Part 6

16.3K 2.8K 157
                                    

GELAP, pengap dan bau. Hanya itu yang bisa Jinsol simpulkan begitu membuka mata, ia tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas karena ruangan itu begitu gelap. Atau mungkin hari yang sudah malam?

"Eungh.." lenguhnya pelan. Rasa nyeri di lutut dan kepala yang terasa seperti di tusuk ribuan jarum mulai mendera. Tidak tahu apa yang sedang ia lakukan disini, setahunya, ia memotong jalan ketika ingin berangkat ke sekolah lalu ada beberapa orang bertubuh besar yang menghadang.

Setelah itu ada bau menyengat, dan ia tidak bisa mengingat apapun lagi.

Bau lembab disana semakin menganggu, dan rasanya tempat yang ia duduki sekarang ini sedikit bergoyangㅡseolah ada gelombang di bawah. Apakah ia sedang berada di dalam kapal yang mengambang di atas laut?

"Halo?" gumamnya pelan, lalu mengerenyit ketika tenggorokannya sakit. Ia belum minum apapun sejakㅡentah sejak kapan, dan tenggorokannya terasa sakit.

"Halo!" ada balasan, suaranya berasal dari sisi lain. Tapi ketika Jinsol ingin bergerak, ada suara rantai yang tergesek. Lalu ia memegang salah satu tangan dan baru menyadari jika tangan kanan nya terpasang borgolㅡborgol itu menyatu dengan rantai.

Sialan. Siapapun yang melakukan hal gila ini, Jinsol akan membunuhnya nanti.

"Siapa kau?! Dimana?!" teriak Jinsol lagi, ia tidak perduli jika tenggorokannya semakin perih.

Terdengar suara rantai dari seberang sana. Tapi keadaan masih begitu gelap, bahkan Jinsol takut jika sosok yang menyapanya tadi bukanlah manusiaㅡpikiran rasional nya tidak bekerja saat ini.

"Aku LisaㅡLalisa Manoban! Siapa kau? Dan dimana kita? Aku tidak bisa melihat apapun!" suaranya terdengar ketakutan.

Jinsol menelan ludah. "Aku Lee Jinsol. Aku juga tidak tahu dimana keberadaan kita sekarang. Tapi sepertinya kita berada di dalam kapal.." gumamnya; namun masih bisa di dengar oleh Lisa.

Apakah mereka hanya berdua disana? Atau masih banyak gadis lain yang terkurung di dalam ruangan gelap ini? Jinsol tidak tahu, ia tidak bisa bergerak jauh karena ada borgol yang membatasi pergerakannya. Belum lagi ia juga tidak tahu tentang ruangan gelap ini, siapa tahu ada jebakan kan?

"Taeyong Oppa.." bisiknya pelan, lalu air matanya merebak keluar. Apakah Taeyong tahu jika dirinya di culik dan berada disini? Sungguh, ia merindukan kakaknya yang satu itu.

Jinsol hanya bisa berharap, jika Taeyong akan datang untuk menyelamatkannya. Tidak perduli dimana pun ia, yang ia inginkan sekarang adalah bertemu dengan Taeyong dan memeluknya.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Taeyong terus terdiam sejak perkataan Jaehyun terakhir kali tentang Meksikoㅡmaksudnya, negara itu sangat jauh. Ia tidak yakin akan pergi ke sana, dan disana juga sangat luas! Bagaimana mereka akan menemukan Jinsol?

Saat ini ia sedang berada di ruangan Jaehyun, menunggu lelaki tampan itu yang sedang membicarakan sesuatu dengan para anak buahnya.

Tubuh Taeyong rasanya lemas sekali, ia tidak tahu harus bagaimana. Namun Jaehyun sudah berjanji akan membantunya kan?

Pintu ruangan di buka, muncul Jaehyun dengan wajah lelahnya. Kantung matanya bahkan menghitam, mungkin kasus Jinsol lumayan berat untuk di tangani.

"Aku sudah berbicara pada beberapa anak buahku dan juga atasanku. Ternyata lelaki yang menculik adikmu adalah seorang pengedar narkoba, tukang penyelundup senjata illegal serta sering melelang banyak gadis." jelas Jaehyun, ia duduk di sebelah Taeyong saat ini.

More Than Words《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang