Sesampainya didepan rumah Adara, Kenan dan Adara turun lalu berdiri didepan mobil dengan saling diam.
"Besok Gue jemput."Ucap Kenan memecah keheningan.
"Iya. Umm...Kenan?"
"Hm?"
"Makasih buat hari ini."
Kenan sedikit membuka bibirnya. Adara? Terlihat sangat lembut pada dirinya.
"Makasih juga."Ujar Kenan.
Adara mengerutkan dahinya."Buat apa?"
"Semuanya."
Senyum diwajah Adara mengembang. Pipinya pun terasa memanas dan rasanya semua kupu-kupu diperutnya sudah berterbangan.
"Sama-sama Tembok Es."Balas Adara diiringi kekehan kecil.
Kenan diam tak tertawa ataupun tersenyum. Pria itu hanya ingin menikmati pemandangan indah didepannya itu.
Kenan mengambil alih kedua tangan Adara dan menggenggamnya. Dan itu membuat Adara diam beberapa saat.
"Boleh kasih Gue kesempatan?"
"K...kesempatan apa?"
"Buat bahagiain Lo tanpa nyakitin Lo lagi."
Adara menelan salivanya susah payah. Apakah Kenan akan menembaknya lagi malam ini?
"Dar?"Panggil Kenan lembut.
"I...iya."
"Boleh?"
"Ha?"
Kenan lebih mendekat pada tubuh Adara, mengikis jarak diantara keduanya.
"Gue sayang sama Lo."Bisik Kenan tepat ditelinga Adara.
"Kasih Gue kesempatan lagi. Gue janji nggak bakal kecewain Lo."
"Dar..."
Kenan memundurkan tubuhnya, namun tak melepaskan genggaman yang semakin mengerat itu.
"Kenan..."
"Hm?"
"Gue..."
Kenan masih menunggu lanjutan kata tersebut.
"Kenan Gue..."
"Dar! Lo mau jadi penghuni hati Gue lagi?"
Deg!
Adara diam mematung. Tubuhnya terasa kaku bahkan lidahnya pun mendadak kelu untuk mengatakan apapun. Ini... apakah ini mimpi? Oh tidak, bahkan Adara bisa merasakan detak jantungnya yang bekerja extra.
"Kenan..."
"Please!"
Bahkan saat mendengar lirihan itu pun membuat Adara rasanya ingin segera menjawab 'Ya!'.
"Iya Gue mau."
Cukup! Hanya itu yang dibutuhkan oleh Kenan saat ini. Hanya jawaban itu mampu membuat dunia Kenan berdiri kembali.
"Terimakasih."
Adara tersenyum dan mengangguk. Keduanya sama-sama mendekat, dan menghapuskan jarak. Membuat udara malam itu menjadi begitu hangat.
"I Love You!"Ucap keduanya.
Dan saat itu, suara kembang api menyadarkan keduanya. Membuat mereka melihat kearah langit yang sudah menjadi indah. Tunggu? Siapa yang melakukan ini?
Mereka berbalik. Disamping mobil itu, sudah ada lima orang yang ternyata merekalah yang membuat langit itu menjadi indah.
Fera, Gerald, Aldric, Anggun, dan Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADARA
Teen Fiction𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝: 𝟐𝟖 𝐃𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟏𝟖 -𝒟𝑒𝓈𝒻𝒾𝓀𝒶 𝒜𝓇𝒹𝑒𝓇𝒶 - 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭: 𝟐𝟎 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐥 𝟐𝟎𝟐𝟎 [𝑶𝒍𝒆𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕 𝑻𝒂𝒌𝒊𝒔 𝑷𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔𝒉𝒊𝒏𝒈] ••• Tidak pernah terbayangkan oleh Adara saat bertemu dengan seorang...