(6)

143 12 0
                                    

Happy Reading

****

Setelah dimarahi habis habisan oleh pak Dadi tadi di jam terakhir membuat Telinga Gladis serasa panas, ditambah dengan tugas tambahan karna ia tidak mengikuti jam pelajaran pertama, sungguh itu menyedihkan.

"Sel bantuin dong, gua pusing nih" sedari tadi Gladis memohon pada Seli untuk membantunya mengerjakan tugas matematika yang diberikan pak Dadi.

"Duh adis lo tau sendiri kan gua bego nya di pelajaran matematika, gua aja sering nyontek, kalo mau dibantuin jangan ke gua mending ke yang lain aja, gua duluan yah gebetan dah nunggu" Seli segera beranjak dari kursinya dan melangkahkan kaki keluar kelas.

Gladis hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia kembali tersadar ketika ada seseorang yang duduk disebelahnya. Ia berpikir tidak mungkin jika Seli kembali. Ia pun melihat siapa yang duduk disebelahnya, ternyata Dena sang ketua kelas.

"kenapa dis? Kok belum pulang?" tanya Dena dengan senyumannya yang khas.

"Ini belum ngerjain tugas tambahan dari pak Dadi soalnya gak ngerti" dengkus Gladis.

"Ohh, ini sih yang tadi pas pelajaran pertama, sini gua bantuin" Dena mengambil alih buku Gladis dan mulai mengerjakan.

"Eh, makasih loh sebelumnya den" Gladis mengulas senyum membuat hati Dena tak karuan. Sejak masuk dan sekelas dengan Gladis, Dena sudah menyukai gadis ini tapi ia tak berani pdkt.

"Sama sama" balas Dena tanpa melihat ke arah Gladis karna ia sedang fokus mengerjakan soal soal.

****

Pulang sekolah telah Bagas tunggu tunggu karna ia sudah pusing dengan pelajaran hari ini yang begitu memuakkan rasanya ingin ia membenturkan kepala pada tembok, saking pusingnya.

Ketika berjalan sebuah ide muncul Bagas hendak mengajak Gladis pulang bareng, ia buru buru melangkahkan kaki menuju kelas Gladis, ditengah jalan ia merasa risi karna banyak adik kelas yang melihat dia kagum dengan wajahnya. Jelas.

Sesampainya dikelas Gladis ia terkejut ketika melihat Gladis sedang berduaan dikelas dengan laki laki, Bagas yakin itu teman sekelasnya, Bagas mengurungkan niatnya buat mengajak pulang bareng kepada Gladis.

Ada rasa tak rela ketika melihat Gladis bersama pria lain, apa ini yang namanya cemburu? Kalo cemburu berarti Bagas suka pada Gladis, ia menggeleng mana mungkin ia secepat itu menyukai seseorang.

Akhirnya Bagas pulang dengan perasaan tak karuan.

****

Ketika sampai dikamar, Bagas langsung menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuknya, bayangan ketika ia melihat Gladis bersama laki laki itu kembali datang membuat Bagas ingin marah, tetapi kenapa dia harus marah, bahkan Bagas saja bukan siapa siapanya Gladis, dia gak ada hak buat marah.

Ketukan dipintu membuat Bagas menoleh dan mendapati adiknya yang tengah berjalan ke arahnya, Bagas tak menghiraukannnya ia hanya kembali menenggelamkan kepalanya pada bantal.

"Bang, galau mulu" ucap Dita ketika ia sudah duduk di kursi belajar milik Bagas.

"So tau lo" Bagas menjawab ucapan Dita tanpa menoleh pada lawan bicara.

"Aelah, Gua tau bang lo suka sama kak Gladis, tuh yang rumahnya disebrang" Dita akhirnya berbicara sendiri bodo amat kakanya mau menanggapinya atau tidak.
"Tadi tuh, aku lihat kak Gladis udah pulang dianterin sama cowok ganteng, niatnya sih mau aku samperin kak Gla.." ucapan Dita menggantung di udara ketika sang kakak menyela ucapannya.

"dianterinnya pake apa dek? Trus si cowok nya ngapain aja? Langsung pulang gak atau mampir dulu kerumah Gladis? Btw lu mau ngapain nyamperin Gladis?" pertanyaan bertubi tubi yang dilontarkan Bagas pada Dita, Membuat dita menyipitkan matanya.

"Hayoloh benerkan abang cemburu, kan cemburu itu tanda cinta" Dita menaik turunkan alisnya sekedar menggoda kakaknya yang sekarang wajahnya telah memerah.

"Ngaco gua cuman nanya salah?" Bagas hanya bisa pura pura pada Dita, Ia terlalu gengsi ketahuan suka pada seorang wanita.
"Ya, enggak sih ya niatnya gua mau main main aja gitu ke rumah kak Gladis, soalnya yah bang gua stalk IG nya kak Gladis kayanya dia punya banyak Novel, sekalian mau pinjem" Dita Bergumam yang dijawab anggukan oleh abangnya.

Ketika Dita hendak keluar kamar, Bagas buru buru menghentikannya membuat Dita mengerutkan dahinya bertanya tanya.

"Apa lagi sih bang?"

"Gini gua tau lo sekarang mau kerumah Gladis kan?" Dita hanya mengangguk "Nah, lo tanya tanya apa Gladis udah punya pacar? Trus kesukaan dia apaan? Ultahnya kapan? Pokoknya lo tanya tanya aja deh entar laporin ke gua, tapi lo harus jujur awas aja kalo ketahuan boong" perintah Bagas membuat Dita memanfaatkan suasananya.

"Ada bayarannya gak nihh? Kalo enggak, gua ogah banget entar dikira kepo lagi" Ini adalah kesempatan Dita untuk mendapatkan keinginannya yang belum terpenuhi.

"Iya deh iya lo mau nya apa?" Bagas paling kesal ketika sang adik memanfaatkan suasana seperti ini.

"Emm apa yak? Banyak sih entar deh abis pulang dari sana, gua pikirin lagi apa aja yang harus dibeli" Dita akhirnya keluar kamar Bagas.

"Jangan banyak banyak yah" teriak bagas. Meskipun ia tau ucapannya pasti akan dihiraukan oleh adiknya.

****


"ade dianterin siapa?" tanya Ranti saat melihat Gladis baru saja datang.

"Eh bunda, itu sama temen sekelas kenapa emangnya?" tanya Gladis.

"Gapapa, kenapa gak disuruh masuk?" Ranti beranjak dari duduknya menuju meja makan dan mengupas apel, diikuti Gladis dibelakangnya.

"Gak mau katanya malu, loh kok bunda tau?? Hayoo" selidik Gladis.

"Ya mama ngintip lah dijendela, bareng abang, tuhh" tunjuk Ranti pada Gino yang melambai lambaikan tangan didekat tangga.

"Ihhh kalian kepo banget sih" dengkus Gladis buru buru berjalan menuju kamarnya melewati Gino yang masih cekikikan.

"Sebenernya pacar lo yang mana sih dek? Yang rumah sebrang apa yang tadi?" Ledek Gino ketika Gladis hendak melewatinya.

"Risih banget sih lo" Gladis mengibaskan rambutnya membuat Gino sedikit menjauh.

"Aelah gak sopan lu, btw rambut lo bau udah berapa lama gak keramas?" Gino buru buru berlari ke arah bundanya. Sebelum amukan Gladis datang.

"Awas lo bangg!!!" Gladis berjalan sembari menghentak hentakkan kakinya pada lantai. Sedangkan bundanya dan abangnya hanya cekikikan melihat tingkah laku Gladis yang seperti anak kecil.










#TBC

Tekan Bintang Nya Yahh, See You❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kaka Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang