Ibu berusaha menenangkan Jones tetapi dia malah terlempar ke arah lemari. Oceana pun sudah tak ia indahkan lagi.
"Kau merusak ketenangan ku... Kau membuat anak kesayangan ku menyesal atas perbuatanmu... Semua perkataan aneh mu, semua kejadian aneh ini, aku tak sanggup lagi... PERGI KAU DARI SINIII!!"
Ayah melemparkan kapak yang dipegangnya ke arah Carol. Tetapi, Oceana hendak melindungi Carol yang mengakibatkan tangan kirinya putus dibuat ayahnya.
"Aaayaaahhh... Tidakk!!!"
Marine hanya bisa melihat kelakuan suaminya mencelakai kedua putrinya sembari membekap mulutnya dengan tangannya sendiri.
Dalam benaknya, Jones sendiri menyesali perbuatannya. Kenapa aku bisa khilaf seperti ini?batin jones.
"Darahhhh!!!" Teriak Carol melihat tangan kakak tercintanya putus dan bersimbah darah. Ia bahkan melupakannya luka di bahunya yang sama buruknya.
"Hehe, tak mengapa Carry! Aku hanya sedikit terluka ini tak sebanding dengan aku harus kehilanganmu" senyum Oceana memudar karena ia pingsan.
Semua sibuk dengan Carol dan Oceana. Sedangkan Gladermade, ia hanya asik menonton drama keluarga yang ada didepannya sembari memberikan senyum kemenangan.
"Tenang saja gadis muda,,, ini baru awal, hahahaha" gumam Maddy dengan ketawa jahatnya.
~~~
"Maafkan aku kak, karena aku kakak harus diamputasi" Oceana menghapus air mata yang Carol jatuhkan dengan tangan kanannya.
"Tak apa Carol, lebih baik aku begini melawan orang biadab itu daripada harus kehilanganmu" ucap Oceana sembari melirik sinis ayahnya yang juga meliriknya dengan rasa penyesalan.
"Ochi,, maaf... Maafkan aku" Jones tertunduk menyesal.
"Ha? Apa? Maaf? Seharusnya kau meminta maaf kepada Carol, bukan aku!" Jones tertunduk mendengar perkataan Oceana.
"Tapi... Tapi aku... Aku tadi hanya-" ucapan Jones terputus oleh ucapan Oceana yang muak.
"Cih.. lebih baik aku dan Carol pergi jauh dari kalian dan mencari tempat yang lebih nyaman. Tidakkah kau bisa menghargai kelebihan Carol?"
"Aku... Aku hanya muak dengan semua hal aneh ini, apalagi setelah kita pindah. Yang ada dalam diriku hanyalah amarah" ucap Jones seraya menatap Oceana.
"Sudah ku bilang, disini kita hanya sengsara. Carol juga sudah bilang, kau memang ayah yang tak tau hati!! Entah mengapa kalian bisa mengajak orang aneh seperti Gladermade tinggal di rumah kita" Oceana mulai mengkode keluarganya kalau Gladermade bukanlah orang baik.
"Mengapa kau jadi membicarakan Maddy?" Tanya ibu terkaget.
"Pokoknya aku ingin pergi dari sana!!" Bentak Oceana yang sudah lelah mendengar perdebatan sejak kemarin mereka pindah.
~~~
"Marshall,,, oh Marshall... Anak baik, aku ingin menceritakan sesuatu kepadamu, sini duduk di sampingku!" Pinta Maddy dengan lembut, dengan sigap Marshall menghampirinya.
Marshall adalah orang yang sangat cepat terpengaruh oleh omongan apapun. Bahkan ia sangat pintar mengadu domba orang. Hal ini dimanfaatkan Gladermade untuk menghancurkan keluarga ini.
"Kau tahu, adikmu Carol itu sangat lemah... Tapi, dibalik kelemahannya ia menyimpan sebuah kekuatan besar yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kalian semua" ucap Maddy.
"Ha? Benarkan?"
"Ya, kau benci dia kan? Nah, aku juga. Dia harus segera dihancurkan agar keluarga kita tidak hancur" hasut Maddy sembari melemparkan senyum jahat.
Marshall mengiyakan perkataan Maddy barusan. Ia juga membenci Carol dan rasanya ia ingin membunuhnya.
"Apalagi yang aku harus lakukan? Dulu aku pernah membuangnya,, tapi ia kembali dengan sendirinya" gumam Marshall
Flashback on
Marshall yang berusia 15 tahun membawa Carol yang berusia 4 tahun dengan mobilnya menuju sebuah hutan saat mereka sedang berlibur di Jepang.
Carol kecil hanya menurut kepada kakaknya dan tidak mengetahui maksud kakaknya tersebut.
"Kamu tunggu dulu disini ya, aku ingin mencari bunga mawar disana!" Ucap Marshall.
"Aku ikut!!" Carol dengan sigap memegang tangan Marshall meminta ikut.
"Tidak sayang, bahaya! Disana ada seekor macan putih yang sangat besar siap menerkam siapa saja" hasut Marshall.
"Hii,, takut... Yasudah Carol tunggu disini saja. Dadah!"
Bukannya mengambil buka mawar yang bermekaran, Marshall justru menuju mobil dan meninggalkan Carol sendirian disana.
Untuk ketemu wisatawan yang ingin melihat mawar pun mustahil, karena tempatnya agak jauh.
Dengan antusias, Carol menunggu kakaknya datang. Tetapi, sampai sore ia tidak melihat tanda-tanda kakaknya.
Di Villa...
"Mom,,, Carol... Carol hilang!!"
"Apa??!! Bagaimana bisa?" Tanya ibu khawatir.
"Aku tadi mengajaknya ke taman bunga, tetapi ia malah berlarian dan lepas dari pengawasan ku" alibi yang dibuat oleh Marshall berhasil membuat keluarganya termanipulasi.
"Kita harus apa? Mencarinya? Sudah malam besok saja" ucap ayah yang senang tetapi dalam lubuk hatinya ia sangat khawatir.
Jam 00:12
"Kau dengar Jones, ada yg mengetuk pintu" ucap Marine berbisik.
"Ahh,, mungkin hanya turis iseng" ujar Jones dan kembali tertidur.
Marine yang penasaran, turun dari kasur dan keluar memastikan siapa disana. Betapa terkejutnya ia saat uang mengetuk pintu itu adalah Carol.
"Mom!!"
"Carol!!!" Ibu langsung memeluk erat tubuh mungil Carol.
Teriakan keduanya membuat keluarga Smith terbangun. Oceana yang senang pun memeluk erat Carol.
Marshall mulai mengeluarkan keringat dingin, ia takut Carol akan mengatakan yang sejujurnya.
"Maaf, aku tidak nurut dengan Marshall... Aku bermain sendirian dan membuat kalian khawatir" ucap Carol sembari memberikan kedipan kepada Marshall.
Marshall sangat lega, tetapi pembelaan Carol terhadap dirinya tidak serta Merta membuatnya suka Carol.
Flashback end
"Ahaaa!! Aku tahu caranya" Marshall tersenyum jahat membayangkan rencananya.
***
Gimana? Gedeg gk sih kalian kalo punya kakak kayak Marshall dan ayah kayak Jones?
Hmm,,, kira-kira apa ya rencana Marshall??🤔
Penasaran? Tunggu di chapter uang akan datang.😉👌
Oh ya, jangan lupa vote yang banyak serta kritik dan saran biar aku lebih semangat nulis chapter yang lebih seru!! 😆✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladermade
HorrorKeluarga Smith pindah ke sebuah rumah megah di California. Tetapi aura yang dipancarkan oleh rumah itu sangatlah jahat. Tanpa diduga muncul seorang wanita cantik bernama Gladermade yang datang untuk merusak ketenangan keluarga tersebut. Akankah mer...