ZENA MESHACH ALTERIO

136 18 4
                                    

Gadis dengan rambut panjang lurus sebahu itu berlari dengan semangat menuju salah satu kamar

"KAKAK"

Dengan semangat ia menaiki badan seseorang di balik badcover putih.

"KAKAK BANGUN WOII" teriaknya kencang 

Masih belum ada jawaban

Nampaknya orang di balik badcover itu sedang tertidur pulas

Gadis itu turun, lalu ia menyibak badcover putih "KAKAK BANGUN" teriaknya masih kencang

Orang yang di sebut Kakak itu lansung terbangun, dengan wajah khas orang tidur. Ia mengucek matanya, dan menguap lebar.

"Apasih lo gak sopan!" tegurnya

"Lo tuh yang sopan, masuk kamar orang teriak - teriak"

"Niat gue baek tau kak" katanya dengan imut. Ia duduk di samping kakaknya itu, ia menatap kakaknya dengan lekat

"APASIH LO, LIAT - LIAT, KENAPA? NAKSIR LO SAMA KAKAK SENDIRI?" tanyanya dengan nada yang gak santai sama sekali

"LO JANGAN TERIAK - TERIAK DON" katanya dengan berteriak juga.

"KENZO, ZENA, KALIAN KALAU NGOMONG GAK BISA SANTAI APA?" sentak seseorang di balik kamar itu

"Noh, mama marah kan, lo sih" kata Kenzo menunjuk adiknya itu

"Gue ke sini niatnya baek yah"

"Niat lo gak pernah baek sama sekali!" tunjuk Kenzo sengit

Zena mencibir "Besok kita harus pergi" katanya semangat

"Pergi?, mau kabur lo dari rumah? Wah sok banget, bocah masih suka minta di temenin bobo, udah mau hidup mandiri, cih mau mati lo?" tanyanya dengan kesal

"Gini nih orang yang otaknya cuma separoh" ia sudah tak tahan, tangannya dengan nakal menabok kepala kakaknya itu

"Sakit njirrr" kesal Kenzo "KELUAR DARI KAMAR GUE"

"Kakakku sayang, kamu gak boleh ngumpat don depan anak kecil"

"Najis, gue muak, lebih baik lo keluar sebelum gue tendang" katanya kesal.

Adiknya itu memang sering membuat darahnya naik sampe ke ubung - ubung

"Ih kasar deh mas" untuk yang kedua kalinya, ia menabok kepala Kenzo

"Anjingg, sakitt setan" Kenzo juga berniat menabok kepala adiknya itu. Tapi ia urungkan niatnya, ia bukan lelaki yang suka memukul perempuan, meskipun di hadapannya ini sebenarnya bukan perempuan

Lalu apa coba kalau bukan perempuan?

"Apa? Coba aja pukul, gue aduin lo sama mama" katanya mengancam

"Sabar Kenzo, sabar, sabar" Kenzo mengelus dadanya berkali - kali

"Besok kita harus pergi buat doa kak"

"Doa?" tanyanya tak mengerti

"Besok kan hari minggu jadi kita harus ke Gereja, mama gak bisa pergi besok, jadi lo aja yang nganterin gue, oke? Lagian lo kan juga dah lama gak ke Gereja" jelasnya dengan panjang lebar

"Gue besok ada tanding basket" Kenzo kembali merebahkan tubuhnya ke kasur king zizenya itu

"Basket lo lebih penting daripada Tuhan?" tanyanya sarkas

"Iya, iya besok kita Gereja" katanya dengan tidak minat

Kaki Kenzo menendang kecil orang di hadapannya itu "Udah selesai kan urusan lo? Dah sana keluar gue mau tidur"

"Tidur itu pas malem, bukan siang. Jangan keseringan ke club kak, apalagi mabuk - mabuk gak jelas, mama khawatir tau kalau kakak pulangnya kemalaman, kalau sampai mama tau kakak suka ke club, pasti mama marah banget" sepertinya ia sedang berceramah panjang lebar.

Ia beranjak keluar dari kamar Kenzo. Gadis itu tersenyum puas setelah memberi ceramah pada kakaknya

Tapi ia salah, sedari tadi, Kenzo sudah tertidur pulas, sama sekali tidak mendengar ceramah sesaat itu.

Perkenalkan namanya Zena Alterio, gadis cantik, yang berwajah imut, dengan pipi chubby

Hobbynya ganggu Kakaknya, suka makam tapi badan gak gendut. Kebanyakan perempuan pasti menyukai coklat atau bunga, tapi Zena tidak, ia membenci coklat dan bunga, terlalu alay katanya

Sekarang ia masih duduk di bangku kelas 2 SMA, sekolahnya sama dengan kakaknya. Bedanya sang Kakak sudah kelas tiga. SMA Global Nusantara sekolahnya.

Panggil saja Nana, semua orang terdekatnya memanggilnya seperti itu, biat imut katanya. Hidup Zena datar, statusnya jomblo dari lahir

Kasian banget anjir

Padahal Zena punya wajah yang cantik, banyak lelaki yang mendekatinya tapi ia menolak, katanya ia belum siap untuk sakit hati

Sebernya ia sempat suka dengan teman kakaknya, tapi Kenzo dengan cepat, secepat kilat tidak merestuinya. Kenzo melarang keras Zena menyukai temannya

Alasannya sih biasa aja
Kata Kenzo gini "Jangan dek, gue kasian sama dia, kalau lo jalan sama dia, lo keliatan kaya pembantu dan majikan" Kurang ajar sekali kakaknya itu, tapi Zena sayang kok

Ia sayang kalau ada maunya

Padahal teman Kenzo itu ganteng, gantengnya gak ketulungan. Liat dia lewat aja, Zena seperti kesengat aliran listrik, jantungnya mau copot. Auranya memang beda sekali, banyak cewek yang caper sama dia, tapi gak di lirik sekali pun

Hahahaha Zena ketawa jahat

Seantero SMA GLOBAL, siapa sih yang gak kenal Rakarsa Manggala Atdmaja, bahkan di luar sekolah aja banyak yang kenal, se Indonesia mungkin tahu kali.

"Kak Arsa, Kak Arsa notice me" Kata Zena dalam hati pada saat Arsa lewat

Kalau kata Kenzo "Lo tahu diri don dek, muka lo yang cuma pas - pasan malah naksir yang yang wow banget"

Zena sudah tahu diri kok, perasaaanya itu cuma sekedar kagum sama Arsa. Keluarga Arsa itu ganteng - ganteng semua, dari bapak, sampe anak - anaknya ganteng semua, mana tajir banget.

Apalah daya Zena yang cuma ampas kelapa

Harapan Zena hanya satu, ia hanya ingin merasakan kasih sayang seorang Ayah. Zena sama sekali tidak pernah merasakan itu, Ayahnya meninggal sehari sebelum Zena di lahirkan. Ia meninggal karena kecelakaan.

Sudah kenapa Zena? Hm besok mau doa nih sama Kak Kenzo. Ombaknya keren nih:)

GEGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang