Pagi yang tidak sangat cerah menghampiriku. Bagaimana tidak, ku pikir ini sudah musim kemarau, tetapi hujan tetap saja melanda.
Aku bergegas ke sekolah dengan menggunakan payung.
Ini masih jam 6, sekolah mulai jam 7. Mumpung hujan sedikit reda, aku pergi saja sekarang.
Tanpa basa-basi, aku pamit ke orangtuaku lalu berangkat ke sekolah.
Berangkat ke sekolah pada jam segini adalah pilihan terburuk di hidupku. Baru saja keluar rumah, di hantam lagi oleh hujan deras.
Susah untuk melihat apalagi dengan air yang sangat deras turun dari langit. Aku memutuskan untuk berteduh di depan suatu rumah, yang tidak ku kenal pemiliknya.
"Oi, apa yang sedang kamu lakukan?" Oh tidak, suara itu..
Aku menengok ke belakang. Benar. Aku sedang berteduh di rumah orang yang sangat ku benci.
"Matamu buta? Ini sedang hujan. Aku tidak akan ke sekolah, jadi aku berteduh sebentar," Ucapku.
"Berteduh di rumah orang? Apa tujuannya? Bajumu sudah basah begitu," Jawab Levi dengan muka yang tidak pernah nyantai itu.
"Ah sudahlah, aku lelah berdebat denganmu. Lebih baik aku pergi sekarang," Aku pun melangkah jauh darinya.
"Oi! Nanti- Ya sudah jika itu pilihanmu." Dia berteriak dari jauh, aku diamkan saja.
Hujan semakin reda. Dan pintu gerbang sekolah semakin mendekat. Aku langsung ke kelasku.
Ternyata hanya ada Sasha yang keadannya sama sepertiku, mengenakan baju basah.
"[Name]! Bajumu basah," Ucap Sasha.
"Idiot, kau pikir bajumu kering?" Sasha langsung melihat bajunya.
"Oh iya, lupa. Apa dengan keadaan seperti ini kita akan kena marah oleh Keith si bapak sadis itu?" Tanya Sasha.
"Mungkin, lagipula aku punya alasan mengapa bajuku basah seperti ini," Jawabku.
Selesai aku meletakkan tasku di tempat dudukku, pintu kelas langsung terbuka dengan keras.
"Pagi semua! Eh? Kok kalian doang yang baru datang?" Iya, itu adalah Hanji.
"Kau tidak lihat cuaca di luar sana? Ya, kau benar-benar gila," Ucapku yang sudah kesal dengannya.
"Wahaha! Omonganmu itu mengingatkanku terhadap Levi! Dan sikapmu juga. Kalian akan sangat cocok sebagai kakak-adik, atau sebagai hubungan yang lain?" Hanji menjawab dengan senyuman.
"Berhenti menyama-nyamakanku bersama dia," Aku sudah cukup dengan orang ini.
"Wah, Petra ada saingan nih! Kau harus berjaga-jaga dengannya. Sampai jumpa!" Hanji pergi.
Petra? Maksudnya perempuan yang ada di organisasi resimen pengintai atau apalah itu?
"[Name], apa maksud semua itu?" Sasha bertanya dengan polos.
"Bukan urusanmu." Aku langsung pergi keluar kelas.
Time skip.
Hari ini test matematika dibatalkan karena siswa yang datang hanya sedikit.
Baguslah, aku juga belum belajar.
Bel istirahat berbunyi, semua siswa langsung keluar kelas.
"[Name], kamu bawa bekal?" Tanya Mikasa yang menghampiriku.
"Tidak, kalian duluan saja, aku ingin ke kantin,"
Keadaan kantin pun sepi tidak seperti biasanya. Aku hanya membeli sebungkus roti, lalu pergi.
Di tengah jalan aku bertemu Hanji dengan..Petra? Gadis berambut pirang itu, dia bernama Petra kan?
"Wah petra ada saingan nih, kau harus berjaga-jaga dengannya,"
Apa maksud dari itu?
Aku mencoba untuk tidak melakukan kontak mata dengan mereka, tetapi Hanji tetap menyadari aku.
"Nah ini dia yang ku bicarakan tadi! [Name], sainganmu~ Aku tidak percaya kalian suka dengan Levi~" Ucap Hanji. Petra hanya bingung dan menatapku.
"Aku tidak menyukainya. Dan berhentilah berbicara hal-hal yang bodoh tentangku," Itulah kata-kata terakhirku sebelum aku pergi.
Aku hendak menemui Mikasa dan lainnya. Eren tetap tidak mau berhenti membicarakan tentang organisasi waktu itu.
Aku bukan orang yang ingin tahu urusan orang lain, tetapi siapa Petra ini? Apa hubungannya dengan Levi?
Ah, kenapa aku berpikir seperti itu? Lagian aku juga tidak ada hubungan dengan kakak kelas cebol itu.
-
halo, author kembali(: maaf ini dari mei kemaren blm dilanjutin sampe skrg:v makasih banyak buat votes nyaaa<3
KAMU SEDANG MEMBACA
senior; levi x readerッ
FanficNama ku [Name]. Aku adalah pelajar SMP kelas 1. Masa SD aku memang tidak normal, tidak sama dengan apa yang dirasakan dengan anak SD sekarang. Aku tidak punya banyak teman dulu. Haha, wajar aja, siapa juga yang mau temenan sama aku ini? Aku bersifat...