Aku mengambil posisi duduk di bagian belakang saat kepala asrama memberikan sambutan sekaligus perkenalan. Asrama ini terlihat lumayan strategis. Jarak dengan ruang kelas tidak terlalu jauh, Jadi bisa sedikit santai, mungkin juga bisa kabur saat jam pelajaran bila gurunya bikin ngantuk (hahahaha, masih tahun ajaran baru sudah punya rencana buruk).
Gedung asrama ini terdiri dari tiga lantai, dan memiliki banyak ruangan. Kamar mandi nya bersih tapi rada terbuka, karena pintunya hanya menutup setengan badan saja, kecuali toilet. Selain itu area kamar mandi ini juga luas, ada kamar ganti, beberapa westafel yang berjajar dan tempat cuci pakaian dibuat seperti bangku panjang dari beton yang menempel ke dinding, kadang tempat itu sering digunakan para siswa untuk duduk sambil ngobrol ketika sedang ngantri mandi. Karena asrama ini ditempati siswa lama, jadi disiplinnya tidak terlalu ketat.
Di sebelah kanan dan kiri asrama ada taman yang lumayan luas, dengan pohon-pohon rindang dan beberapa bangku beton tempat anak-anak asrama bersantai sambil belajar, tidak ada pondok jerami seperti taman dekat ruang makan, pohon-pohon yang rindang sudah cukup sebagai tempat berteduh. Di depan asrama ada halaman cukup luas, yang kadang digunakan untuk olahraga, badminton, takraw dan juga basket, dan di sekililing halaman ditanami banyak jenis bunga.
Kalau dipikir-pikir, asrama ku yang sekarang ini memiliki banyak taman dan tanaman, mungkin disesuaikan dengan namanya, Alhambra. Sekilas, terdengar sangat religius, bila dibandingkan dengan nama-nama asrama lain yang banyak menggunakan nama tokoh, seperti Gedung Pattimura, yang menjadi asramaku tahun lalu, atau nama hari bersejarah seperti Gedung 17 Agustus yang menjadi asramanya Dion saat ini.
Alhambra merupakan sebuah istana megah di Spanyol yang banyak memiliki tanaman dan taman indah. Istana ini dibangun oleh penguasa muslim dari dinasti Umayyah II yang menguasai Spanyol saat itu yang lebih dikenal dengan sebutan Andalusia. Begitu cerita kakak-kakak senior tentang Alhambra, asal dari nama asrama kami ini.
Kami tidak tau pasti kenapa asrama ini diberi nama Alhambra, mungkin karena banyaknya taman di asrama ini atau itu hanya sebatas dugaan kami saja, dan aku pun setuju, yang jelas saat kami mulai bersekolah di sini asrama ini sudah bernama Alhambra.
Sama seperti asrama-asrama lainnya, gedung ini juga memiliki lobi yang luas tepat di depan pintu masuk. Di sekeliling dinding lobi disusun kursi-kursi tempat para siswa bersantai, dan satu etalase pengumuman yang lumayan besar, biasanya pengumuman, informasi penting ditempel di etalase itu. Dan setiap jam makan malam tiba, seluruh siswa asrama akan memadati etalase itu, sebagian ada yang tersenyum dan sebagian ada yang cemberut.
Hehehehehe, karena pada saat jam makan malam setiap harinya, di etalase itu akan ditempel daftar nama-nama para siswa yang mendapatkan kiriman paket (biasanya paket makanan, pakaian dan kebutuhan lainnya), kiriman uang melalui wesel kilat (meskipun aku jarang mendapatkannya, karena papa biasanya kirim lewat bank, jadi aku tinggal tarik di ATM) dan merekalah yang wajah-wajahnya tersenyum.
Sebaliknya, para siswa yang cemberut karena nama-nama mereka ada di daftar yang berdampingan dalam etalase, yaitu daftar nama-nama siswa yang melanggar disiplin sepanjang hari itu, tentunya hukuman dan sanksi telah menanti, selain itu juga mereka harus menunda makan malam, karena harus melapor kepada pengurus untuk mendapatkan hukuman. Huft, aku pernah mengalaminya dari tahun lalu, dan benar saja, aku selalu cemberut ketika namaku ada pada daftar itu.
Di sebelah kiri etalase unik tersebut terdapat tangga menuju lantai dua, dimana terdapat area terbuka yang cukup luas, dikeliling ruang-ruang kamar para siswa, dan area ini biasanya digunakan untuk berkumpul seluruh siswa asrama ketika ada pengarahan, seperti saat ini.
Kupandang satu per satu siswa kelas 2 SMA yang bediri mengelilingi ruangan ini, aku tersenyum ketika mataku tertuju pada seorang siswa kelas 2 SMA dengan postur lumayan tinggi dan berkulit putih. Dia membalas senyumku, untuk pertama kalinya aku mengenal salah satu pengurus asramaku yang baru, Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Cerita Cinta di Asrama By Leoverry
Teen FictionCerita cinta remaja sejenis di Sekolah Berasrama. Ricko Aprilliando bisa dikatakan cowok yang beruntung, tampan dan ramah menjadikannya pujaan beberapa gadis yang mengenalnya. Ya, dia adalah seorang mahasiswa semester tiga di Fakultas Hukum. Sebagai...