3. Tetangga

7 1 0
                                    

"Huft... Panas banget sih kamar ini." gerutu Loli sambil melirik jam waker nya di nakas yang menunjukkan pukul 2 dini hari.

Suhu kamar pada malam itu sungguh membuat Loli gerah dan berang, entah kenapa tidak seperti pada malam biasanya yang sangat sejuk dan sangat tenang, bahkan sejuknya tanpa harus menghidupkan kipas angin yang suaranya bagaikan suara senapan perang.

Kamar berukuran cukup untuk satu tempat tidur, satu lemari dan beberapa sudut untuk peralatan lainnya itu memang tergolong murah, mengingat sudah beberapa kos yang pernah menjadi teman berteduhnya itu namun membuat Loli terpaksa mencari kos lain karena harga yang sewaktu-waktu naik.

Panasnya kamar yang berada pada tingkat tiga itu memaksa Loli untuk membuka jendelanya lebar-lebar agar angin malam dapat memberikan kesejukan pada gadis yang sedang duduk di bangku kuliah itu.

Menyibak tirai untuk memberi ruang pada tubuh berisi Loli agar dapat membuka jendela membuat jantung Loli seketika memompa pada kecepatan yang sangat cepat.

Ada sesosok wanita diseberang kamarnya sedang terduduk diteras kamar menatap Loli dengan tatapan elangnya.

Seketika Loli berpikir untuk melihat kaki wanita tersebut.

"Syukurlah nyentuh tanah itu kaki." bisik Loli dalam hati. Loli mencoba menenangkan dirinya dengan berpikir bahwa wanita itu mungkin saja tetangganya yang sedang mencari angin sama seperti dirinya. Tanpa mempedulikan wanita tersebut Loli kemudian memilih tidur kembali.

Angin sepoi sepoi masuk melalui jendela, membuat Loli tertidur semakin terlena dengan mengundang mimpi sebagai pelengkap warna.

Dalam mimpinya kepala Loli seolah sedang dielus oleh binatang yang memiliki bulu yang sangat lembut, namum elusan tersebut semakin lama semakin kasar membuat Loli terbangun dari tidurnya.

Saat membuka mata Loli melirik ke arah jendela dan mendapati sesosok perempuan yang sedang duduk sambil memainkan rambut, dengan jarinya yang memiliki kuku seperti sabut, dan baju putihnya yang seperti kabut.

Loli mengerjapkan matanya dan melihat sosok wanita itu sudah hilang.

Loli mencoba tidur kembali dan berbaring sebentar, seakan ada yang menemaninya tidur disebelah karena ranjangnya terus bergetar.

Loli menarik selimutnya mencoba melihat sosok yang kesepian, saat membuka selimut tidak ada seorang pun ditepian, Loli menghempaskan selimutnya dan berupaya agar tak berpikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Loli menarik selimutnya mencoba melihat sosok yang kesepian, saat membuka selimut tidak ada seorang pun ditepian, Loli menghempaskan selimutnya dan berupaya agar tak berpikiran.

Saat mulai merebahkan badan, Loli kembali diganggu dengan hentakan, kaki Loli seperti ada yang menarik dengan enggan. Loli bergidik dan tidak bisa tidur seharian.

Esok malamnya Loli mencoba menemui tetangganya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok malamnya Loli mencoba menemui tetangganya itu. Beberapa kali Loli mengetuk pintu tapi wanita itu tak kunjung muncul.

"Kamar itu sudah lama tak berpenghuni." sahut seorang wanita yang berada di kamar sebelah.

"Tapi tadi malam saya lihat pemilik kamar ini duduk di luar." sambung Loli.

"Apa adek ini membuka jendela saat tengah malam?" tanya wanita tersebut.

"Iya tepat jam 2 malam."

"Sebaiknya jangan membuka jendela jika sudah tengah malam." wanita tersebut mencoba memberi peringatan.

"Memangnya ada apa Buk?"

"Saat tengah malam ada sesosok wanita yang sedang mencari anak perempuannya saat tengah malam. Dulu kabarnya wanita tersebut mati terjatuh dari lantai 3 saat duduk di jendela kamar." cerita wanita tersebut dengan nada yang lambat.

"Oh begitu, kalau begitu saya permisi." jawab Loli dan segera berjalan memasuki ke kamarnya karena takut mendengar cerita wanita tersebut.

Saat tengah malam suhu kamar Loli kembali panas. Loli terbangun dan segera mengingat wanita yang duduk di teras, sedikit Loli mengintip ke jendela, dan melihat wanita itu kembali ada. Tatapan wanita tersebut sangat tajam seperti malam sediakala.

Penasaran membuat Loli membuka jendelanya, wanita tersebut seolah mengatakan sesuatu kepada Loli tapi Loli tidak tau apa yang dikatakannya.

Dari arah belakang hawa dingin menusuk tengkuk Loli, saat Loli berbalik.....

"Aaaaaaaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaaaaaaa...." jeritan Loli membuat seluruh penghuni kos terbangun.


End








Mau cerita seramnya author update?
Kirimkan cerita seram kalian beserta nama, tempat kejadian, dan alamat kalian....

TIRAI MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang