Page Eleven

1.7K 434 29
                                    

7 Desember 2015

Untuk Juyeon Danendra,
Lelaki yang hanya bisa kupuji,
tapi tidak dapat kumiliki.


"Hai, Eunseo."

Gadis dengan seragam putih abu-abu itu tersenyum saat menatap Juyeon yang baru saja menghampirinya sambil membawa bola basket miliknya.


Hai, Juyeon!

Aku seneng banget waktu ngeliat kamu muncul didepan aku lagi.

Tapi rasa seneng aku ilang pas aku liat kamu makin kurus, jauh lebih kurus dari terakhir kita ketemu bulan kemarin.


"Bentar lagi kita kelas 12 ya."

"Loh?" Eunseo mengangkat sebelah alisnya bingung. "Masih lama tau. Kan kita mesti lewatin kelas 11 semester 2 dulu."

Juyeon terlihat mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan secara perlahan. Lelaki yang menjadi pemain basket andalan sekolah itu menatap Eunseo dengan senyum tipis dibibirnya.

"Saya-" Juyeon menggantungkan ucapannya. "-Engga jadi deh."

Dan kemudian, Juyeon tertawa pelan melihat reaksi Eunseo yang terlihat sangat lucu dimatanya.


Hmmmmm.

Aku sebenernya pengen jujur sama kamu, Juyeon. Tapi aku bingung, gimana cara ngomongnya ya?

Selain itu, setelah aku pikir ulang, kayaknya aku cerita sama kamu ngga ada gunanya deh.

Soalnya aku bukan siapa-siapa kamu.

"Hari Senin kan kita ada karyawisata. Kamu mau duduk sama siapa di bus?"

Eunseo berpikir sejenak. "Chengxiao? Aku gak tau juga deh. Soalnya setau aku Chengxiao lagi deket sama Yuto dan momen kayak gini pasti mereka mau duduk berdua."

"Oh begitu." Juyeon menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Yaudah, kamu duduk sama saya aja mau gak? Soalnya saya juga gak ada temen."


Haduh Juyeon........ Kayaknya kamu ngga nanya pun pasti kamu tau jawabannya apa.

Udah pasti aku mau duduk sama kamu lah.

Jujur ya, dari sejak suka sama kamu aku sempet mikir, gimana ya rasanya duduk sebelahan sama cowok ganteng kayak kamu?

Dan akhirnya, saat itu dateng juga.


"Mau ya?"

Gadis cantik itu menganggukkan kepalanya pelan, membuat Juyeon mengelus kepalanya dengan lembut.

"Makasih banyak ya," ucap Juyeon dengan lembut. "Ngomong-ngomong, tadi gimana ujiannya? Geografinya susah gak? Sejarahnya gampang gak?"

"Gampang!" seru Eunseo dengan raut wajah ceria. "Soal Geografi-nya gampang banget. Sejarah-nya juga. Ada 2 soal PG yang dianulir, lumayan banget tuh."

"Bagus!" Juyeon mengangkat dua ibu jarinya. "Kamu semangat terus belajarnya ya. Biar bisa dapet beasiswa ke kampungnya si Kevin."

Kedua sudut bibir Eunseo tertarik ke atas. "Makasih ya, Juyeon. Kamu juga semangat!"


Semangat dalam belajar.

Yang paling penting, aku mau kamu tetep punya semangat hidup supaya kamu bisa melawan penyakit kamu.

Aku sayang kamu, Juyeon.

Dan aku ngga akan pernah bosen ngomong itu.

karena bentar lagi selesai aku mau buat versi juyeon nih, kira-kira menurut kalian gimana? atau aku buat buku 2juyeon yang baru lagi?

btw selamat hari sabtu 😌🧡

High School Crush ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang