Problem

1K 102 7
                                    

Kau berangkat ke sekolah sedikit siang dari biasanya,karena kakak mu yang sulit sekali dibangunkan tadi dan akibatnya juga berdampak padamu.

Begitu kau sampai dikelas Haeri sudah menanyakanmu tentang PR matematika.

"Yn pinjam PR matematika mu ne?" ucapnya dan jangan lupakan aegyo yang ia tunjukkan padamu. Akh..itu sedikit....menjijikan.

Kau menatapnya tajam "Memangnya kemana perginya buku PR mu?"

Haeri tersenyum. Menampilkan gigi putih dan rapihnya padamu "Aku lupa mengerjakannya. Ayolah yn kali ini saja...aku berjanji setelah ini aku tak akan pinjam PR mu lagi"

Kau tampak berpikir.

"Ayolah...ayolah..." Haeri tak henti-hentinya mengeluarkan aegyo nya padamu.

Kau menghela nafas pelan "Baiklah,ini" kau menyerahkan buku PR matematikamu pada Haeri.

"Gomawo Yn-ah" setelahnya sahabat gila mu itu bergegas menyalin PR matematika mu itu ke bukunya sebelum Jung seam datang.

Kau menghela nafas pelan,cukup heran dengan tingkah sahabatmu itu. Padahal Jung seam adalah salah satu guru yang...yah,kalian pasti tau,tapi tetap saja Haeri tak lelah-lelahnya melalaikan tugas dari guru itu.

"Kenapa kau tak menungguku menjemputmu,Yn?"

Kau mendongak menatap siapa yang berbicara padamu.

"Eoh..Sehun" kau bingung. Sejak kapan Sehun ada di hadapanmu?

"Aku bertanya padamu,Yn" ucap Sehun. Ia terlihat menahan amarah. Kau bergidik melihat Sehun. Ohh..ayolah ini masih pagi dan Sehun sudah ingin marah? Yang benar saja.

"Kau tak mengatakan jika akan menjemput ku"

"Seharusnya kau memberi tahuku" ucap Sehun sedikit tak mau kalah?

"Tap--"

"Sudahlah. Aku lelah" ucap Sehun, Kemudian berlalu dari hadapanmu.

Menghela nafas. Hanya itu yang kau lakukan. Melihat semua tingkah Sehun membuatmu lelah. Mood Sehun sungguh sulit untuk ditebak. Ia terlalu penuh dengan rahasia.

"Ada apa dengan kekasih mu itu,Yn?"

Kau menatap sahabatmu sekilas kemudian mengalihkan pandanganmu ke luar jendela "Entahlah"

Haeri memicingkan matanya "Benarkah?"

Kau memejamkan matamu lelah kemudian menatap Hari yang menatapmu curiga "Aku sudah mengatakannya tadikan. Sekarang lebih baik cepat kerjakan PR mu sebentar lagi bel masuk"

"Oh astaga..aku hampir lupa" setelahnya sahabat gilamu itu kembali mengerjakan atau lebih tepatnya menyalin PR Matematika nya.

Dari awal sampai akhir pelajaran Sehun tak kelihatan,ia melewatkan semua pelajaran hari ini. Kau terus berfikir kemana perginya kekasihmu itu,kau bahkan sudah puluhan kali menelponnya tapi tak ada jawaban begitu juga dengan semua pesan yang kau kirimkan Sehun bahkan belum membacanya,teman-temannya pun mengatakan bahwa mereka tak tau dimana Sehun dan itu sempat membuatmu marah bagaimana mana bisa teman yang sudah lama bersama Sehun tak tau dimana keberadaan pria itu.

Sehun imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang