9. Echan Berisik!

3.3K 522 146
                                    

Bapakna saha ieu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bapakna saha ieu

***

"AAAKKKKHHHHH!"











































Gruntang gruntung bunyinya, bunyi Mingyu lari ke kamar Haechan.

"Echan, kenapa??" Kepala Mingyu nyembul di pintu kamar Haechan. Kebetulan kamar Mingyu sebelahan sama kamar Haechan.

"BAKITENG!!! HUAAAA SAKIIIITTTT!!"

Denger Haechan teriak membuat Mingyu lari bekap mulut Haechan. Ya gimana enggak, ini masih jam tiga subuh dan Haechan teriak kencang banget.

"Hmmppphh!!"

"Jangan teriak lagi." Haechan menganggukkan kepalanya, kemudian Mingyu melepaskan bekapan tangannya.

"Tangan bakiteng bau haring!"

"Bau haring?"

"Seharian kering."

"Apa sih Chan, apaa??!" Mingyu mengusak-ngusak rambutnya frustasi melihat adik bungsu keduanya ini.

"Bang, gigi Echan sakitttt," ucap Haechan memelas.

"Minum es terosss!"

"Ih abang mah gitu, sakit banget ini harus diapain, huaaaaa!"

"Biasa aja dong, tengah malam ini Chaaann. Untung cuma abang yang kebangun, kalo Juwi, marah besar nanti dia."

"Ini gimana donggg," ucap Haechan memelas.

"Ngerepotin aja ini anak lahir," gumam Mingyu.

"Echan denger ya, Bang!" ketus Haechan.

"Iya iya, nanti Abang bikin air garam, terus Echan kumur-kumur, ya?" Haechan mengangguk lesu.

Kemudian Mingyu turun menuju dapur dengan muka bantalnya dan hanya menggunakan boxer serta kaus kutang.

Mommy, aku pingsan dulu bayangin Mingyu kayak gitu. Bye world.

Mingyu menuang air hangat di termos ke dalam gelas, kemudian mencampurkannya dengan beberapa sendok garam. Kata orang jaman dulu, ini obat sementara yang ampuh banget ngatasin sakit gigi.

"Kalo bukan Adek, udah gue lempar pake sendok bubur kacang ijo kali ya itu titisan tuyul item," gumam Mingyu.

"Bang..."

"Jir suara siapa malem-malem, dikira gue abang-abang kali ya," ucapnya terus bergumam.

"Bang... Ambilin itu gelas..."

"Anjir, semakin aneh-aneh aja yang gue denger nih," gumamnya lagi sambil memegang tengkuknya.

"Bang! Budek banget sih?!"

Big Family MalikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang