Memory

1.8K 86 1
                                    

Kami langsung bergegas menuju pusat desa. Sesampainya disana, kami terkejut, tapi akulah orang yang paling terkejut diantara semua orang.

[Hai, kita bertemu lagi ya?] ucap seseorang dari sumber ledakan tersebut

Angin berhembus menghapus asap asap ledakan itu dan membuat sosok yang berada di dalam ledakan itu mulai terlihat. Orang tersebut adalah perempuan, memiliki tinggi yang cukup ideal, warna rambutnya merah dan yang paling menonjol dari semua itu adalah tanganya yang mengeluarkan api.

[Apa yang sebenarnya kau lakukan tadi itu?] tanyaku padanya ketika kami sampai di penginapan

Setelah ledakan itu, aku terpaksa harus membuat orang orang percaya bahwa dia bukan orang jahat. Karena aku mengenalnya atau lebih tepatnya aku pernah melihatnya.

[Hehe, maaf ya] ucap gadis itu

[Hey, Sia, siapakah gadis itu?] tanya Zisca yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik gadis ini karena dia masih tak percaya dengan orang ini walaupun sudah kuceritakan bahwa dia adalah Dewa Penjaga, Fenix.

[Sia?, bukankah namamu adalah Reiss?] ucap Fenix yang tiba tiba membuat kami kaget

Mau bagaimana lagi, aku kan datang ke tempat ini dengan memori yang buruk. Aku saja tak tahu asal usul diriku.

[Bagaimana bisa dia tahu namamu, sedangkan aku tidak] ucap Zisca dengan nada kesal, lalu dia melengos pergi ke kamar

Setelah Zisca melengos pergi ke kamar, tiba tiba aura pembicaraan Fenix berubah jadi serius. Dia bicara bahwa aku memiliki takdir yang sangat besar, yang mungkin akan mengubah dunia ini. Maka dari itu, Fenix datang untuk membantuku dengan takdir itu.

Tapi Fenix sendiri tak tahu takdir apa yang akan aku hadapi nanti. Jadi dia akan terus mengawasi dan memastikan bahwa semuanya baik baik saja.

Setelah itu, Fenix langsung merubah dirinya jadi sosok Gadis yang cantik, dengan rambut panjang terurai dan tanoa sayap dan api di dirinya.

[Kenapa kau berubah?] tanyaku curiga

[Karena akan sangat merepotkan kalau nanti tempat ini terbakar karena diriku] balas Fenix dengan sigap

[Tunggu, maksudmu kau akan tinggal disini?]

[Tentu saja, bagaimana aku mengawasimu bila aku tak didekatmu] setelah mengucapkan itu dia langsung pergi kekamarku

Aagghhh, satu lagi orang yang akan membuat hidupku berubah, entah menjadi lebih baik atau mungkin lebih buruk.

Keesokan harinya, aku dipanggil oleh kepala desa untuk melanjutkan terapi hilang ingatanku. Aku pergi kesana sendirian karena merasa Fenix dan Zisca pasti hanya akan membuat suasana bising saja.

Sesampainya si rumah kepala desa, dia langsung mempersilahkanku untuk berbaring dahulu. Begitu terapi dimulai, aku dapat merasakan ketenangan di dalam diriki, namun hanya sampia situ saja, aku tetap tak bisa mengingat apapun tentang diriku.

[Terima kasih atas bantuanya Dok, mungkin memang memoriku takkan pulih] ucapku pasrah dengan apa yang terjadi

[Jangan begitu dan jangan panggil aku dok, aku masih berumhr 19 tahun tau] ucap dokter itu dengan nada agak kesal

[Lalu harus kupanggil apa?] tanyaku

[Panggil saja Hera]

[Baiklah]

Setelah berbincang bincang sejenak, aku memutuskan untuk berkeliling desa untuk mencari udara. Tempat ini tergolong masih ramah lingkungan, karena banyak pepohonan dapat dilihat disini.

[Hei, kenapa kau meninggalkanku] ucap seseorang dari belakang. Suara ini adalah suara yang aku kenali

Ketika aku melihat kebelakang, *bukk* sebuah batu terlempar mengenai kepalaku. Spontan aku terjatuh dan merasakan sakit

[Hei, apa-apaan itu, sakit tau] ucapku sambik berusaha untuk berdiri

[Itu kan salahmu sendiri sudah meninggalkanku] balasnya dengan nada kesal

[Baiklah, baiklah, aku minta maaf] aku tak mau kena lempar batu lagi, jadi kuputuskan untuk minta maaf.

Akhirnya Zisca jadi mengikutiku keliling desa, semuanya terlihat baik baik saja. Tapi ketika kami sampai di gerbang utara.

[Maaf, kalian tak bisa kesini, sedang ada masalah disini] ucap salah satu penjaga yang berjaga.

Masalah? apakah terjadi penyerangan atau ada sesuatu yang mencurigakan. Kuciba bertanya pada penjaga. Mereka mengatakan bahwa sekawanan serigala sedang menuju kesini.

Kenapa sekawanan serigala menyerang desa? apakah desa ini sudah melakukan kesalahan pada para serigala itu, sehingga mereka marah.

[Uugghh, peristiwa ini semakin menjadi jadi] ucap Zisca setelah menghela napas.

[Kejadian apa?] tanyaku curiga

Zisca kemudian menceritakan, bahwa suatu hari sebuah meteor jatuh di dunia ini. Awalnya meteor tersebut tidak menyebabkan apa apa, namun setelah diteliti, ternyata, meteor itu menyebarkan suatu gas yang mampu membuat sebuah besi terkuat pun meleleh. Jadi para pemerintah memutuskan untuk menghancurkan meteor tersebut.

Tapi saat mereka ingin menghancurkan meteor tersebut, tiba tiba para hewan mengamuk dan menyerang pasukan pemerintah. Para peneliti percaya bahwa meteor itulah yang menyebabkan para hewan jadi tak terkendali.

Setelah mendengar cerita tersebut, aku tetap saja tak dapat menemukan alasan kenapa mereka menyerang penduduk, bukanya pemerintah.

Ketika kami berbicara, tiba tiba

[Aagghh, awas] terdengar jeritan seseorang dari arah utara

Reflek aku langsung berlari ke arah tersebut dan meninggalkan Zisca. Meski aku tahu, pasti nanti dia akan melempariku lagi dengan batu.

A guy who reincarnated to another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang