(3)

145 11 4
                                    

Happy Reading


Masih diperjalanan pulang sekolah dan Seli masih menunggu Gladis keluar dari apotik 24 jam, untungnya hujan sudah reda, terlihat Gladis keluar dari apotik dengan menjinjing keresek putih.

"obat buat siapa dis?" tanya Seli melihat kantong keresek yang gladis bawa.

"Ohh ini buat persediaan aja dirumah" Gladis menjawabnya dengan berbohong, teman temannya tidak ada yang mengetahui dirinya memiliki riwayat penyakit asma.

"ohh, udah kan? Pulang yu" ajak Seli. Dan Gladis hanya menjawabnya dengan anggukan.

Saat di tengah perjalanan tiba tiba Gladis bertanya pada Seli.

"Sel, tadi itu kak bagas kelas berapa sih?" tanya adis sedikit berteriak karna suara kendaraan lain terlalu bising.

"Emm kalo gak salah kelas 12 ips 2"jawab Seli.

"Ohh anak ips yak"ucap adis.

"Loh kok lo gak tau bukanya dia tetangga lo yah" mendengar ucapan Seli tiba tiba adis mengerem motornya, sontak Seli memeluk tubuh adis dari belakang.

"What ternyata rumah baru gua sebelahan gitu ama kak Bagas??" adis terheran heran hingga ia tak sadar menghentikan motornya ditengah jalan membuat kendaraan lain mengklakson dengan keras.

"Lah emang lo gak tau rumahnya kak Bagas tuh tepat didepan rumah baru lo" ucap Seli saat adis mulai mengendarai motornya kembali.

"Emang gak tau, soalnya gua jarang keluar rumah gitu"

"Lo gimana sih gaul dong sama tetangga, btw tumben lo tanya tanya kak Bagas ada apa hayoo" ledek Seli membuat wajah adis bersemu merah untungnya ia buru buru menutup kaca helmnya.

"Apaan sih au ah" adis buru buru menjalankan motornya karena takutnya Seli terus meledeknya.

***


Setelah sampai didepan rumah, Bagas melihat rumah disebrangnya yaitu rumah adis disana terdapat motor matic milik adis terparkir manis.

Artinya dia sudah pulang. Segera Bagas masuk kedalam rumahnya dan mendapati orang tuanya yang sedang menonton televisi bersama adiknya yang sedang main gadget.

"Assalamualaikum" bagas menghampiri kedua orang tuanya dan menyaliminya.

"Keujanan gak kak?" tanya sang bunda sambil berdiri memberikan bagas teh hangat yang sudah disediakan.

"Enggak kok, kaka pake jas hujan" jawab Bagas sambil meminum teh buatan bundanya.

Tanpa mengganti bajunya ia langsung duduk disebelah adiknya yang sibuk chating gosip dengan teman sekelasnya.

"Gosip mulu dek, oh ya bun itu tetangga baru kita pindahan dari mana??" tanya Bagas sambil jailin adiknya dita yang masih duduk di bangku kelas 3 smp.

"Ohh yang rumahnya depan rumah kita, katanya sih mereka dari sini juga kalo gak salah dari perumahan sebelah" jawab bundanya.

"Ohh emang bunda udah ketemu sama keluarga mereka?" tanya Bagas kembali.

"Belum, tadinya sih mau sekarang tapi tadi ujan jadi besok aja mumpung besok weekend" jawab bundanya sambil mengganti chanel tv.

"Kamu kenapa sih tumben kepo soal tetangga baru biasanya kamu cuek cuek aja"ucap ayahnya tanpa melihat kearah Bagas matanya masih berfokus pada laptop dihadapannya.

"Kak Bagas suka kali sama anak perempuan yang ada di rumah sebrang makanya tanya tanya" celetuk adiknya.

"Eh sembarangan bocah kecil" Bagas melempar bantal kecil kepada adiknya lalu berjalan santai ke dalam kamarnya.

***

Gladis berbaring diatas kasurnya baru saja ia beres menunaikan sholat ashar dan meminum obatnya, ia memang harus rutin memunum obatnya kalau telat saja asma nya pasti kumat.

Tok tok tok

Suara ketukan dari pintu kamarnya ia tau bahwa ibunya pasti akan memastikan dirinya minum obatnya, selalu saja seperti itu.

"Masuk ma"

Pintu kamarpun terbuka dan hadirlah sosok ibunya dengan senyum lebar, ia berjalan dan duduk di tepi kasur adis.

"Udah dimakan obatnya?" tanya Ranti yang tak lain adalah ibunya.

"Udah kok mah, oh ya mah ternyata rumah yang sebrang itu rumahnya kaka kelas aku loh mah" ucap adis antusias.

"Oh ya kok kamu tau?" tanya Ranti sedikit mendekatkan tubuhnya pada adis.

"Iya tadi adis ketemu sama kak Bagas yang waktu itu aku ceritain loh mah" Gladis mengguncang guncang lengan ibunya.

"iya sayang ibu inget yang kata kamu itu kapten basket yang kece itu" ledek Ranti dengan mencolek ujung hidung adis membuat pipi adis bersemu merah.

"Ihh mama, trus mama udah ketemu belom sama keluarganya kak Bagas??" tanya adis.

"Belom sempet mamah masih agak sibuk beresin barang barang takutnya ada yang ketinggalan, lagian tadi ujan" jawab ibunya.
"besok kan minggu gimana kalo kita lari pagi mah" saran Gladis bersemangat.

"Boleh ajakin papa sama abang gak?" tanya ibunya.

"Emm terserah deh" adis mengendikkan bahunya.

"Yaudah mama keluar dulu" sebelum keluar kamar mamanya mengusap dulu puncak kepala sang anak.









#TBC
Hai gimana?? Jangan lupa tekan bintang yahh, see you ❤❤

Kaka Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang