Perlahan lahan aku membuka jubah yang menutupi kepalanya, sedikit demi sedikit wajahnya mulai terlihat dengan jelas, dan saat terlihat sepenuhnya, aku sangat terkejut, bahkan aku sampai tak bisa berkata kata karena saking terkejutnya, karena rupanya pelakunya adalah orang yang tak aku kenali
Karena tak tahu dia itu siapa, maka aku berencana membawanya ke mansion tersebut, di perjalanan, aku mencoba menginterogasinya, tapi dia tak mau menjawab satupun pertanyaan yang kuberikan
Saat aku hampir sampai ke gerbang mansion Gedon, tiba tiba seekor naga datang dan menyemburkan nafas api ke arah kami, sontak aku melompat ke belakang gedung terdekat. Saat kobaran apinya sudah menghilang, aku tak dapat melihat sosok yang seharusnya kubawa ke mansion itu
[Yah, sepertinya dia kabur] ucapku sambil terus memandangi naga yang dari tadi menyemburkan nafas apinya ke arahku
Sepertinya aku tak bisa keluar dari area ini tanpa mengalahkan naga itu, aku berpikir cara untuk mengalahkan naga itu. Aku tak bisa menggunakan pedangku karena naga itu terbang, lalu aku terpikirkan untuk menggunakan sihirku. Langsung saja aku menembakkan beberapa [Fireball] ke arah naga itu, memang banyak yang meleset,namun ada beberapa yang dapat mengenai naga tersebut tepat di bagian kepala
[Kurasa ini akan berhasil] ucapku sambil mempersiapkan beberapa [Fireball] untuk ditembakan lagi
Saat kupikir, akhirnya sihirku dapat berguna, tiba tiba naga itu menyambar bangunan di depanku sehingga aku harus mencari tempat untuk bersembunyi lagi
[Aagghh, aku lupa kalau naga itu memiliki elemen api] lagi lagi aku terlalu ceroboh tanpa mengamati naga itu
Kucoba untuk menggunakan [Echo Blade] dan menciptakan sebuah busur, memang butuh waktu yang agak lama, karena sulit sekali untuk berkonsentrasi dengan seekor naga mengejarmu
Langsung kuarahkan busurku ke arah naga itu dan kulepaskan string yang sudah kutarik........
Bagaimana dengan anak panahnya, lagi lagi aku ceroboh, bagaimana bisa aku memikirkan busur tanpa anak panah
[Mungkin aku bisa menciptakan anak panah dengan [Echo Blade] ] ucapku sambil mencoba membuat sebuah anak panah ditangan kiri. Dan ternyata memang bisa muncul
Langsung saja, tanpa basa basi, aku membidik ke arah sayap naga tersebut dan *Baatt* suara anak panah yang terlepas dari busur.
Anak panah tersebut melesat dan menancap tepat di sayap kanannya, naga tersebut meraung menandakan bahwa dirinya kesakitan. Tanpa memperpanjang pertarungan langsung saja kutembakan beberapa anak panah kearah sayap, ekor, dan kepalanya
Nampaknya busur ini memiliki tingkat akurasi yang sangat besar. Terbukti dari tadi aku menembakan panah dan tak ada satupun yang meleset
Dalam beberapa panahan, naga tersebut jatuh tepat diatas bangunan yang sudah setengah hancur, sehingga bagian atasnya tampak lancip. Dan ketika naga itu jatuh, otomatis naga itu tertancap di bagian lancip bangunan tersebut. Darahnya tersebar dimana mana, terutama di tubuhku, dan darah dari naga tidak sama seperti darah manusia atau hewan lainya. Darah naga umumnya bewarna biru, namun yang ini bewarna ungu dan memiliki aroma yang sangat menyengat dan sepertinya, darah naga memiliki sebuah efek yang membuat kepala jadi terasa agak pusing
Sejak terkena darah naga tersebut, aku merasa agak pusing, sehingga perjalananku ke mansion Gedon jadi agak lama. Saat aku tiba di mansion tersebut, beberapa penjaga tampak sedang menjaga gerbang. Kucoba mendekati salah satu penjaga digerbang tersebut, namun tiba tiba, kepalaku terasa berat, pandanganku mulai kabur dan aku jatuh pingsan
[Ugghh, dimana aku?]
saat aku bangun, aku sudah berada dikasur didalam ruang yang tampak indah, kucoba bergerak namun badanku merasa sesuatu yang mengganjal. Saat kubuka selimut yang menutupi tubuhku, aku terkejut karena tubuhku telah diperban.
[Ugh]
kepalaku masih terasa agak pusing, apa yang sudah terjadi. Kupaksakan tubuhku untuk bergerak menuju pintu, perlahan lahan aku bergerak menuju ke arah pintu, kupegang gagang pintu itu, lalu kuputar gagang pintu tersebut dan kubuka pintu itu.
[Oh, kau sudah bangun, tadinya aku ingin menjengukmu, tapi kau masih pingsan, jadi aku membuatkan ini dulu]
ucap gadis berambut ungu tersebut sambil membawa sebuah nampan dengan mangkuk berisi bubur dan minuman
Disampingnya, terdapat seorang gadis yang sangat kukenal, lalu di tengah tengah mereka ada seekor Hellhound yang nampaknya sangat ingin melompat dan menjilatiku.
[Sebaiknya kau istirahat lagi, sepertinya energinu masih belum pulih sepenuhnya]
ucap Zisca dengan wajah agak merah, sepertinya dia malu
[Woof, woof]
Hellhound itu ikut menyahut, seolah olah setuju dengan apa yang Zisca katakan. Flare, kau ini sebenarnya ada di pihak siapa, kulontarkan tatapan tajam ke arah Flare, tapi di abaikannya
[Baiklah baiklah aku akan istirahat di gazebo taman]
ucapku sambil berjalan melewati mereka ke arah taman, lalu diikuti oleh Zisca, Freina dan Flare. Kami berjalan seiringan sambil mengobrol tentang apa yang sebenarnya terjadi
Rupanya, setelah aku pingsan, Flare langsung berlari keluar dari mansion, melihat hal itu, Freina langsung mencoba mengejar Flare. Saat Freina berlari mengejar Flare, tanpa sengaja Zisca melihat hal tersebut, karena curiga, Zisca mengikuti Freina. Dan akhirnya mereka menemukanku dan merawatku
Kekacauan yang terjadi saat itu sudah selesai, namun para pasukan kerajaan masih mencari tahu dalang dari kejadian tersebut dan beberapa pasukan dikerahkan untuk memperbaiki kota
[Kurasa dia sudah pergi jauh sekarang]
gumamku dengan perlahan
[Apa?]
Ucap Freina dan Zisca secara bersamaan
[Eh?, bukan apa apa]
aku masih tak bisa memberi tehu mereka, karena mungkin akan membahayakan diri mereka
Sesampainya di gazebo, aku langsung tidur dengan menjadikan tubuh Flare sebagai bantal. Tak kusangka tubuhnya sangat lembut saat sedang dingin, karena ketika bertarung melawan hellhound waktu itu, kulit hellhound itu langsung melelehkan senjataku
Perlahan-lahan pandanganku mulai kabur, pendengaranku mulai berkurang, dan kesadaranku mulai hilang. Akhirnya aku tidur dengan rileks
Saat aku membuka mata, aku sudah berada di alam dewa, kuperhatikan sekitar, tampak tak ada perubahan yang signifikan. Aku berjalan menuju ke bangunan utama atau satu satunya gedung di pulau ini
[Ada apa lagi?]
tanyaku begitu aku masuk dan melihat seorang gadis dengan sayap yang berapi api
[Oh, bukan apa apa, hanya saja kau mendapat kiriman dari Sylph, Shiva dan Ifrit]
Ucap Fenix dengan nada datar, sepertinya dia tak suka dengan mereka bertiga. Biarkanlah saja, toh bukan urusanku
[Kiriman apa?]
baru saja aku bertanya, Fenix langsung mengangkat tiga kristal yang bewarna Hijau, Biru dan Merah. Setelah ketiga kristal tersebut melayang di udara, ketiga kristal tersebut berubah menjadi sebuah aura dan memasuki tubuhku
[Mereka bilang kau akan membutuhkanya]
ucap Fenix dengan nada kesal, lalu menjentikan jarinya dan aku terbangun di gazebo taman dengan Flare sebagai bantalanku, Freina di sebelah kiriku dan Zisca di sebelah kananku. Sontak aku langsung menjauh dari mereka dan bersandar di tiang gazebo
[Uhh, Reiss?]
Zisca tampak menguap dan terbangun dari tidurnya, sepertinya aku telah membangunkanya. Lalu dia melihat sekitar, lalu melanjutkan tidur lagi.
Hari terlihat sudah sore, sepertinya aku tidur sangat lama. Baru saja aku akan membangunkan Flare, Freina dan Zisca untuk masuk ke dalam mansion, tiba tiba muncul sebuah notifikasi pada layar [Menu]. Saat kubuka layar tersebut, rupanya....
KAMU SEDANG MEMBACA
A guy who reincarnated to another world
FantasyKetika dunia mengalami kekacauan, seorang pemuda biasa dari sekolahan biasa bernama Reiss, tewas karena salah satu dari aksi pemerintah untuk menghentikan kekacauan. Reiss, kemudian dibangkitkan ke dunia lain yang disebut Fuast. Namun, ia dibangkitk...