"Teganya kamu Tedi Chu! Kenapa kamu pergi secepat ini?! Bagaimana reaksi ibu dan bapakmu nanti ketika mereka tau kalau kamu jadi seperti ini?!" Ucap Pak Eka sambil berlinang air mata.
Seekor ikan cupang mengambang di atas permukaan air sebuah toples. Tampaknya si cupang sudah tidak bernyawa.
Sang pemilik ikan cupang yang baru saja bangun dari tidurnya sangat terpukul setelah menemui ikannya yang sudah mati. Padahal ikan cupang ke-1254nya itu adalah hasil perkawinan ikan cupang ke 1104 dan 1089 yang paling indah.
Ia masih menangisi kepergian Tedi Chu. Sampai cupang-cupang yang lain merasa kasihan melihatnya.
Disiapkannya peti untuk Tedi Chu, dan siap untuk dikremasi--
Enggak lah lebay. Si Bapak cuma bilang "Yah, mati" terus buang.
[.]
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Pak Eka. Ia heran. Pagi pagi begini sudah ada yang mengetuk pintunya. Padahal dia baru bayar uang kos kemarin.
"Siapa?" Tanya Pak Eka sebari ngintip-ngintip takut.
"Ini Minyuk, Pak Eka!" Jawab si pengetuk pintu yang ternyata adalah tetangganya sendiri yaitu Minhyuk.
Pak Eka dengan senang hati membukakan pintunya untuk Minhyuk. Ketika dibukakan pintunya, si Kunyuk Minhyuk spontan bilang:
"Buset, muka lu lebih kusut dari biasanya. Abis mimpi apa semalem?" ucap Minhyuk kurang ajar.
"Berisik lu! Ngapain pagi-pagi kesini?"
Minhyuk menarik napas panjang siap-siap ngerap. "Nyari si subbie, dia semalem pinjem helm gue belom dibalikin. Mana gue mau ngajar bentar lagi. Gue cari di kamarnya gak ada. Pas tadi ketemu si Jae katanya ada di kamar lu, yaudah gue ke sini.""Lu percaya aja lagi sama tuh anak. Udah tau kalo dia jawab semaunya dia. Si Subbie biasa nongkrong di tukang fotokopi depan noh!" Kata Pak Eka dengan muka yang masih sama seperti tadi. Dan tentunya hal itu mengganggu Minhyuk yang sudah ganteng, siap-siap mengais rezeki.
"Yaelah tuh anak. Yaudah deh, gue cari dulu si Subbie. Eh btw, itu muka setrika dulu deh, biar agak rapian dikit" Minhyuk dengan muka gantengnya lari menjauh dari Pak Eka.
"DASAR CECUNGUK PANGGANG!!"
[.]
Minhyuk lari-larian keluar kosan untuk nyamperin si Subbie yang katanya sering nongkrong di tukang fotokopi. Muka tampannya sekarang penuh keringat.
"Bang! Liat Subbie gak Bang?"
Si Abang terkejut terheran-heran. Untung gak minta sayur kol.
"Astagfirullah dekk, bikin kaget aja sih. Subbie? Hari ini dia gak kesini. Udah berangkat kuliah kali" jawab abang fotokopi yang tangannya hampir ikut kefotokopi karena terkejut.
Dalam hati minhyuk berkata:
"Hmm..., tidak mungkin dia kuliah sepagi ini. Pasti dia sedang minta makan pada ibu kos, HAHAHA. Awas saja kau subbie kalau ketemu. Akan ku buat kau jadi ganteng."Abang fotokopi melongo melihat muka minhyuk yang terlihat sedang main sinetron. Kayak adegan-adegan bicara dalam hati ftv indosiar.
"Dek! Ini bukan tempat casting Ftv Indosiar, Dek!" Abang fotokopi menghentikan minhyuk yang sedang bergumam dalam hati.
"Oh, iya maaf bang. Saya gak sadar. Yaudah kalo gitu saya pamit bang. Makasih!"
Minhyuk akhirnya harus lari-lari lagi balik ke kosan.
Part 1 "Helm Minyuk", next part 2 *yaiyalah*
Maaf pendek dan gaje abis.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're In Kos-kosan
Humor[BTOB] [Kumpulan short stories] 7 manusia tidak waras yang hidup dalam satu kos-kosan dan menghasilkan suatu kebudayaan.