Title: SNS Side Focus: Jeon Chanu, Hwang Yeji Length: 4689 words Language: standard
"Tentunya tak lupa, aku memotretnya dahulu. Lumayan untuk feed sns"
🍓
" Ya, benar begitu. Agak miring sedikit, ah good."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitu tiba di venue tempat dimana wanitaku sedang melakukan pemotretan, atensiku sepenuhnya tertuju padanya yang kini tengah mengeksplorasi pose didepan kamera. Pose apa saja. Tentunya, ia sangat lihai. Menyaksikan sendiri bagaimana sang fotografer hanya sedikit memberinya arahan, ia dengan cepat mencerna dan mentransformasikan arahan tersebut menjadi suatu gerakan syarat akan emosi yang coba ia bangun didepan kamera. Benar-benar professional.
Ia tampak sangat fokus. Sampai-sampai tak menyadari suaminya berdiri disini, dideretan para staf pemotretan sejak beberapa menit yang lalu dan praktis yang kulakukan hanya berdiri terpaku menatapnya.
Bagaimana aku dapat mengalihkan atensiku darinya jika ia sepenuhnya menyita segala isi otakku? Ia sangat pintar membuat dirinyalah satu-satunya pusat dari segala atensiku. Kemampuannya menjelma menjadi satu-satunya objek menarik bagi kedua mataku, memang tak ada tandingannya. Bahkan sejak pertama kali kami bertemu. Prosesnya sama seperti ini.
Realistis saja, paras cantiknya merupakan magnet pertama kali yang membuatku tertarik padanya. Katakan lelaki mana yang tidak memandang wanita dari parasnya lebih dulu? Jika ada, temui aku maka dengan leluasa aku akan menyumpahimu bahwa kau lelaki tidak normal.
Hei, diriku tidak salah kan?
Sangat benar untuk standar laki-laki atau lebih tepatnya standar idealku, Lee Jieun adalah definisi kesempurnaan. Parasnya yang memiliki daya pikat tersendiri itu sukses membuatku penasaran setengah mati setelah pertama kali bertemu dalam proyek yang sama. Selama proses dalam meniti karir sebagai presenter berita nasional sekaligus jurnalis, membuatku tak begitu memperhatikan perkembangan dunia entertain saat itu. Hidupku bisa dibilang sangat lurus, dimana aku hanya fokus pada info berita-berita paling in saja tanpa mencampurinya dengan kehidupan enterntain seorang artis.
Hingga suatu saat salah satu proyek baru dari stasiun tv-ku menunjuknya sebagai brand ambassador. Sumpah demi apapun, awalnya aku tak tahu jika dirinya adalah seorang penyanyi. Setelah mencari tahu mengenai profil serta karya-karyanya agar setidaknya wawasanku tidak nol saat mewawancarainya nanti, aku benar-benar menyesal mengapa baru mengetahui tentang dirinya.
Like, what the hell-kemana saja kau selama ini Jeon Jungkook?
Oke, terlambat untuk menyesal dan beruntung aku memiliki kesempatan mewawancarainya sekali. Sisanya, ia sering berseliweran di stasiun tv tempatku bekerja, entah melakukan pemotretan atau bertemu produser. Saat proses pemotretan itu lah diam-diam diriku menaruh interest padanya.