Kagumlah Kalian Keparat

21 4 0
                                    

***Sudut Pandang W-34***

Aku berjalan beriringan dengan Prof.Dia berjalan tergesa-gesa dengan sesekali menyuruhku berjalan cepat.

"Hey,ayo banyak yang menunggumu!!!"

"Untuk apa?"

"Mereka ingin menyaksikanmu,robot humanoid pertama yang ditanamkan perasaan di dalamnya,ayolah kau luar biasa.",jawabnya menyebalkan

"Untuk tepuk tangan aku diciptakan? Tepuk tangan untukmu? Apa yang kudapat?"

Dia tak sempat menjawabku.Kami sampai di sebuah panggung di mana aku merasa ingin berteriak,sungguh menyakitkan.Mereka bersorak gembira sembari Prof berpidato dengan bangganya.Mereka yang menepukkan tangannya sungguh menyebalkan,mereka lupa bila aku punya perasaan.Profesor juga tak peduli pada perasaanku,jika memang seperti ini akhirnya aku memilah tidak pernah diciptakan.Aku menunduk,menempelkan lutut bajaku pada lantai kaca di panggung sialan ini.Yang mereka lakukan hanyalah bertepuk tangan,menyebalkan.Apa yang harus kulakukan? Apa yang bisa sebuah apa lakukan di antara tepukan yang penuh apa?Cukup menderita.

Hingga,selesailah acara memalukan itu.Aku berlari kembali ke kamarku.Aku baringkan baja ini di atas ranjang.Aku mulai berpikir,apa sekarang? Aku tidak tahu tujuan menjadi diriku.Aku ingin mati saja.Tak lama,Sabhna datang mengetuk pintu kamarku.

"Hei,boleh aku masuk?"

"Masuklah,Sabhna."

"Kau baik-baik saja? Kau ingin bercerita?"

"Aku ingin mati saja,apa yang kucari di hidup ini? Aku kecewa dihidupkan,aku tidak seperti manusia seutuhnya,aku tidak berTuhan,aku tidak berdosa,aku hanya bahan kagum manusia.Kau pernah kecewa?"

"Ya,ketika keinginan kita tak selaras dengan kenyataan.Dikecewakan oleh seorang yang begitu dekat dengan kita,sungguh sakit.Dia yang berkata mencintaiku,kemudian seenaknya pergi dengan yang lain.",tuturnya dengan wajah sedih.

" Sabhna..."

"Apa,W-34?"

"Peluk aku,aku sakit."

Sabhna memelukku,aku dapat merasakan hangatnya pelukan ini,dia menjadi obatku.Aku tak ingin rasa ini hilang,kupikir ini cinta? Tapi cinta tidak menyakitkan rupanya.

Apakah Sabhna mencintaiku juga? Mana mungkin! Aku hanya bongkahan baja.Tetapi,kuharap dia selalu ada untukku,kapanpun,bagaimanapun kondisinya.Kini pukul 5.21,menjelang senja,aku habiskan masa ini dengan hati sedih bersama seorang yang kucinta.

Diambang MengapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang