Part 2

1.3K 128 32
                                    

Suicide Circuss
The Beginning of Miracle 2

Warn ⚠⚠
21+++
Cerita ini mengandung konten seksual!
Boy x Boy!
Gay Content, kekerasan, dan konten dewasa lainnya, dosa d tanggung masing2~~

As always i recommend to play the music~

Save and Sound- Tailor Swift 🎧

Khusus ku buat tuk ultah Uri Jihoonie~ Enjoy Yorobun~~ 💕💕💕


Maaf Typo bertebaran~ Enjoy~~

🌸🌸🌸





Sinar matahari mulai meredup, dan kini hari berganti malam. Gemerlap cahaya bintang dan sinar cantik bulan purnama telah menghiasi langit malam.

Seorang anak laki-laki tampak bersandar di salah satu dinding pondok kayu, mungkin lebih tepat di sebut gubuk karena kondisi pondok yang sangat sederhana.
Ia tengah menegadah ke arah langit, menatap bintang-bintang yang berkelap-kelip indah. Matanya yang jernih seakan memantulkan cahaya bulan, rambutnya yang panjang berkilau bermandikan cahaya bulan.

Membuat siapapun yang melihatnya akan merasa terkesima.  Termasuk seorang anak lelaki berbulu mata lentik yang tengah melihatnya tak jauh dari tempat si anak lelaki berambut panjang.

"Jeonghan-ah sedang apa di sana? Kau tidak kedinginan?"

Suara itu membuat Jeonghan sedikit terlonjak, terkejut dengan kehadiran anak laki-laki yang tak jauh dari tempatnya bersandar.

"Eoh Seungcheol-ah.. Kau sudah kembali.." ucap Jeonghan dengan sedikit panik menyeka  air matanya. Ia tak ingin siapapun melihatnya menangis.

Tapi terlambat Seungcheol mengetahuinya.

"Ya Jeonghan-ah kau menangis?? Apa kau sakit? Siapa yang berani menyakitimu huh!?"
Seru Seungcheol dengan raut wajah cemas, ia menghampiri Jeonghan sambil membawa  sekeranjang penuh botol susu yang dibagikan para petugas jaga tak jauh dari gubuk mereka.

"A-aniyaa.. Tidak ada yang menyakitiku Seungcheol-ah... Aku hanya sedang memikirkan anak-anak.."

Raut wajah seungcheol berubah lebih tenang, ia merasa lega Jeonghan baik-baik saja.

"Hhh kau membuatku khawatir.. Apa yang sedang kau pikirkan? Sesuatu mengganggu pikiranmu?" tanya Seungcheol sambil mengusap pelan puncak kepala Jeonghan dengan lembut.

Jeonghan senang sekaligus malu, wajahnya kini memerah sampai ke telinga.

Ia senang Seungcheol mengkhawatirkannya, tapi ia juga malu... Harus bertatapan dengan wajah tampan Seungcheol yang sangat dekat dengan wajahnya.

Membuat Jeonghan hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepala sebagai jawaban.

Namun ketika Jeonghan menundukkan kepalanya, ia mulai mengingat kembali hal-hal yang mengganggu pikirannya.
Hal itu berhasil membuat kedua matanya kembali berkaca-kaca.

Seungcheol kembali melihat raut kesedihan Jeonghan, diletakkannya keranjang susu di sampingnya dan langsung membawa Jeonghan ke dalam pelukannya dengan lembut.

The Miracle Circuss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang