CHAPTER I

22 5 0
                                    

"ayo anak-anak kita selesaikan tugas kita hari ini!! Cepat, agar kita bisa ke rumah impian kita di California..." perintah ayah dengan semangat.

  Keluarga tersebut bernama keluarga Smith. Mereka baru saja membeli rumah di suatu perumahan di daerah California.

  Rencananya mereka akan pindah ke California kemarin, tapi ayah ada satu kerjaan terakhir di New York. Jadi mereka akan pindah ke rumah baru mereka.

"Haruskah kita pindah ke California? Bagaimana jika aku tidak mau?" tanya anak tertua mereka Oceana.

"Oceana... Ayah tau ini sulit untukmu... Kau baru saja bisa menyesuaikan diri disini. Tapi, ayah masih punya kerjaan sebelum ayah pensiun 3 tahun lagi."jelas ayah

  Oceana mengecapkan mulutnya tanda ia tidak suka dengan keputusan ayahnya. Ia merasakan hal janggal dari rumah yang akan ditinggali mereka.

  Rumah itu terletak di perumahan mewah ditepi hutan, tetapi rumahnya agak jauh dari hunian tetangganya yang lain.

  Mempunyai rumah dengan suasana asri seperti dipinggir hutan memanglah impian Oceana dari dahulu, tetapi aura yang dipancarkan saat ayahnya menunjukkan foto rumah barunya sangatlah berbeda.

"Mom, bisakah kita tidak kerumah itu? Kita cari saja yang lain? Seperti dipinggir pantai?" Tanya Carol dengan polosnya.

"Tidak sayang, rumah itu pas untuk kita, luas, indah, suasana sekitarnya juga asri, tak jauh dari situ ada pantai juga, jadi Carol dan yang lain bisa main dipantai setiap sabtu" jelas ibu.

"Tapi, aku tak mau ibu, kurasa Rory juga tak mau kesana"

  Ibunya kehabisan kata-kata untuk meyakinkan Carol. Ia mengalihkan perhatian Carol dengan mengajaknya belanja di Supermall dekat sana.

"Kebiasaan, mom pasti selalu mengalihkan pembicaraan" gumam Oceana.

~

Keesokan harinya...

"Marine... Ayo bantu aku memasukkan semua barang ini ke mobil!"

"Sebentar... Aku sedang membantu ocie mengangkat lacinya."

  Jones meminta istrinya membantu memindahkan semua barang ke mobil. Tetapi istrinya yang perfectionis itu tak mau semua barangnya tak tertata rapih selama diperjalanan.

  Semua sudah masuk ke dalam mobil. Semuanya ceria kecuali Oceana dan Carolisha. Mereka merasakan hal aneh jika mereka pindah.

"Kak... Aku merasa kita tidak akan pernah tenang jika kita pindah ke rumah baru kita."

"Kakak juga merasa begitu. Karena jika kita pindah kesana, kakak rasa kita akan tertimpa hal sial setiap malamnya.."

  Carol dan Oceana memang mempunyai kemampuan langka itu. Tapi bedanya, Carol berkomunikasi dan melihat sedangkan Oceana hanya bisa merasakan.

  Mereka melakukan perjalanan yang panjang. Dan itu pasti sangatlah melelahkan.

  Semua anak tidur kecuali Carol yang sedari tadi memperhatikan jalan dan menempatkan tangan di dagu seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Carol tidak tidur?"

"Tidak mom, aku ingin bertanya dad, apakah mereka baik?"

  Jones yang tak terlalu tertarik membicarakan hal seperti itu menyerahkan pertanyaan Carol ke ibunya. Jones memang tak terlalu peduli dengan kemampuan anaknya tersebut. Bahkan beberapa saat lalu, Jones pernah marah besar ke Carol karena ia terus bertanya hal seperti itu saat menginap di sebuah hotel di Kansas.

"Marine, kau tahu paa yang harus kau lakukan. Aku sudah sangat lelah hari ini, sudah cukup"

"Emm, sayang kau tau kan, seperti yang sudah ku katakan berulang kali kalau mereka semua hanya ingin bermain sayang. Kupikir mereka semua sangat baik"

"Tapi kurasa tidak disana, mom"

  Jones yang lelah dan emosional langsung membentak Carol hingga membangunkan seisi mobil.

"SUDAH KUBILANG,, JANGAN PERNAH MEMBAHAS HAL SEPERTI ITU LAGI!!! KAU TAHU SEBERAPA LELAH KAMI MENCARI JAWABAN UNTUK MEMBALAS PERTANYAAN MU??!!!! KUHANYA INGIN HIDUP TENANG, TANPA KAU!!! SUDAH CUKUP!!!"

  Oceana yang terbangun langsung memeluk erat dan mencoba menenangkan Carol yang terisak. Marine pun mencoba menenangkan Jones yang sudah sangat lelah.

GladermadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang