🍋 Pawang

1.4K 151 32
                                    

Title: Pawang
Side Focus: Park Sungjin
Length: 1847 words
Language: semi-standard

"Gua sih pengen nembak lo dari dulu, Ji. Tapi sayang sih, lo udah ada pawangnya. "

🍋


" Kak, Kak Sungjin!"

Panggil seorang gadis tampak berlari-lari kecil menyusul laki-laki berkemeja kotak-kotak yang baru saja menuruni panggung. Sontak laki-laki tersebut menoleh. Mendapati gadis manis dengan penampilan paling nyentrik seantero kampus, kini telah berdiri tepat dihadapannya. Sungjin kedapatan memperhatikan gadis itu sekilas. Bandana motif polkadot bertengger pada surai rambut gadis itu yang dicepol kanan kiri. Sweeter tipis warna kuning polos yang menutup sebagian lehernya, gadis itu padu dengan jeans model jumpsuit. Tak lupa mengenakan converse abu-abu kesayangannya serta tas ransel kecil warna merah yang kontras dengan warna sweeter, melengkapi fashion gadis itu hari ini.

Senyum lelaki itu dengan mudahnya mengembang. Dibanding istilah unik atau nyentrik, Sungjin lebih menganggap bahwa gadis itu istimewa.

" Ih, dipanggilin dari tadi juga." Keluh gadis itu tanpa basa-basi. Bibir merah alami miliknya sedikit mengerucut. Membuat Sungjin terkekeh pelan, sebelum membalas pernyataan gadis itu dengan sedikit candaan. "Iyaa, gua noleh ini. Gua ngga budeg, Jieuuun."

Kini gadis yang diketahui bernama lengkap Lee Jieun itu, ikut terkekeh. Lalu sejenak Jieun mengalihkan atensinya pada beberapa teman Sungjin yang melintas dan melempar senyum kearahnya. Mereka adalah teman band dari Sungjin, yang baru saja manggung mengisi acara pentas seni kampus.

" Lo tuh kebiasaan manggil Kak, deh. Kan kita seumuran." Tegur Sungjin yang membuat atensi Jieun kembali pada lelaki itu. Mulut gadis itu tentu saja gatal untuk tidak membalas ucapan Sungjin.

" Mau gimana juga lo kating gue. Mana bisa sih ngga manggil Kak. Bisa abis dikeroyok angkatan lo kalo ketauan kurang ajar sama senior!" cerocos gadis itu tanpa berpikir panjang. Entah mengapa, Sungjin selalu suka jika gadis satu tingkat dibawahnya itu berargumen. Tampak menggemaskan sekali dimatanya.

" Yaudah deh, serah lo Ji." Balas Sungjin santai. Lelaki itu kemudian meraih gitarnya lalu sibuk membungkus benda itu dengan tas pelindung berwarna hitam.

" Habis ini manggung dimana lagi?" Tanya gadis itu, masih setia berdiri disamping Sungjin sambil mengamati lelaki itu memberesi perlengkapan manggungnya.

" Keluar kota doooong. Busan!" jawab lelaki itu tanpa menoleh kearah Jieun. Mendengar Sungjin sesemangat itu, membuat gadis yang memiliki kebiasaan memegangi kedua tali ranselnya itu, mendadak antusias.

" Asyiik. Nonton aah."

Sungjin otomatis mendongak. "Jauh lagi."

" Ga peduli. Gua mo kabur aja lah dari kepanitiaan. Stress! Pengen refreshing!"

Sungjin yang telah selesai membungkus gitarnya itu, sontak tertawa kecil. Ada saja ucapan ngawur yang keluar dari mulut gadis itu. Hitung-hitung dapat hiburan, ia selalu menyukai sikap gadis yang cukup sering mengekorinya itu kemana-mana. Namun beberapa hari ini mereka jarang bertemu karena lelaki itu sibuk dengan band-nya, dan Jieun yang aktif organisasi dan mengurusi beberapa kegiatan kampus.

" Ternyata lo bisa stress juga ya." Heran lelaki bermarga Park itu. "Awas aja, main kabur. Ketua lo kan galak tuh. Si Krystal bukan sih?" sambungnya lagi.

JAMJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang