*Vanka POV*
"Oke Anak-anak, ibu akhiri sampai disini wassalamu'alaikum Wr Wb." Ujar guru itu.
"Waalaikumsalam Wr Wb." Koor semua murid.
Gue masukin semua buku-buku gue ke dalam tas setelah itu gue langsung menuju ke parkiran untuk menemui kak Al, saat gue berjalan dari kejauhan terlihat sosok Kak Al tapi tunggu Kak Al disitu tidak sendirian di samping nya ada seorang cewek yang gue tebak seumuran dengan Kak Al.
Gue bertanya-tanya siapa cewek dan kenapa mereka terlihat sangat akrab sekali, gue pun bergelut dengan pikiran gue sendiri hingga gue tersadar setelah ada seseorang yang menepuk pundak gue cukup keras, gue menoleh untuk melihat siapa yang udah menepuk pundak gue.
Ternyata seseorang itu adalah Darren, dia itu salah satu most wanted di sekolah ini, sangat famous, dia selalu ngejar-ngejar gue untuk jadi pacarnya tapi gue tolak mentah-mentah, pasalnya hati gue ini udah beku dan hanya untuk seseorang.
"Hhehehe, maaf ngagetin." Ujar nya sambil cengengesan.
"Ada apa?" Tanya gue datar.
" Loh pulang sama siapa? Pulang bareng gue ajah yuk Van." Ajak Darren.
"Gue bareng Kak Al." Ujar gue singkat padat dan jelas, dia mengangguk tanda mengerti.
"Ohh, yaudah lain kali pulang bareng gue ya. Kalau gitu gue pulang duluan ya Van dahh." Ujar Darren, gue nggak nyahut omongan dia hanya mengangguk ajah.
Gue pun menghampiri kak Al yang sedang ngobrol sama cewek itu yang kadang diselingi canda dan tawa.
"Ekhem." Dehem gue cukup keras karena jujur saja gue benci situasi seperti ini.
"Ehh kamu udah datang dek, oh iya kakak mau ngenalin seseorang dek. Cewek di sebelah kakak ini namanya Novita Sari panggil ajah kak Vi." Ujar Kak Al lalu cewek itu yang ternyata namanya Novita Sari menjulurkan tangannya.
"Novita Sari panggil ajah kak Vi." Ujar dia sambil tersenyum.
"Vanka." Ujar gue singkat dan datar tanpa ada niatan membalas uluran tangannya.
"Jadi nggak? kalau nggak jadi gue pulang." Ujar gue dingin.
"Ehh iya jadi jadi kok dek, hmm Vi aku duluan ya kamu nggak apa-apa kan aku tinggal sendirian?" Tanya kak Al yang buat gue sedikit mual Ngedengar cara ngomong kak Al yang sangat lebay.
"Nggak apa-apa kok Al." Ujar kak Vi meyakinkan kak Al.
"Ok kalau gitu, aku duluan yaa dahh." Ujar kak Al sambil melambaikan tangan.
Setelah itu Gue dan kak Al pun menghampiri motor kak Al.
"Yuk Van kita berangkat sekarang." Ujar dia sambil memakaikan helm ke kepala gue.
"Motor gue gimana?" Tanya gue.
"Biar pak Ujang ajah yang ngambil." Ujar dia.
Gue pun langsung naik ke motornya.
"Pegangan nanti jatuh." Ujar kak Al lembut sambil menari tangan gue yang sekarang sudah melingkar sangat manis di pinggang nya.
***
"Nah udah sampai." Ujar dia
Gue pun turun dari motornya dan melepas helm yang ada di kepala gue dan langsung duduk di rerumputan sambil memejamkan mata ya itung-itung melepas kepenatan, tiba-tiba ada sebuah kepala yang langsung mendarat di paha gue tanpa ijin dulu sama pemilik nya.
Ya itu adalah kepala kak Al yang sekarang sudah tiduran dengan posisi kepalanya yang ada di atas paha gue.
"Jadi kakak mau curhat apa?" Ucap gue lembut sambil memainkan rambutnya, ya sikap gue berubah 180° kalau sedang berada di luar sekolah.
"Dek kamu tahu? Sekarang hati kakak sangat berbunga-bunga." cerita dia.
"Oh ya? Apa yang membuat kakak ku yang tampan satu ini berbunga-bunga?" tanya gue.
"Kakak lagi suka sama seseorang dek." ucap dia sumringah.
Deg!
Dia suka sama seseorang?
"Siapa orang yang kakak sukai." tanya gue dengan perasaan yang campur aduk.
"Kakak suka sama Novita Sari temen sekelas kakak yang tadi kenalan sama kamu." Ujar dia semangat.
"Kak Vi?" Tanya gue memastikan sekali lagi.
"Iya, dia itu sangat cantik, baik pula." Ujar kak Al memuji nya.
Mata gue mulai memanas mendengar penuturan kak Al.
"Nanti malam kakak mau ngasih kejutan ke dia sekaligus ngutarain perasaan kakak ke dia ." Ujar dia.
Prang
Seketika hati ini hancur berkeping-keping
"Kamu datang ya dek." Ujar dia kembali.
"Ngapain?" Tanya gue.
"Kakak cuman mau kamu jadi orang pertama yang tau kalau nanti kakak udah resmi jadian sama Vi." ujar dia enteng tanpa memikirkan hati gue yang kini benar-benar sangat hancur.
"Datang ya dek ya ya." Ujar dia membujuk gue.
"Hmm, ak... ak... aku akan datang kaak." Ujar gue gugup.
"Makasih dek." Ujar dia.
"Sama-sama kak." Ujar gue sambil tersenyum palsu.
"Udah mau sore nih pulang yukk." Ajak dia.
"Yuk." Ucap gue.
Nanti malam?
Apa Vi suka juga sama Al?
Apa Vi akan merima Al?
Lalu gimana dengan Vanka?
Kalau mau tau semua jawabannya ikutin terus cerita selanjutnya 👌😂😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Way Of Life
Teen FictionKisah seorang remaja putri, keluarga berantakan, cinta yang penuh dengan pengorbanan dan perjuangan, kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan serta nyawa dibalas dengan nyawa