Part 7

15.1K 2.7K 335
                                    

SEKARANG Jaehyun, Taeyong dan juga Mark sudah berada di dalam mobil fortuner berwarna hitam. Karena sudah jam 11 malam, jadi Jaehyun yang menyetir. Sedangkan Mark berada di kursi belakang; lampu di atasnya menyalaㅡlelaki tampan itu sedang memeriksa beberapa dokumen.

Taeyong duduk di sebelah Jaehyun; matanya menatap jalan tol yang terlihat begitu sepi. Ia memikirkan banyak kemungkinan, jika mereka tidak berhasil menemukan Jinsol, apa yang harus ia lakukan? Bagaimana nasib adiknya nanti?

"Kapal dengan kode KR-1719, KR-1901, KR-1402, KR-0195 malam kemarin berangkat menuju Meksiko untuk mengirim beberapa barang penting hyung. Perjalanan memakan waktu 2 bulan, pemberhentian dilakukan di beberapa dermagaㅡJeju pasti sudah lewat malam ini," Mark mulai menjelaskan, matanya tidak lepas dari dokumen di tangannya. Ia benar-benar sangat fokus.

Jaehyun mengangguk. "Perjalanan pasti akan memakan waktu, kita tidak bisa menyebrangi pulau menggunakan mobil. Jika kita naik pesawat pun pasti akan kehilangan jejak," ia menghela nafas jengah; matanya menatap jalan tol dengan serius. "Jika tujuannya adalah beberapa dermaga, kita harus menggunakan kapal. Tapi aku takut kita malah kehilangan jejak."

Mark mengatupkan rahang, jika mereka kehilangan jejak dan tidak bisa mengatasi kasus ini dengan baik. Otomatis semua keluarga korban akan mengajukan tuntutan, lalu jika kasus mereka tidak selesai dalam jangka waktu 5 bulanㅡpihak kepolisian dan jaksa terpaksa untuk menutup kasus ini. Tentu saja Mark tidak akan tinggal diam, ada 10 gadis korea yang di bawa ke Meksiko untuk di perjual belikan, ia adalah seorang polisiㅡdan seharusnya seorang polisi tidak membiarkan hal tersebut terjadi.

Taeyong hanya diam dan menyimak, ia ingin membantuㅡtapi bukan kapasitasnya untuk membicarakan hal ini. Ia hanyalah seorang saksi dan juga termasuk keluarga korban yang ingin membantu, ia ingin berjuang demi adik kandungnya.

"Ada sekitar 4 kapal, menurutmu Mark, kapal mana yang sering menyelundupkan hal-hal seperti itu?" tanya Jaehyun penasaran.

Mark menjentikkan jari; ia memajukan tubuh hingga kepalanya berada diantara Jaehyun dan Taeyong. "Aku bertanya kepada temanku, ia seorang informan. Kebanyakan kapal yang mudah untuk di sogok seperti itu adalah kapal dari perusahaan Dorne, disini, kapal itu memiliki 2 kode seri. KR-1719 dan KR-0195, namun itu juga masih di ragukan kebenaran nya hyung. Jadi kita tidak bisa terpaku hanya pada dua kapal."

Kening Jaehyun berkerut dalam. "Hubungi Lucas dan Jackson, kita tidak bisa bekerja berdua. Minta kantor untuk mengutus kedua anak itu untuk mengawasi dua kapal lainnya." titah Jaehyun, Mark hanya mengangguk lalu mengeluarkan ponsel dan menghubungi kantor.

Karena kasus ini masih belum jelas, jadi kantor tidak mau memperkerjakan banyak pegawainya. Hanya ada beberapa polisi yang di tugaskan, kasus ini masih termasuk kasus kelabuㅡsaksi pun tidak ada, mungkin hanya Taeyong, itu juga Taeyong tidak bisa melihat orang-orang itu dengan jelas karena jarak.

Keterangan yang Rowoon berikan belum cukup, semua data serta bukti yang mereka miliki tidak cukup kuat untuk kantor. Jadi mereka harus berusaha keras untuk mencari bukti yang lainnya.

"Kantor bersedia, mulai besok Lucas dan Jackson akan mulai bertugas hyung." ujar Mark setelah sambungan telepon itu terputus.

Mendengar itu Jaehyun mengangguk; dari sudut mata ia terus melirik Taeyong yang terlihat murung. "Taeyong-ssi, kau baik-baik saja?" tanya Jaehyun kemudian.

Merasa diajak bicara, Taeyong akhirnya menoleh dan tersenyum kecil. "Aku baik-baik saja, terimakasih telah mengizinkanku untuk ikut serta meskipun tidak banyak membantu." sesalnya.

Jaehyun menggeleng sekali. "Tidak seperti itu, tugasmu disini bukan untuk membantu. Kau bukan anggota kepolisian, jadi tidak masalah. Jangan merasa bersalah seperti itu Taeyong-ssi."

More Than Words《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang