bab 13 Godaan

3.1K 71 0
                                    

tak pernah terpikirkan oleh Dimitri kalau masalah Alexa membuatnya berfikir keras. baru kali ini ia berargumentasi hebat dengan kedua orang tuanya. pagi ini ia datang ke rumah orang tuanya dan sungguh terkejut ketika ibunya menolak keras sehingga menyebabkan ayahnya murka. masih diingat jelas bagaimana suasana mencekam menambah aura mistis semakin kelam dan percakapan kecil yang tidak nyaman.

"ingatlah baik-baik nak, aku tidak akan melawan takdir atau mengubah nasib hanya karena kau putraku... begitu kau menjalankan rencanamu kau bukan lagi putraku"

ibunya menjerit meminta ia mengurungkan niatnya untuk Alexa

"lepaskan Dimitri..."
"ibu.."
"lepaskan..ibu tidak mau kehilangan dirimu"
"ibu... jangan ibu juga"
"kau berasal dari 2 dunia maka yang digariskan olehnya hanyalah yang berasal sama atau golongan kita, manusia tidak pernah termasuk didalamnya karena mereka adalah budak di kaki kita....!!!"

terhenyak mendengar kalimat itu, perlahan air mata ibunya mengalir.
ayahnya menghilang dari matanya seperti angin kencang.

"kau sudah tahu seumur hidupmu ibumu ini hanyalah arwah yang terjebak di tempat ini,mengapa kamu lakukan ini? ibumu ini tidak bisa reikarnasi atau kembali ke jalan yang seharusnya Dimitri,...aku tidak minta banyak bisakah kau melepaskannya dan carilah seseorang yang tidak terikat perjanjian 2 dunia? apa itu terlalu sulit Dimitri anakku"
"ibu"
"pikirkan pertanyaan ibu ini kalau sudah tau jawabannya kau bisa datang kapan pun kau ingin"

lalu ibunya pergi begitu saja. Dimitri gusar dan pulang kembali ke rumahnya dimana Alexa menunggunya.

sejenak ia mengusap wajahnya yang tegang.

"sir"

diangkatnya kepalanya dilihatnya sekretaris pribadinya

"hmmm"
"20menit lagi rapat sir"
"aku lelah"
"apa yang harus kulakukan sir"
"junior ku perlu diperhatikan"
"baik sir"

sekretaris pribadinya sudah paham betul kalau Dimitri tegang perlu pelepasan lagipula di dalam kontrak kerjanya disebutkan kalau ia harus mengerjakan semua kepentingan dan keperluan Dimitri tanpa bantahan ataupun penolakan, gaji yang diterima sangat besar belum lagi fasilitas yang disediakan.. sudah tentu ia bukan orang bodoh menolak itu semua.

segera dibuka resleting celana dan dikeluarkan junior dari celana dalam kemudian mulai dimasukkan kedalam mulutnya. tangan kanannya mengocok penis yang sudah besar itu, tangan kirinya membelai putingnya.

"mulutmu sangat nikmat"

tangan Dimitri mulai membuka kemeja putih yang dipakai sekretarisnya dan meremas payudaranya lembut, tangan yang satunya mulai membuka celana dalam dan dimasukkan ke dalam vaginanya.

"kau sudah basah"

sekretaris pribadinya diam saja ikut menikmati permainan atasannya.

"aku sudah tidak tahan, cepat masukkan"

sekretarisnya segera mengubah posisinya menjadi menungging hingga Dimitri dapat leluasa memasukinya. naik turun sebentar pantatnya dipukul sedangkan tangannya sibuk meremas-remas payudaranya. begitu dirasakannya mau keluar Dimitri segera mencabut penisnya dan dimasukkan kedalam mulutnya tak lama kemudian menyembur spermanya yang sangat banyak. tangannya kembali mengobrak abrik vaginanya hingga sekretarisnya melepaskan hal yang sama. tapi sebelum selesai Dimitri memasukkan kembali penisnya kedalam vaginanya.

"aku masih belum selesai"

sekretarisnya hanya mengangguk sambil menikmatinya. Dimitri menikmati permainan mulutnya dan kalau boleh jujur sering membuatnya kecanduan hingga terkadang berbagai alasan selalu dicari supaya sekretarisnya mau melakukannya.

SMILE OF THE LIFE TAKER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang