Keciduk

99 16 2
                                    

Cowok tinggi bertubuh atletis, dengan rahang tegas itu terburu - buru menuju ke lantai bawah.

Teriakan mamanya sudah menggema dari tadi memanggil namanya dan saudaranya yang satu

"RAKARSA MANGGALA ATDMAJA"

"GELIAN ARSHAKA ATDMAJA"

"TURUN KALIAN, CEPETAN!"

Rumah keluarga Atdmaja ini sangat luas dan mewah, rumah ini terdiri dari tiga lantai. Lantai satu sangat luas, ada ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kantor pribadi Julian, dan kamar Julian dan Jelita. Lantai dua terletak kamar Arsa, Gege, dan Gaga.

Sedangkan lantai tiga di khususkan untuk tempat bermain anak- anak dan juga ruang keluarga. Di lantai tiga hanya di dominasi ruang Game, milik Arsa, Gege, dan Gaga. Ruangan itu luas, juga terdapat ruang keluarga di mana mereka biasa berkumpul bersama.

Ada banyak Game di lantai tiga ini, sudah seperti Time Zone di Mall. Tapi ini jauh lebih mewah di banding Time Zone di mall. Awalnya lantai tiga di khususkan untuk kantor pribadi Julian, tapi ketiga anaknya bermohon untuk membuat ruangan Game saja. Julian dengan senang hati menuruti kemauan anak - anaknya.

Hari ini hari libur jadi otomatis mereka bertiga berleha - leha di lantai tiga, bermain Game sampai bosan

"Anjirrr Bunda kenapa sih?" tanyanya

"KENAPA LAMA BANGET" teriakan itu menggema untuk kesekian kalinya

"SABAR BUNDA KITA LAGI DI LANTAI TIGA" jawab Arsa dengan berteriak juga

"POKOKNYA BUNDA GAK MAU TAU, KALIAN HARUS CEPETAN KE SINI, CEPAT!" Teriakan Jelita masih kencang saja

"Anjir, ini kenapa Ayah gak bangun lif aja sih, katanya duit bejibun, perusahaan di mana - mana, tapi gak ada lif? Sama aja boong horang kayanya" celoteh Gege, yang masih ngos - ngosan.

Gege sudah berada di anak tangga lantai satu, ia sudah melihat Jelita sedang berkacak pinggang di ruang keluarga.

"Perasaan gue gak enak" gumam Arsa yang di dengar oleh Gege

Gege melirik Arsa, yang baru aja sampai "Gak enak? Buang aja, kasian kalau di simpan, bisa basi"

"NGAPAIN BERDIRI DI SITU?" tunjuk Jelita geram "BURUAN KE SINI"

"CEPETAN, JANGAN JALAN SANTAI"

"Kalau jalan santai mah biasanya ada artis Bunda kaya Via Val....." Ucapan Gege terpotong

"NGGAK USAH BANYAK NGOMONG, CEPETAN KE SINI" dari tadi intonasi suara Jelita masih belum juga menurun.

"Ini rumah gede Bunda, gimana mau cep....."

"NGELAWAN YAH KAMU" Bentaknya pada Gege.

Gege yang mendengar itu lansung terkesiap, ia menggulum bibirnya ke dalam.

Arsa dan Gege sudah berada di hadapan Jelita. Baru saja keduanya ingin mendudukkan diri di sofa, namun tertahan karena ucapan Jelita

"SIAPA YANG SURUH DUDUK?" tanyanya geram, nadanya masih seperti orang berteriak. Lebih tepatnya membentak

Arsa dan Gege yang tidak tau salahnya apa hanya diam menatap Bundanya, sepertinya mereka berdua memang punya salah yang sangat besar

"Perasaan gue gak dugem semalam" bisiknya kecil, hanya Arsa yang mendengar itu

"Semalam gue pulangnya masih jam sepuluh malam, Bunda juga masih belum tidur"

"Nah ini pasti salah lo, udah tau Bunda PMS masih aja keluar malem, tapi kok gue ikut di panggil" jawab Gege dengan suara kecil

GEGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang