🍓 Reply 1993

1.4K 115 68
                                    

Title: Reply 1993
Side Focus: Park Sungjin, Min Yoongi, Kim Woosung, Lee Hwitaek
Length: 12470 words
Language: standard

"Hingga teka-teki percintaan kelimanya dimulai ketika memasuki tahun terakhir sekolah menengah atas"

🍓

Apgujeong-dong, Seoul, 2023.

Keempat laki-laki yang memiliki domisili berbeda-beda itu, hari ini kompak berkumpul di salah satu rumah di kawasan Apgujeong Distrik Gangnam, Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keempat laki-laki yang memiliki domisili berbeda-beda itu, hari ini kompak berkumpul di salah satu rumah di kawasan Apgujeong Distrik Gangnam, Seoul. Hanya demi merayakan satu-satunya sahabat perempuan mereka yang baru saja pindah rumah, mereka rela menyisihkan waktu untuk berkumpul bersama. Sang pemilik rumah dengan nama Lee Jieun itu bahkan rela memesan banyak makanan hari ini. Mulai dari masakan restoran china, fried chicken, buah-buahan, serta aneka makanan ringan namun tetap saja, yang paling digandrungi adalah pizza dan cola. Mengingatkan pada makanan yang sering mereka makan saat di Busan dulu.

Tepat ketika perempuan cantik yang baru menginjak usia 30-an itu meletakkan satu loyang besar pizza dihadapan keempat laki-laki yang duduk melingkar di karpet, terdengar beberapa kali bel rumah berbunyi. Jieun tampak abai sejenak namun justru omelan cerewet dari para sahabatnya, ia peroleh.

" Sana kau temui dulu! Siapa tahu tamu penting." Ujar salah satu pria bergaya swag dengan banyak anting itu bersuara. Jieun hanya dapat menatap was-was keempatnya kemudian berujar memperingati. "Jangan mulai makan tanpaku, okey?"

" Haish, sudah cepat sana!" balas pria dengan rambut berwarna coklat ikal itu ikut menyahut. Mau tak mau Jieun mulai beranjak dari posisinya. Tak langsung pergi melainkan berkacak pinggang seraya menebar ancaman.

" Kalau makan duluan awas saja, akan kuapit leher kalian satu-persatu! Lihat saja!"

" Arrasseoooo."

Jieun pun akhirnya meninggalkan sejenak ruang keluarga tersebut untuk membuka pintu rumahnya. Senyum manis wanita cantik itu seketika mengembang begitu tahu benda kesukaannya kini ada tepat didepan matanya.

" Dengan rumah Tuan Park? Berikut titipan bunga dari suami anda untuk anda, nyonya." Ujar si kurir antar seraya menyerahkan buket Bunga Lily berukuran besar tersebut pada Jieun. Jieun segera meraihnya dan reflek memeluk bahagia buket bunga itu.

" Terima kasih, Pak." Ucapnya pada sang kurir yang segera pamit dari rumahnya setelah urusannya selesai. Dengan perasaan berseri-seri, wanita itu lantas kembali ke ruang keluarga seraya menenteng penuh bunga tersebut dalam pelukan. Senyumnya masih tak luntur begitu menatap keempat sahabat laki-lakinya yang duduk memunggunginya, sampai ia menyadari sendiri bahwa mereka tengah mengunyah pizza dengan nikmat.

Maka, buyar sudah.

" Ppali ppali! Kenapa lama sekali sih, padahal hanya mengambil bunga."

JAMJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang