Ini sudah satu minggu semenjak kejadian waktu itu. Kau dan Sehun juga tak pernah saling bicara lagi sejak kejadian itu. Entahlah? Terlalu menyakitkan saat kau mengingatnya.
Berita tentang kau dan Sehun putus pun sudah beredar keseluruh penjuru sekolah. Dan sudah seminggu ini pula berita putusnya hubungan kalian menjadi gosip antar siswa/i. Kau tak perduli tentang apa yang mereka bicarakan, toh.. Ini hidupmu kau yang memilih akan kemana dan melakukan apa, bukan mereka.
"(Yn) benar apa yang dikatakan mereka bahwa kau sudah putus dengan Sehun?" Seulgi bertanya kepada mu saat kalian tengah istirahat makan siang.
"Mungkin"jawabmu asal.
"Yak! Apa maksudmu memberi jawaban seperti itu?" Haeri sedikit meninggikan suaranya setelah mendengar jawabanmu.
Kau menghela nafas "Ayolah.. Apa tak ada yang lain yang ingin kalian bicarakan, selain hubunganku dengan Sehun?"
"Tentu saja ada. Tapi kami lebih penasaran dengan gosip yang beredar" Seulgi berucap.
Lagi-lagi kau menghela nafas "Terserah kalian saja" Setelahnya kau menenggak minuman dingin yang telah kau beli tadi.
"Aku lihat semenjak kau putus dengan Sehun, Nayeon semakin gencar mendekati Sehun" Ucap Haeri sambil memakan snack ada dihadapannya.
Seulgi mengangguk membenarkan apa yang dikatakan Haeri barusan "Kau tak cemburu, (yn)?"
Kau tersentak mendengar pertanyaan Seulgi. Cemburu? Apa kau cemburu? Kau sendiri terkadang tak mengerti dengan perasaanmu. Jika kau ditanya apa kau masih mencintai Sehun atau tidak? Tentu saja jawabannya Iya. Siapa wanita yang tak jatuh cinta pada seorang pria seperti Sehun, ia terlalu sempurna untuk tak dicintai. Terlepas benar atau salah apa yang dikatakan Sehun padamu, kau masih sangat mencintai pria itu.
Kau cemburu tentu saja saat melihat Nayeon mendekati Sehun, ya walaupun Sehun tak pernah membalas apa yang dilakukan Nayeon, tetap saja kau cemburu. Sehun pernah berada dihatimu, mengisi hatimu dan sampai saat ini pun begitu. Apa yang kau lakukan pada Sehun salah? Apa yang kau lakukan pada Sehun menyakiti perasaan pria itu? Lalu jika iya. Bagaimana dengan hatimu? Apa pria itu juga memikirkan apa yang kau rasakan? Apa pria itu merasakan apa yang kau rasakan?
Semua pertanyaan-pertanyaan itu membuatmu ingin muntah akibat terlalu pusing memikirkannya.
"(Yn)?"
"(Yn) kau baik?" Seulgi menepuk pelan bahumu.
"Eh? Em.. Ya aku baik"
"Kau melamun? Memikirkan apa sih?" Haeri cukup penasaran dengan apa yang kau pikirkan sehingga membuatmu melamun tadi.
Kau menggeleng "Tak ada" Ucapmu.
Haeri mendengus "Terus saja berbohong" Setelahnya ia kembali memakan snack bungkusan terakhir.
"Sungguh. Aku tak berbohong" Ucapmu pada Haeri.
Tapi Haeri hanya mengedikkan bahunya sambil memakan snack miliknya itu.
Seulgi terkekeh melihat tinggal mu dan Haeri. Kalian memang baru dekat, tapi Seulgi sudah cukup mengerti dengan tingkah kau maupun Haeri.
"Sudahlah, ayo kembali ke kelas" Ajaknya.
Kau dan Haeri hanya mengangguk dan bangkit dari kursi. Kalian bertiga berjalan beriringan sambil terus melontarkan lelucon yang kadang terdengar tidak lucu namun tetap saja kalian akan tertawa mendengarnya. Konyol memang.
Kalian kembali ke kelas tepat waktu, karena setelahnya bel berbunyi. Kau dan Haeri kembali ke bangku kalian begitu juga dengan Seulgi. Tak lama Choi sseam memasuki ruang kelas mu dengan beberapa buku ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun imagine
RandomIni cerita para readers dan seorang Oh Sehun. Dengan gue sebagai autornya? Sehun × you