Jangan lupa vote dan komennya ya Readers
Happy Reading
Key kembali kuliah. Teman-temannya menyambutnya dengan hangat.
"Key!!! Kita kangen!" pekik teman-temannya. Ara, Laura dan Anna. Key tersenyum kemudian memeluk teman-temannya satu persatu.
"Lu sudah sehat, Key?" tanya Anna khawatir. Key mengangguk. Diantara ketiga temannya, Anna adalah orang yang paling dekat dengan Key.
"Oh ya, ini udah gue rangkumin beberapa materi yang kemarin lu ketinggalan." Anna menyerahkan catatannya kepada Key.
"Makasih, An. Lu emang sahabat gue," ungkap Key senang. Anna hanya tersenyum membalasnya.
"Key, hari ini lu diantar sama ka Alvin?" tanya Laura.
"Iya, kenapa?" sahut Key. Laura membulatkan matanya.
"Tumben," tutur Laura.
"Tumben?" Key memandang Laura bingung.
"Key, ayo duduk!" potong Anna sambil menarik Key menuju bangkunya.
Sepulang kuliah Key dan teman-temannya Key jalan-jalan ke Mall. Mereka saling bergandengan. Waktu senggang seperti ini jarang sekali terjadi di jurusan mereka.
"Key, Lu mau beli apa?" tanya Laura pada Key. Key hanya mengedikkan kedua bahunya.
"Gue mau beli sepatu nih. Temenin ya?" pinta Laura. Key mengangguk.
Key dan Laura masuk ke toko sepatu sedangkan Anna dan Ara pergi membeli baju. Mata Key tertuju pada sepatu keitz merek Adidas untuk pria.
"Kenapa, Key?" tanya Laura.
"Sepertinya gue pernah melihat sepatu itu." Key menunjuk sepatu Adidas berwarna biru-putih.
"Yaiyalah. Lu liat disini, kan? Hahaha," canda Laura. Key menggeleng.
"Udahlah. Temenin gue milih sepatu yang cocok buat gue." Laura kemudian menarik Key menjauh dari sana.
Setibanya di rumah Key langsung membereskan kamarnya. Key menata ulang kamarnya. Key memasukkan boneka-bonekanya kedalam kotak besar.
Tok.. Tok..
Terdengar pintu kamarnya di ketuk. Key melangkahkan kakinya membukakan pintu.
"Ka Alvin? Udah pulang kerja?" tanya Key. Alvin mengangguk.
Key kemudian mempersilahkan Alvin masuk. Alvin menatap heran karena kamar Key dipenuhi kotak-kotak besar.
"Kamu ngapain, Key?" tanya Alvin yang heran.
"Cuma menata ulang kamar," jawab Key.
"Bonekamu? Kamu taruh dimana?" tanya Alvin lagi.
"Di sini." Key menunjuk sebuah kotak besar berwarna biru.
"Kenapa? Boneka itu ga penting lagi buatmu?" tanya Alvin lirih.
Key menatap Alvin bingung. Alvin memegang kedua bahu Key.
"Maksud Kakak?" tanya Key, "Itu Cuma boneka."
Alvin menatap dalam kedua manik mata Key.
"Kamu... yakin?" tanya Alvin memastikan. Key mengangguk kemudian melepaskan diri dari cengkraman Alvin.
Key kembali membereskan barang-barang yang tidak berguna baginya. Alvin hanya diam memperhatikan. Alvin menatap sendu kearah Key. Key yang merasa risih akhirnya mendekati Alvin.
YOU ARE READING
Tentang Rasa
Teen Fiction[UPDATE SETIAP MINGGU] Key terbangun dari komanya. Tidak ada yang berubah, setidaknya itu pendapatnya. orangtuanya, kakaknya, maupun teman-temannya tetaplah sama. Perlahan, Key mulai merasakan ada yang salah dengan hatinya. Ada gemuruh rasa yang sul...