5; what's wrong?

2.4K 238 39
                                    

vote dan komen sebanyak banyaknya ya!

warn typo and happy reading💓






🌷











Bulan berjalan pelan sembari bersenandung kecil. Setelah 'tabrakan maut' itu terjadi, Bulan tidak bisa berlari dan berjalan cepat karena dapat menyebabkan giginya merasa ngilu. Sialan memang Joy.

"Bulan!" sebuah suara membuat langkah Bulan terhenti.

Bulan membalikan badannya dan mendapati teman satu eksulnya. "Oh! Kenapa Ten?"

Ten mengatur napasnya yang tersenggal karena berlari. "Duh, Bul. Gue mau ngomongin sesuatu nih." ujarnya.

Bulan mengernyit bingung. "Tentang dance? Bukannya kita udah gak bisa ikut lagi ya?" tebaknya.

"Ayo dah sambil jalan biar kaga telat." ujar Ten.

Bulan mengangguk setuju, "Jadi?"

"HUT sekolah kita harus tampil." ujar Ten.

Bulan terbelelak. "Lah? Anying kok gitu? Kan kita harusnya udah lepas tangan?" protesnya.

"Tadinya sih gitu. Tapi ada anggota OSIS yang nyaranin kelas 12 tampil untuk terakhir kalinya."

"Anjir, kaga tau tugas banyak apa yak," celetuk Bulan.

"Mangkanya itu!" Ten menyetujui.

"Jadi? yang tampil siapa aja?" tanya Bulan.

"Of course elo, gue, Lalisa, Jeka. Enaknya dance apaan nih?" tanya Ten.

Bulan tampak berfikir. "Duh tinggal 3 minggu lagi gak sih? Sialan banget OSIS bilangnya mendadak, emang mereka udah nyiapin semuanya apa?" keluh Bulan.

"Etdah, sambat terus lo." celetuk Ten, "Tapi ngomong - ngomong, semua persiapan buat acara udah ada semua. Tapi gue tetep engga paham motivasi mereka ngasih tau dadakan begini apa. Mana kaga konsul sama OSIS kelas 12 lagi." lanjutnya.

"Lah? elo engga tau?" tanya Bulan kaget. Pasalnya, Ten adalah mantan pengurus OSIS.

Ten menggeleng. "Enggak, mereka gak ada konsul samsek. Waktu rapat perwakilan aja temen elo si Dhani marah - marah karena mereka enggak konsul ke kelas 12. Secara dulu jamannya Dhani ngejabat kan apa apa selalu konsul ke kelas 12."

Bulan menggeleng heran. "Parah, berani banget mereka. Belom aja digeprek sama Dhani!" tukas Bulan sembari membayangkan ekspresi anak anak OSIS ketika Dhani sudah mengomel.

Ten sontak tertawa, "Hahaha, iya anjir betul banget. Dhani kalo ada yang engga cocok langsung gas diomongin. Dia gak tanggung tanggung kalo ngengertak. Emang bukan main si Dhani." ujar Ten.

Bulan mengangguk tanda setuju. "Iya njir! Iya tuh pernah mukul Daniel pake sapu gegara Daniel main handphone waktu di kelas! Padahal jamkos tauu." ujar Bulan mengkilas balik kejadian beberapa minggu yang lalu.

Ten pun tertawa terbahak - bahak. "Kelinci galak emang." celetuknya.

Mendengar ucapan Ten, Bulan ikut tertawa lebar.

Tawa mereka menggeme di lorong yang sepi ini.

Tanpa sadar, di belakang mereka berdirilah seorang Bintang yang berjalan sembari cemberut.

There's something mblenyes in Bintang's hearteu yeoropun.












🌷

















G U R L' S {revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang