🍃Pt.8🍃

305 30 6
                                    

Sebelumnya minta maaf kalo ada typo.

•°•°•


Sudah satu bulan ini Lisa dan Jieun semakin akrab. Mereka selalu bergurau bersama, layaknya kakak dan adik. Sedangkan Jungkook, si kakak asli nya ini senang melihat adiknya tertawa kembali. Dan melihat senyum manis yang terdapat pada Lisa.

“Dokter Lisa! Aku senang, hari ini aku akan kembali kerumah. Tapi, aku juga sedih..” ucap Jieun dengan nada yang awalnya sangat bahagia. Tiba-tiba nadanya berubah menjadi sangat sedih.

Hmm? Ada apa Jieun?” Lisa sedang membantu suster yang sedang membereskan alat medisnya. Ia mendengar nada suara Jieun yang berubah pun, langsung menatapnya bingung sambil mengusap pucuk kepala Jieun dengan lembut.

“Aku.. Aku tidak dapat melihat dokter Lisa lagi.” Jieun menundukan kepala nya. Lisa yang mendengar itu langsung berbicara, “Hey, kita bisa bertemu lagi. Tenang saja, jangan bersedih. Oke!”

“Tapi kan.. Dokter Lisa sangat sibuk. Bagaimana kita bisa bertemu lagi?” tanya Jieun lagi. Lisa berpikir lagi, apa yang dikatakan Jieun memang betul.

“Hmm... Tenang saja, akan ku usahakan bisa bertemu dengan mu lagi. Okay! Jika nanti aku libur, kita akan bermain seharian.” Lisa mengusap kepala Ji eun gemas.

“Hanya berdua! Janji!” ucap Ji eun antusias sembari menunjukan jari kelingking nya.  “Janji!” Lisa pun menyatukan jari kelingking nya dengan Ji eun.

“Hey, sudahlah sayang. Jangan merepotkan dokter Lisa. Pasti dokter Lisa juga butuh istirahat. Kasihan dia”  nyonya Jeon sedari tadi melihat keakraban nya mereka berdua.

“Hehe... Tidak apa-apa nyonya. Lagipula aku sudah berjanji pada nya, aku sangat menyukai anak-anak terutama Ji eun si manis ini.” Lisa mengusap pucuk kepala Ji eun lagi dengan gemas.

“Baiklah, jika itu mau mu nak. Datang saja kerumah kami, okay. Istirahat terlebih dahulu, ne!”

Ne, nyonya Jeon!” Lisa tersenyum sangat manis. Sampai-sampai nyonya Jeon mencubit pipi nya gemas.

“Aa.. Mianhae.” nyonya Jeon langsung tersadar apa yang barusan ia lakukan.

Selanjutnya Lisa mengajak nyonya Jeon untuk mengurus administrasi dan kebutuhan obat-obatannya Ji eun.



°•°•°

*Lisa POV*

Gw si orangnya ga mudah cape, mungkin. Tergantung mood, kalo apa yang gw kerjain itu dengan senang hati dan kerja keras. Gw gabakal sampe jatuh sakit.

Biasanya, kalo pas masih sekolah gitu. Gw gampang sakit kalo udah kecapean banget. Ya, intinya tergantung mood.

Berarti gw dulu males bat y.

Barusan aja nyonya Jeon pergi dari ruangan gw. Ya lu pada tau kan ngapain?. Sekarang gw lagi meratapi jalanan yang dipenuhi oleh kendaraan, makhluk ciptaan manusia. Entah yang beroda berapa pun itu. Kuker banget ajg:)

KAMBING! Gw baru inget nih. Si JenJen kemana? Ga ketemu berapa lama ya? Kangennya diriku ini. Ingin bertemu dengan dirimu, oh JenJen ku~

Ngapa jadi alay begini si_-

Satu bulan ini gw sama Jennie sibuk masing-masing gitu. Si Jennie ini dokter spesialis bedah. Sebenarnya, gw rada takut si sama pilihan Jennie yang pengen jadi dokter bedah. Ya, takut.

Bentar, ada sesuatu yang mengganjal diotak gw. Gw belum nraktir Jennie yang pas marah itu ye? Terus, pas pengen traktir malah gw tinggal. Gw nitip makanan ke dia, pake uangnya dia sendiri pula.

Cold Man? -JKLM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang