Mulai Dekat?

1.4K 132 6
                                    

Hari ini seperti biasa,kau datang kesekolah dengan perasaan bahagia. Namun yang membedakan,kau datang terlalu pagi hari ini. Bahkan saat kau memasuki pelataran sekolah pun,yang biasanya sudah dipenuhi anak-anak yang permain basket,maupun yang lainnya ini belum terlihat.

Kau memutuskan untuk kekelas mu,mana tau dikelas mu sudah ada orang.

Kau bersenandung kecil,saat jalan kekelas mu. Sesampainya dikelas kau membuka pintu perlahan,dan benar dugaanmu sudah ada orang di kelasmu. Tapi...tunggu!! Dia...dia..Oh Sehun? Benarkan? Apa kau tak salah lihat? Kau tidak tau kalau Sehun datang sepagi ini. Dia tengah duduk di bangku paling pojok dekat jendela yang mengarah ke lapangan basket. Entah dia sedang melakukan apa,yang kau lihat dia hanya sibuk dengan ponselnya.

Kau berjalan masuk ke dalam kelasmu,kemudian mendudukan dirimu dimana tempat dudukmu biasanya. Kau mengambil novel yang baru kau beli kemarin bersama kakak mu,kemudian membacanya. Kau itu termasuk orang yang suka membaca,maka tak heran jika kamar mu dipenuhi buku-buku yang kau susun rapih di rak buku dalam kamarmu.

Hanya keheningan yang ada didalam kelas mu saat ini. Kau maupun Sehun enggan untuk bicara,karna kau sendiri pun tak pernah sekalipun berbicara pada Sehun. Entahlah? Kelihatannya Sehun bukan orang yang banyak bicara.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang memukul meja!

Dan benar saja saat kau menengok ke sumber suara,Sehun lah pelakunya. Entah karna apa dia memukul meja.

Kau memberanikan diri untuk bertanya,kenapa Sehun memukul meja."ada apa? Kenapa kau memukul meja?" tanya mu hati hati.

Sehun menatapmu sekilas."tak ada apa apa! Sudahlah jangan urusi aku" ucapnya kemudian beralih ke ponselnya kembali.

Kau mengangkat bahumu acuh,kemudian kembali fokus pada bukumu. Kalau boleh kau jujur,baru kali ini kau berbicara pada Sehun,karna sejak kau pertama masuk kelas ini,kau tidak pernah sekalipun berbicara dengan dia,bahkan kau sendiri tidak tau kalau Sehun adalah teman sekelasmu.

Sungguh kau tidak tahan dengan situasi seperti ini. Kau bukannya tidak suka keheningan,justru kau sangat suka. Namun jika kau sedang sendiri,tidak dengan ada orang lain disekitarmu. Kau yang tidak tahan,akhirnya beranjak dari dudukmu. Akan lebih baik jika kau ke taman,karna kau akan sendiri disana. Hening tentu saja,kau menyukainya,tentu jika kau sendirian.

Baru saja kau akan membuka pintu kelasmu,seseorang memanggilmu.
"Kau mau kemana?" ah ternyata Sehun.

Kau berbalik."aku hanya ingin ketaman" jawab mu,kemudian berbalik ingin melangkah keluar.

"Kenapa tidak disini saja?" tanya Sehun. Kau menghela nafas pelan sebelum kembali berbalik."aku tak suka keheningan!" tuturmu.

"Jika kau ditaman,itu akan lebih hening" ucap Sehun.

"Aku tau. Tapi cuma ada aku sendiri disana,tidak dengan orang lain" jawab mu.

"Kau tidak suka aku ada disini?" tanya Sehun padamu lagi.

"Bukan,bukan seperti itu" jawabmu. Sehun memicingkan matanya menatap mu."lalu?"

"Aku hanya tidak suka,jika keheningan itu ada saat ada dua orang atau lebih didalamnya" ucapmu.

"Hm..begitu? Ya sudah kalau begitu pergilah!" ucapnya acuh. Dasar Sehun tidak jelas,banyak tanya tapi akhirnya dia menyuruhmu pergi.

Kau melangkah keluar kelas menuju taman."dasar tidak jelas" gerutumu.

"Siapa yang kau bilang tidak jelas?"

"Ah tidak ada! Hanya jam ku sedang tidak jelas!" ucapmu kemudian berlalu meninggalkan Sehun. Kau tak menyangka Sehun mendengar gerutuanmu. Kau akui pendengaran Sehun sangat baik.

Sehun imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang