bab 18 Bagian terpenting

2.2K 58 0
                                    

hari yang telah ditetapkan akhirnya datang juga, Alexa masuk kedalam mobil kesayangannya menuju ke kantor Dimitri bersama pengacaranya.

berkali-kali leo menghubungi nomor telepon alexa untuk menanyakan keputusannya tapi tak dihiraukan, biarlah nanti di kantor Dimitri semua menjadi jelas begitu pikir Alexa. diam alexa memandang pemandangan melalui jendela mobilnya,hatinya merasa takut kalau keputusan yang diambilnya akan melukai hatinya sama seperti ketika leo memberitahukan kalau dirinya sudah dijual karena keserakahan. sungguh alexa berharap perjalanannya bisa lebih lambat tapi entah mengapa kali ini doanya tidak dikabulkan sama sekali.

"nyonya"panggil pengacaranya takut menganggu ketenangan kliennya. alexa memutar tubuhnya menatap pengacaranya.

"apa nyonya tidak takut efek sampingnya dari perubahan perjanjian itu"tanyanya.

"tidak!!"tegas alexa tenang walau sejujurnya rasa takut perlahan mulai menguasai tubuhnya.

pengacaranya menghembuskan nafasnya yang sedari tadi ditahannya, ia sangat tegang mengingat pengacara dimitri berteriak menginggatkan diteleponnya saaat diberitau perubahan itu. alexa kembali memandangi jalanan di sepanjang jalan menuju kantor dimitri. alexa harus mengosongkan kepalanya kalau tidak dimitri akan segera mengetahui semuanya dan ia tidak siap sama sekali.

sementara itu di kantor Dimitri, terlihat kesibukan beberapa pegawai mulai menata dokumen yang diperlukan untuk rapat. pengacara Dimitri terlihat membaca berulang-ulang semua dokumen agar pada hari ini bisa selesai. pengacara Dimitri sudah dihubungi oleh pengacara Alexa semalam untuk beberapa perubahan lagi yang tentunya Dimitri belum mengetahui sama sekali dan itu membuat pengacara Dimitri gelisah karena ia nyakin perubahan itu tidak akan disukai oleh Dimitri. pengacara leo mengelengkan kepalanya berulang kali kemudian menatap pengacara dimitri. pengacara dimitri yang merasa diperhatikan ikut menggelengkan kepala pasrah.

Dimitri diam memperhatikan semua aktivitas pegawainya, leo meliriknya sekilas memastikan tidak ada kejutan untuknya. dengan sedikit menghela nafasnya dimitri menghadap kearah leo. pengacara leo menghampiri leo berusaha menenangkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh banyak pihak setelah dirasakan leo tenang,pengacara leo kembali ke kursinya memeriksa kembali dokumen itu.

"berkali-kali kamu melirik kearah ku percuma"kata Dimitri ketus beranjak ke tempat duduk ditengah ruangan tersebut.

melihat itu leo mendengus kasar tidak terima perkataaan dimitri. dimitri menghela nafas panjang.

"aku bicara apa adanya terserah kamu mau percaya atau tidak padaku"katanya lagi berusaha melonggarkan ikatan dasinya yang dirasakan mencekiknya. leo tak peduli diraihnya kembali handphone yang sempat dilempar kasar ke atas meja. tapi lagi-lagi hanya suara operator telepon yang menyapanya.

"sebentar lagi juga datang, sudahlah jangan menekan alexa"teriak Dimitri kesal melihat leo yang tidak berhenti menghubungi Alexandra. mendengar itu leo kembali melempar handphone di meja rapat dan beranjak mendekati jendela yang menghadap kearah taman.

"sir"panggil sekretaris pribadinya pelan di dekatnya berharap perjanjian ini batal sehingga Dimitri tetap menjadi miliknya.

"hmmm"sahut Dimitri malas menatap sekretarisnya.

"semua sudah siap"katanya lagi terus memperhatikan tingkah laku Dimitri dengan putus asa. hati sekretaris pribadinya tidak terima dengan keputusan dimitri tapi apa boleh buat ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"apa dia sudah datang"tanya dimitri tanpa menatap sekretarisnya itu.

"sekuriti memberi tahu nyonya Alexa sudah berada di lift"jawab pelan sekretarisnya nyaris tak terdengar. kemudian Dimitri mengangguk pelan sebagai kode kepada sekretaris pribadinya.

Dimitri menarik nafasnya agar tenang. sekretaris pribadinya meninggalkan ruangan itu menuju lift untuk menyambut Alexa. di sepanjang perjalanan menuju ke kantor dimitri,alexa kembali mengingat pertemuan dengan iblis ayah Dimitri. ia sangat ketakutan di saat itu. bahkan Casandra diminta menemaninya tidak membantu sama sekali karena ternyata lebih ketakutan daripada dirinya yang pada akhirnya mereka tidak jadi masuk ke dalam rumah iblis.

pintu lift terbuka

alexa melangkah keluar dari lift diikuti pengacaranya. sekretaris pribadinya Dimitri segera mengarahkan ke dalam ruangan rapat. leo memandang Alexa rindu, Dimitri memperhatikan dalam hati

semua orang menempatkan dirinya ke kursi masing-masing. suasana tegang ketika surat perjanjiannya mulai dibaca.

untuk sejenak Dimitri memandang Alexa dengan kerinduan yang menyiksanya. Alexa tetap diam tanpa memperhatikan sekelilingnya, tangannya bergetar hebat tapi berusaha ditekan olehnya.

brak...

Leo mengeprak meja kuat

"apa maksudnya ini"kata leo memandang pengacaranya dan pengacara alexa yang langsung kompak menarik nafasnya. berbeda dengan pengacara Dimitri yang tenang sesekali memperoleh Dimitri.

"katakan padaku Alexa apa mau mu"katanya lagi tapi belum sempat Alexa menjawab pertanyaan tersebut

"aku menyetujui semua perubahan surat perjanjian itu"kata Dimitri tenang

Leo menatap kaget mendengar kalimat yang keluar dari Dimitri padahal ia meyakini Dimitri akan berpihak kepadanya.

"kau!!"teriak leo marah

Dimitri menandatangani surat perjanjian itu dalam diam tanpa membaca lagi.air mata Alexa menetes perlahan terasa ada beban tercabut dari hatinya.leo terduduk lemas.

para pengacara memeriksa semua kembali dan mengangguk sambil mengamati sekeliling. leo memandang surat perjanjian itu tidak mau menandatanganinya,semua orang memandangnya.

"Alexa"panggil leo pelan tapi yang dipanggil hanya diam melihatnya.dimitri terus memperhatikan tingkah lakunya.

"tak bisakah kau pikirkan kembali diriku"tanya leo kembali melihat Alexa.

Alexa menghapus air matanya dan beranjak berdiri dari duduknya menuju Leo duduk.

"maaf"jawab Alexa meraih tangan leo pelan.leo melihat tangannya yang terlihat kurus.setelah itu Alexa melepaskan sentuhan tangannya.

leo mendengus dingin kemudian ia segera menandatangani surat perjanjiannya

Dimitri perlahan-lahan mulai bergerak menuju pintu keluar ruang itu,ia ingin Alexa tidak pergi.

Alexa memutarkan tubuhnya menghadap pintu, dilihatnya Dimitri berdiri dengan tangan masuk kedalam saku. tersenyum seperti biasanya.

Alexa mendekati pintu.dimitri menarik dirinya kedalam pelukannya.menghirup aroma Alexa yang menenangkan dirinya.

"biarkan seperti ini"
"aku tau"

Alexa berusaha mati-matian untuk tidak terpengaruh oleh dimitri.entah bagaimana ia mencintai laki-laki di depannya ini dan ia berharap Dimitri tidak menyadarinya tapi Alexa tidak mengetahui kalau Dimitri sangat mencintainya hingga apapun itu akan dilakukannya untuk bisa mendapatkan Alexa.

SMILE OF THE LIFE TAKER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang