda. Aku akan ikut kalian" jawab Renjun dengan senyuman yang sangat kecil.

--💫--

Sebelum melakukan tugas mereka masing-masing, Mark pergi ke ruang kepala sekolah untuk melaporkan persiapan Festifal Budaya nCITY HS.

Mark membuka pintu itu lebar-lebar. Menampakkan ayahnya, Lee Junmyeon, yang sedang duduk di kursi kebangsaannya memeriksa berkas, melakukan perkerjaan sampingannya itu. Lalu, Mark kembali menutup pintu itu rapat.

"Ekkhm" Mark berdeham keras, berupaya untuk mengalihkan perhatian ayahnya dari kertas-kertas tersebut.

Mata Junmyeon mengikuti sumber suara itu. Ia membenarkan kacamata yang singgah di hidungnya.

"Ada apa?" Tanyanya dengan nada seperti biasa, berwibawa.

"Ini laporannya" Jawab Mark sembari melangkah maju hendak menaruh kertas yang dijilid itu di meja ayahnya.

"Terima kasih" ucapnya.

"Oh. Bagaimana dengan Yukhei?" Tanya Junmyeon membuat Mark heran.

"Bukankah kau seharusnya sudah tahu?" Mark justru bertanya balik. Karena bagaimanapun ayahnya pasti mengetahui hal kecil tersebut.

Junmyeon tersenyum kecut
"Aku tahu. Namun, apakah kau tidak tahu apa yang namanya basa basi?" lanjut Sang kepala sekolah.

"Yeah aku tahu. Yukhei benar-benar menghilang sejak hari ini. Aku memaklumi keputusan yang ia pilih" ucap Mark canggung.

"Dan dia tidak berbahaya. Aku sarankan jangan mengganggu kehidupannya. Ia sedang beristirahat, aku pikir" ucap Mark menerawang apa yang akan dilakukan Yukhei selanjutnya.

"Hmm, keluarga Hwang juga tidak bisa memaksakan kehendak jika Yukhei memang ingin pergi. Biarkanlah dia tenang terlebih dahulu" ucap Junmyeon menatap lurus mata anaknya.

Done Being Me; NCT Dream「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang