Part 8

4.4K 367 3
                                    

       

Lumayan panjang nih yang ini. Don't forget to vote<3



***



Author's POV

Matahari bersinar cukup terik hari ini. Angin juga tidak terlalu berhembus padahal dari ramalan cuaca pagi tadi mengatakan kalau hujan. Hal ini yang membuat seorang Kim Taehyung menghabiskan sebagian paginya di dalam kantor sambil mengecek setumpuk berkas yang sedari pagi tidak menandakan adanya penurunan tingkat kinerja. Sebenarnya malah terlihat baik-baik saja.

Bahkan karena Taehyung tak mau hanya mempercayai data, ia langsung terjun ke lapangan dan melihat langsung. Tidak ada hal yang janggal menurutnya, semua berjalan dengan cukup baik. Tapi sebuah pertanyaan atau prasangka merasuk kedalam benaknya,

Mungkin mereka melakukan hal baik hanya karena aku disini.

Sebenarnya hal seperti itu akan terjadi, terlebih kalau kedatangannya kali ini memang sudah terdengar oleh orang dalam.

Selagi memikirkan strategi yang harus ia lakukan supaya bisa mengetahui hal janggal yang terjadi di Busan, pikirannya terdistraksi oleh suara ponsel yang berdering.

"Halo," jawabnya tanpa melihat layar ponselnya.

"Taehyung-aaa," terdengar suara manja dari seorang perempuan.

Otomatis Taehyung langsung buru-buru mengecek layar ponselnya yang tertera dengan cukup jelas.

JANGAN.DI.ANGKAT!

Oh sial...

"Taehyung? Kim Taehyung?"

Karena tidak langsung menjawab orang di seberang memanggilnya lagi. Sambil mengucap sumpah serapah dalam hati, iapun memberanikan diri untuk menjawab.

"Ya nuna?"

"Aku sangat merindukanmu, ku dengar dari Seokjin katanya kau sedang di Busan? Sebuah kebetulan, aku juga!"

Taehyung memijat pelipisnya, tau-tau kepalanya jadi pusing. Sialan benar memang Jin hyung...

"Iya benar, aku sedang bekerja jadi aku akan sangat sibuk."

"Ah waeee, aku janji nanti aku tidak akan mengganggumu bekerja kok."

Suara rengekan dari wanita di seberang seketika membuat Taehyung lemah. Bahkan di saat ia ingin sekali mendorongnya pergi dan menjauh.

"Nuna maafkan aku, aku harus...kembali bekerja."

Taehyung mematikan ponselnya secara sepihak dan melemparkannya asal diatas tumpukan kertas dihadapannya. Berbicara sebentar dengan perempuan yang satu itu selalu sukses membuat pendiriannya sendiri goyah. Dan kini pikiran—mungkin juga hatinya, dipenuhi oleh seorang Bae Joohyun.

Seorang teman? Jelas bukan.

Seorang mantan kekasih? Apalagi ini.

Mereka berdua lebih pantas disebut dua orang asing yang kecanduan akan satu sama lain. Bertemu di kelab dalam keadaan patah hati, keduanya menghabiskan waktu bersama. Satu malam menjadi dua, berubah menjadi tiga hingga Taehyung tak lagi menghitung berapa kali mereka menghabiskan waktu bersama di hotel.

Tapi anehnya hubungan mereka hanya sampai di dalam hotel saja, saat keluar? Mereka akan menjadi dua individu yang berbeda lagi. Tidak saling mengenal satu sama lain.

"Bae Joohyun..." ucap Taehyung sambil menatap langit-langit ruangannya. Pikirannya ditarik kembali kepada momen kebersamaannya bersama wanita dengan tubuh terindah menurutnya. Bukan hanya tubuhnya yang indah, tapi aroma Joohyun bisa membuat Taehyung tidak bisa mengatakan 'tidak'.

Jimin Appa!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang