Part 13

35 8 0
                                    

Bangchan menghentikan langkahnya dan berbalik kebelakang,

“ berhenti mengikutin gw Soo jin ” tegur Bangchan pada Soo jin yg terus saja mengikutinya dari belakang

“ lu marah lagi sama gw? ” tanya Soo jin

“ gak ”

“ bohong, kalau enggak kenapa lu terus ngejauh dari gw?, dan kenapa chat gw gak lu bales?, terus gw telepon lu gak angkat?, padahal kan penting ”

sebegitu pentingkah Seungmin bagi lu ” benak Bangchan,

Bangchan mengusap wajahnya kasar.

“ gw sibuk ”

Bangchan mengerutkan dahinya saat melihat raut wajah Soo jin yg tiba tiba berubah, Bangchan melirik ke belakang dan nampak Seungmin yg tengah berdiri di belakangnya.

Seungmin tersenyum tipis pada kedua orang yg ada di depannya, sambil melangkah mendekati Bangchan dengan langsung merangkul pundak Bangchan.

“ hai Soo jin ” sapa Seungmin pada Soo jin,

Soo jin tak membalas sapaan dari Seungmin dan malah pergi meninggalkan mereka berdua.

Bangchan yg melihat Soo jin meninggalkan mereka, langsung melepaskan rangkulan Seungmin tanpa menoleh nya sedikit pun, dan langsung pergi meninggalkan Seungmin seorang diri.

Seungmin mengangkat bahu nya dan ikut berlalu juga.

Soo jin berjalan dengan langkah yg cepat, hatinya terasa sakit setiap kali melihat Seungmin.

Sejak Seungmin memarahinya di gudang, Soo jin sudah tidak pernah menghubungi Seungmin lagi ataupun mendekatinya saat di sekolah.

“ jangan nangis, jangan nangis ” gumam Soo jin yg menyemangati dirinya agar tak menangis,

Soo jin sangat menyukai Seungmin, tapi Seungmin tak menyukainya.

Soo jin menyesal sempat mengira jika Seungmin menyukainya juga, karna saat ia melakukan skinship Seungmin tak pernah menolak, tapi kenyataannya Seungmin membencin diri nya.

***

Ke lima gadis itu tengah duduk sambil melipat kertas berwarna menjadi burung, mereka tengah menyiapkan hiasan untuk acara pensi nanti.

“ gak ke rasa ya udah mau pensi lagi ” ucap Eun seok sambil memasukkan burung kertas itu pada wadah

“ iya, makin sibuk aja gw ” sahut Sang rim,

Ke empat temannya menandangi Sang rim. Sang rim yg merasa risih di pandangi, ia langsung melemparkan burung kertas yg ada di tangannya pada wajah teman teman nya.

Aksi lempar lemparan pun terjadi, ke lima gadis itu terus saling melempar kan burung kertas satu sama lain hingga berserakan dimana-mana.

Mereka berlarian menghindari lemparan burung kertas yg di lemparkan, dan sesekali mereka tertawa bahagia.

Ke lima gadis itu menjadi pusat perhatian murid lain yg berlalu lalang melewati taman, dan ada juga yg menonton aksi mereka dengan duduk santai sambil memakan snack.

Sweet noonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang