(4)

110 7 10
                                    

Happy Reading


Pagi pagi sekali adis sudah bangun dan menunaikan solat wajib, setelah itu ia buru buru membereskan tempat tidurnya dan bersiap siap untuk lari pagi bersama keluarganya.

Adis mulai melangkah turun dari kamarnya, "pagi mah, pah, abang" sapa adis sambil bersenandung riang.

"Pagi sayang" sapa balik Ranti alias mamanya. "Nih makan roti dulu sebelum ke cfd" Ranti menyodorkan sepiring roti dilapisi selai stroberi.

"Abang mana mah??"tanya Bambang sang ayah.

"Masih molor palingan"jawab adis acuh.

"Hush kamu tuh kalo ngomong suka bener" Bambang mengacak rambut adis sebentar lalu pergi menuju kamar Gino alias kakanya adis.

Tak lama kemudian Bambang turun bersama Gino yang sudah siap dengan baju olahraga nya lalu berjalan menuju meja makan merekapun makan roti bersama lalu mulai pergi menuju Cfd menggunakan sepeda masing masing, karna jaraknya memang tak terlalu jauh.

Sesampainya disana adis melihat lihat para penjual yang menjual dagangannya, keluarga itu pun kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat.

****


"ayoo dong dek lama amat sih" sejak pagi Bagas sudah berteriak teriak didalam rumah kepada adik perempuannya yang lelet ketika akan pergi ke Cfd.

"Iya iya bawel banget punya abang" gerutu Dita sang adik yang asyik menempelkan earphone ke telinganya dan menyetel musik kesukaanya yaitu lagu blackpink 'BOOMBAYAH'

"Dudududu lagi pastinya" sindir Bagas ketika melihat adiknya yang memakai earphone. Dan menirukan gaya blackpink ketika berjoget membuat adiknya bergidik ngeri.

Dita mendelik mendengar ucapan sang kaka"bukan ish ini boombayah".

"ohh yang yayaya bombayahh yah yah" Bagas menari nari menirukan gaya blackpink membuat dita tertawa terbahak bahak.

"ehh ayo ayo berangkat" lerai Rani sang ibu dan mengajak mereka keluar rumah menuju cfd.

Sesampainya disana mereka terhenti sebentar karena dita sang adik perempuan penggila kpop itu melihat poster dan pernak pernik bergambar kpop langsung menuju penjual itu dan menarik narik tangan Bagas.

"Apaan sih dek gak suka ginian abang" kesal Bagas ketika mereka sudah sampai di penjual pernak pernik K-pop.

"Kata siapa dita nawarin abang, orang Dita sendiri yang mau beli abang tunggu Dita bentar doang" rengek sang adik membuat Bagas menurut.

Ketika Bagas sedang melihat lihat sekeliling tiba tiba matanya tak sengaja melihat bidadari yang ketemu di parkiran, siapa lagi kalo bukan adis.

Tanpa menunggu lama lagi Bagas segera menghampiri adis dan meninggalkan Dita adiknya sendirian, toh dia juga sudah besar tau jalan pulang. Dasar kaka yang tak bertanggung jawab.

"Hai" sapa Bagas ketika dia tepat disebelah adis yang sedang meminum es kelapa muda bersama seorang cowok yang tak ia kenali.

"Eh hai kak Bagas, disini juga?" tanya adis setelah menoleh ke arah Bagas.

"Iya, ehm itu siapa?" Bagas menunjuk ke orang disebelah adis.

"oh ini abang aku, bang kenalin kaka kelas adis, Bagas namanya" Gino mengulurkan tangannya pada Bagas dan Bagas menerima jabatan tangan itu.

"Halo gua Gino abang nya adis, santai aja gua bukan cowoknya kok" sapa Gino sambil cengengesan. Adis hanya mengernyit heran dengan ucapan sang kakak.

"ternyata abangnya syukur deh gua kira pacarnya" gumam Bagas dalam hati.

"Halo gua Bagas, kaka kelasnya adis santai juga kok gua bukan siapa siapanya adis" sapa balik Bagas melirik adis yang semakin terheran heran.

"Oh ya kaka sama siapa disini??" tanya adis.
"itu sama keluarga aku kok"jawab Bagas, dan adis hanya ber-oh ria.

Setelah itu mereka bercakap cakap soal sekolah, soal rumah mereka yang ternyata berdekatan, tentang penjual gorengan, apa saja yang lewat didepan mereka pasti mereka bicarakan.

Ketika sedang asyik asyiknya ngobrol berduaan dengan adis karna Gino pergi duluan ketika melihat pacarnya tiba, tiba tiba keluarga Bagas menghampiri mereka.

"abang kok ninggalin Dita, kan Dita nyariin dari tadi yaudah Dita balik ke mama papa aja, tuh kan mah, pah bener kata Dita pasti abang itu lagi pacaran". Ucapan Dita membuat Bagas melotot memberi isyarat pada adiknya untuk diam.

"Hallo, kamu pacarnya Bagas?" tanya Rani dengan senyum manis.

"Bukan tante aku tetangga baru kalian, itu loh yang didepan rumah tante, nah itu rumah aku" jawaban Gladis membuat Bagas menghela nafas kasar.

"Mana mungkin cewek secantik kamu mau pacaran sama Bagas rasanya mustahil" canda Alfa sambil terkekeh membuat Bagas kembali dibuat kesal.

"Apaan sih pah, oh ya orang tua kamu mana??" tanya Bagas pada Gladis.

"Di sana ayok aku anter" akhirnya keluarga Bagas pun mengikuti langkah Gladis.

****

"Mah, pah ini te-"belum sempat Gladis selesaikan ucapannya, Rani buru buru memeluk Ranti.

"Hey ti, kok kamu gak bilang bilang pindah rumah deket rumah aku" ucap Rani ketika mereka selesai berpelukan.

"Mana sempet aku ngasih tau, udah lama kita gak ketemu" ucap Ranti tak kalah hebohnya membuat yang lain melongo seketika.

"mama, temenan sama tante ini" Gladis menoleh ke arah Rani.

"Iya mama temenan sama mama Rani, ran itu anak kamu? Ganteng yah kenalin ke Gladis boleh lah" ucapan sang bunda membuat Gladis tersipu malu.

"Mereka udah kenal kok, aku aja gak nyangka mereka satu sekolah yah kan gas, ini namanya Bagas" Rani memperkenalkan Bagas pada Ranti.

"Hallo bagas, duh kalo gini jodoh Namanya" Bagas hanya senyam senyum malu, dan bingung harus berbuat apa sedangkan sedari tadi Gladis sudah ngode padanya untuk segera pulang.

'kenapa sih adis kok nyuruh pulang? Padahal kan seru camernya baik hati lagi mau jodohin'gumam Bagas dalam hati.

"yaudah kita duluan yah tante" Gladis buru buru menyeret ibunya ke tempat sepeda mereka terparkir dan mengajak pulang dengan alasan kalo dia cape dan ingin pulang.

****
#

TBC

Thankyou all, jangan lupa tekan bintangnya, see you

Kaka Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang