happy reading❤️
🌷
Dihari Jum'at yang panasnya bikin cursing ini, Dhani dibuat emosi sama temen temennya yang lagi pada debatin hal yang menurut dia itu gak penting banget.
"Jangan ngadi ngadi lo! Mana aja telor keluar duluan dari pada ayam, kalo gak ada ayam yang ngeluarin telornya siapa?" ujar Joy yang menjunjung tinggi presepsi ayam keluar duluan.
"Ya terus kalo gitu ayamnya netes dari mana? Batu gitu??" sahut Daniel yang berada ditim telor keluar duluan.
"Niel, gue tuh tau elo gada otak, tapi plis lah inituh pake logika juga nyampe! Kalo telor yang keluar duluan jadiinnya lebih ribet, paham gak sih lo?" ujar Joy tetep ngotot pada presepsinya.
Daniel mendengus kesal. "Yang betul tuh please bukan plis. Ngomong please aja masih salah sok sok-an bawa logika," celetuk Daniel.
Dengan kesal Joy berdiri dari tempat duduknya kemudian menarik rambut Daniel dengan brutal.
"JOY SAKITTT," rengek Daniel yang sekarang kepalanya diunyeng unyeng Joy.
Dhani menghela napasnya kasar, niatnya ngumpulin anak anak ini buat diskusi mau jualan apa, yang ada malah berantem.
Jennie yang lihat Dhani mijet mijet pelipisnya tampak agak prihatin. Masalahnya sekarang Joy sama Daniel udah saling jambak, iya, Daniel juga ngejambak Joy karena kesel. Yang udah temenan dari jaman berbagi pempers mah beda.
"Guys, udah dong. Dhani mau ketemu anak kelas sebelah gak jadi tuh gara gara kalian ribut," celetuk Jennie asal, dia aja gak tau anak kelas sebelah mana yang mau Dhani temuin, itupun kalo celetukannya bener, namanya juga ngasal.
Dhani menatap Jennie tak terima. "Enak aja lo! Anak sebelah mana coba?" tanya Dhani.
Jennie menangkat bahunya. "Gak tau gue juga," ujarnya.
"Idih idih, lihat tuh yang habis bertengkar sekarang malah usap usapan rambut," celetuk Bulan dengan kejulitannya.
Anak anak kelas yang tadinya fokus ke Dhani dan Jennie, kembali mengarahkan atensinya pada dua orang yang habis bertengkar, siapa lagi kalo bukan Joy dan Daniel.
Bener dong, mereka lagi saling usap rambut sambil manyun manyun gemoi, sayangnya yang manyun modelan Joy sama Daniel, jadi rasanya mau nabok, coba kalo yang manyun modelan reemar udah diculik kali.
"Kirim Jihyo enak nih kayanya," celetuk Sana yang sama julitnya dengan Bulan.
Daniel melotot tak terima. "Heh! Jangan anying, baru jalan 2 minggu udah ada badai aja!"
"Telat, Niel. Gue udah dapet fotonya," ujar Sana sembari menggoyang goyangkan ponselnya.
Dengan segera Daniel menghampiri Sana kemudian merebut ponselnya.
Sana yang lagi lengah menatap kaget Daniel yang sekarang lagi ngubek ngubek galerinya mau ngehapus foto dakjal itu.
Sedangkan sekarang Joy lagi nyedot pop ais punya Bulan yang dia temuin di atas meja Bulan.
"Nih," ujar Daniel menyodorkan ponsel milik Sana ke yang punya.
Dengan pasrah Sana mengambil ponselnya.
Melihat Sana yang lemes gemulai Jun berinisiatif nyamperin Sana. "Tenang aja gue punya fotonya kok," bisiknya pada Sana.
Sana menatap Jun antusias. "Beneran lo??" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
G U R L' S {revisi}
General Fiction(ft. Jennie, Chungha, Joy and 96 line) Ini kisah mereka, tentang pertemanan yang penuh suka dan duka. 🌷slow update 🌷on going 🌷2020 🌷au Cerita ini 99.9% dirombak. Wajib baca dari chapter awal karena jalan cerita diubah.