tiga

67 13 1
                                    

"Mengenalmu adalah bagian dari rencana Tuhan yang sangat aku syukuri. "

Setelah lama mencari makanan, muter muter frustasi, bingung mau beli apa. Dan akhirnya gue sama ka Rendi milih seblak sebagai pilihan makanan kita.
"Kei mau level berapa?"
"Level 4 aja"
"Kenapa?"
"Karena Kei suka angka 4. "

Ka Rendy langsung senyum-senyum, melihat gue jawab pertanyaan dia, kalo kalian belum tau, sebenernya, gue suka nulis, nulis kejadian yang gue alamin, tapi dalam bentuk semacam puisi.

Bagi gue, menulis itu menyenangkan.
Gue bisa menceritakan pengalaman gue, perasaan gue, pada khalayak ramai. yang mereka kira itu hanya sebuah tulisan biasa, tapi mengandung banyak makna bagi gue.

"KaRendi suka ga sama seblaknya?"
"Banget, apalagi bareng Kei makanya hehe, btw Kei tau ga?"
"Kenapa?"
"Kaka belum pernah ngerasain seblak tuh kaya apa, kalo kaka liat dari bentuknya pun kaka ga tertarik bahkan gasuka, tapi pikiran kaka berubah pas ngeliat Kei makan seblaknya. "
"Hah, emangnya Kei makanya gimana ka? perasaan sama kaya orang orang disana. "
"Beda Kei, Kei tuh beda sama yang lain, kaka suka. "

Suka? gue sempet kaget dia ngomong gitu, tapi tenang Kei,  mungkin dia suka sama tas gue, baju gue, pokonya gaboleh baper, tenang, tenang..

Dua jam sudah gue sama Kak Rendi tempat seblak ini, Kak Rendy baik, ga kaya siapa tuh Devano Devano itu, gatau diri. Ngomong-ngomong dia gimana ya? eh eh, kok gue jadi mikirin si tayo sih. gaboleh gaboleh, Kei fokus.

"Kei,"
"Kei,"
"Keisya!"
"Eh iya kenapa kak?"
"Gapapa, Kita mau kemana lagi Kei"
"Seterah kaka, Kei ikut kaka aja."
"Berati kalo kaka minta Kei harus ke hati kaka, Kei harus mau ya. "
"Siapa ka?"
"Angin."

Iyaa ka, Kei denger kok kaka ngomong apa, Kei denger, tapi Kei gaboleh baper, Kei gaboleh banyak berharap.
Kei takut, cuma dijadiin pelampiasan sama kaka, dan kalau Kei beda sama yang kaka mau, kaka bakal pergi.

Banyak diluar sana yang menjadikan seseorang hanya sebatas pelampiasannya saja. Setelah ia tau, bukan kita yang dia inginkan sebenarnya,

Dia pergi, meninggalkan harapan.
Dia pergi, membawa separuh cintanya.

Untuk kalian para puan yang mempunyai perasaan.
Jangan terlalu menganggap serius kata kata yang setiap tuan mu katakan.
Boleh jadi, itu hanyalah kalimat penenang.

***

"Makasih banyak ya Kak Rendi traktiran seblak sama eskrimnya, maaf Kei ngerepotin lagi. "
"Gaperlu makasih Kei, selagi itu ngebuat Kei seneng, kaka seneng ngelakuinnya. "

Tatapannya, teduh, sangat teduh. Semesta, aku ingin selamanya berlindung dibawah tatapan teduh itu.

"Yaudah, Kei sekarang masuk, besok kaka jemput ya?"
"Eh gausah ka, Kei berangkat bareng ayah soalnya. "
"Hm, yaudah gapapa, sekarang Kei masuk gih. "
"Siap!!" ucap gue sembari memberi senyum termanis.

***

"Hallo bundaaaaaa!"
"Hallo anak bundaa, wah keliatannya kamu seneng banget nih."
"Hehe, ngga kok biasa aja..
"Bunda udah masak, makan sana!"
"Kei kenyang bun, tadi udah makan sam.."
"Hayoo sama siapa?"

Oke gue keceplosan. Siap siap kena ledekan dari bunda. Dan disitu gua langsung naik ke kamar gue dan gue langsung merebahkan badan gue dikasur.

Hari ini gue seneng banget, bisa ketemu sama sesorang yang baru, semoga hadirnya dia bisa ngebuat bahagia yang baru.

Dan gue terlelap pada mimpi indah gue. Dan ketika gue bangun, gue harus ngadepin hari baru lagi, harus nerima kenyataan lagi, kalo kalian yang baca ini cuma pelampisan ketika tuan mu yang menurutmu lelaki terbaik kala itu, hanya menjadikanmu pilihan dikala ia bosan saja.

Gue langsung mandi. Ambil wudhu, sholat subuh dan langsung turun buat sarapan sama-sama.

Disana udah ada bunda, ayah, serta Cindy yang sudah berada di depan meja makan. Mereka sedang menyiapkan makanan sembari menunggu gue gabung.

*DOOOOOORRRR*

"Ka Keisyaaaaa!!" kaget Cindy.
"Keiii" tambah bunda.
"Cantik" bales gue HAHAHA.

Niat gue yang cuma mau ngagetin Cindy, ternyata ngebuat bunda kaget juga, kena semprot deh..

"Kei hari ini ayah, harus buru buru, ayo berangkat sekarang."
"Tapi, Kei baru makan sedikit ayaah"
"Nanti ongkosnya ayah tambahin deeh"

Tanpa bicara apapun gue langsung pamit sama bunda, cium ade gue, dan langsung masuk ke mobil.

***

"Kei masuk dulu ya yah. "
"Semangat belajarnya ya sayang. "

Gue pun salim sama ayah, dan langsung segera masuk ke kelas gue.
Dan seperti biasa, suasananya..
Ada yang sibuk ngerjain PR, nyalin tugas temen, main hp, bikin sg, dan makan bangkai..

"Hallo semua!! "
"Hallooo kacung kuu, "
"Hallo babu, "
"Ewh, "

Itulah reaksi sahabat sahabat gue.

"Tumben Kei dateng pagi?" tanya Syifa.
"Iyaa. Ayah gue ada keperluan. "

Temen-temen gue meng-iyakan dan melanjutkan cerita tentang berbagai hal mulai dari kucing beranak, kenapa cicak mutusin ekornya bukan pacarnya, dan lain sebagai hal.

Bel masuk pun berbunyi, guru pelajaran bahasa inggris pun memasuki ruang kelas gue. Lalu ia menanyakan tugas kemarin.

"What what, tugas apaan si Kay?
"Ituloh yang kemarin dia tinggal keluar. "
"Anjirrrr gue belom Kay. "
"Eh gimana dong, gue belom Kay. "
"Calm aja Kei. "

belum lama gue panik karena ga ngerjain tugas..
"KEISYA, MANA BUKU TUGAS KAMU?"
"I.. tu mamm.. i.. tuu.. Ja..di gin"
"Keluar dari pelajaran saya sekarang, dan lari 20 puteran! "
"Tapi maam.. "
"Sekarang Keisya!"

Gaada pilihan lain, gue harus keluar dan muterin lapangannya. 2 putaran udah gue lewatin sampai ke putaran 14. Tapi, ada yang aneh, badan gue mulai kehilangan keseimbangan. Shit, gue lupa, belum sarapan, pandangan gue rabun, pohonan pun berbayang dan gue pun tumbang..
*braak*

 ***

Siapa ya yang nolongin?
see u part selanjutnyaaa

KELABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang