🍃Pt.7🍃

322 31 7
                                    



•°•°•


Lisa sudah mengecek kondisi Jieun. Nyonya Jeon dan Jungkook sangat tidak sabar untuk mengetahu kondisi Jieun dengan raut wajah yang khawatir dan cemas.

Lisa segera menurunkan stetoskop ke leher jenjang nya. Ia tersenyum cerah kepada dua orang yang ada didepan nya ini.

"Lisa-ya, apakah kondisi Jieun membaik?" tanya Ny.Jeon dengan terburu-buru.

"Nyonya Jeon, Jieun sekarang dalam kondisi yang sangat baik. Tapi, saya tidak akan tau kapan ia akan terbangun. Saya akan selalu berdo'a, semoga saja secepat nya Jieun akan terbangun." Lisa berusaha menenangkan Nyonya Jeon agar tidak terlalu khawatir.

"Be.. Benarkah? Apakah ia sudah membaik! Syukurlah, saya sangat berterima kasih kepada Tuhan dan diri mu Lisa-ya." ucap nyonya Jeon sambil memegang kedua tangan Lisa. Jungkook tidak diam saja, ia mengusap lembut bahu Nyonya Jeon.

"Tidak perlu berterima kasih pada saya nyonya Jeon. Itu sudah menjadi tugas saya. Bersyukur lah pada Tuhan yang telah mengabulkan do'a Nyonya dan Jungkook." Lisa sambil tersenyum menatap ke arah nyonya Jeon dan Jungkook bergantian.

Nyonya Jeon dan Jungkook membalas senyuman Lisa itu. Tiba-tiba ada seseorang pria paruh baya membuka pintu,

Cklek.

"Annyeong, maafkan aku. Aku terlambat datang kemari. Bagaimana keadaan Jieun sekarang?" tanya pria baruh baya tersebut, yang tak lain adalah ayah Jungkook.

"Ya, tidak apa-apa sayang. Aku tau kau pasti sangat sibuk. Keadaan Jieun sekarang membaik. Maafkan aku, aku tidak bisa menjaga Jieun dengan baik." Nyonya Jeon langsung menghampiri ke arah suami nya itu.

Ia memeluk suaminya. Tuan Jeon pun membalas pelukan hangat dari istrinya, dan mengusap lembut rambut ny.Jeon . Menenangkan hati istri nya, yang kini sedang merasa bersalah atas apa yang terjadi.

"Hey, sudahlah sayang. Jangan bersedih, okey! Ini mungkin sudah rencana Tuhan, sayang. Kita harus berdo'a agar Jieun cepat sembuh." ucap Tuan Jeon dengan nada yang lembut, dan masih mengelus rambut milik istrinya. Nyonya Jeon hanya mengangguk dan tersenyum kearah suaminya ini.

Wks! Jungkook sama Lisa cuman planga-plongo doang ngeliat Tuan dan Nyonya Jeon yang lagi bermesraan. Seakan dunia milik mereka berdua. Entah, sejak kapan Jungkook sudah ada di samping Lisa saat ini.

Ekhm!

Suara deheman yang dihasilkan oleh Jungkook membuat semua penghuni - (-Jieun) - yang ada dikamar itu pun melihat ke arah sang pelaku.

"Aish kau ini mengganggu saja Jung.." Nyonya Jeon menatap datar ke arah anak sulung nya ini.

"Yak! Kalau eomma dan appa ingin bermesraan jangan disini. Di kamar ini ada aku dan dokter Lisa juga!" Jungkook merasa risih melihat perilaku Tuan dan Nyonya Jeon yang bermesraan dihadapan nya. Apalagi disini ada Lisa. Tapi, Lisa melihat mereka hanya tersenyum manis.

"Makanya, kau cepat-cepat mencari istri. Biar tidak menJomblo seperti ini." ucap Tuan Jeon yang memang greget pada Jungkook. Karena sampai sekarang Jungkook belum memperkenalkan seorang wanita kepada mereka ber-2.

"Aku tidak ingin mencari istri dulu appa." Jungkook yang malas pun langsung duduk kembali disofa.

"Yak! Yak! Kau ingin menjadi perjaka tua? Ha?" Tuan Jeon sudah sangat kesal dengan anak yang satu ini. Yang sangat keras kepala, tapi ia tetap menyayangi anak-anaknya ini.

Cold Man? -JKLM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang