Selamat membaca and sorry for typo
***
Kendrick POV
Tak kusangka aku telah melewati hari-hari ini dengan jiwa yang kumiliki. Sudah banyak peristiwa yang kualami karena jiwa yang telah bersemayam dalam tubuh ini.
Semua orang hanya mengerti bahwa aku, Kendrick Albern Victor, seorang pria lemah lembut, penyayang, dan masih banyak lagi ungkapan yang mereka berikan untuk mendeskripsikan kebaikanku. Namun, jauh di pelupuk mataku, aku hanyalah seonggok nyawa tanpa jiwa.
"Awwwsssss......!!!" Tak sengaja aku menyentuh keningku yang memperlihatkan darah yang telah mengering. Lagi - lagi aku menemukan luka baru setiap pagi, entah itu hanya berupa luka kecil, lebam, bahkan lebih parah lagi aku pernah mendapat luka goresan seperti tersayat benda tajam dan tentu saja itu menyakitkan.
Aku menatap pantulan diriku di cermin. Ya, mata itu masih berwarna cokelat terang seperti biasanya. Menghela nafas lega aku keluar dari kamar dengan menenteng tas dan kunci motor yang telah kugenggam.
"Good morning dear!" Ah itu suara yang sama sekali tak bosan bosannya terdengar di telingaku.
"Good morning ma!" Aku duduk di sebelah kursi yang menjadi sorotan dalam ruang makan ini.
"Ada apa dengan keningmu?" Oh tidak lagi. Sudah kesekian kalinya aku membohongi ibuku dengan banyak alasan yang kulontarkan.
"It's okay ma. Aku hanya tak sengaja terbentur tepian tangga tadi malam"
"Are you sure?" Saat aku ingin menjawab, tiba-tiba suara seseorang membuatku enggan mengeluarkan suara."Untuk apa kau menanyakan hal tidak penting itu padanya?" Terdengar suara bariton dan langkah kaki yang santai menuju ruang makan dengan pakaian kemeja khas seorang atasan perusahaan.
"Dia bukan laki-laki lemah!" Suara tegas pria paruh baya kembali menginstrupsi.
"Ma, I have to go." Tak ingin memperpanjang pembicaraan tak penting ini. Aku lebih memilih mengalah untuk keluar ruangan ini dengan senang hati. Sungguh aku muak dengan semua tekanan yang ia berikan kepadaku.
***
Suara deru mesin motor memecah jalanan yang penuh kepadatan. Motor ninja itu terparkir sempurna di Victor Senior High School. Ya, dari nama sekolah inipun bisa dilihat bahwa sekolah ini milik keluarga Victor yang terpandang di Negara ini.
Seseorang turun dari motor itu dan berjalan melewati koridor sekolah yang ramai karena banyaknya kaum hawa yang menikmati indahnya ciptaan Tuhan yang sedang lewat di depan mereka.
"Duh itu suara cewek ya udah kayak suporter sepak bola!" Nick, yang merupakan sahabat Kendrick sejak masih dalam kandungan itu bersuara.
"Ya udah kali, Nick gak usah direspon balik"
"Ya gak bisa dong! Lo tau kan gue ini juga manusia tampan yang diciptakan di dunia ini, tapi malah cuman lo yang diteriakin segitunya sama cewek"
Kendrick hanya menggeleng tak percaya dengan apa yang sudah sahabatnya katakan. Mereka berdua duduk di bangku dan tak lama setelah itu bel sekolah berbunyi.
***
Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar kelas.
"Eh Ken! Lo gak lupa kan sama taruhannya Erick?"
"Gak lah, Nick. Ya semoga aja nanti malam gue gak kalap kayak kemarin."
"Gitu aja masih dipikirin, Ken. Bukannya lo sudah terbiasa dengan itu?"
"Iya juga sih... Ya udah deh yuk gue mau istirahat buat nanti malam"
***
See you in next chapter 😝😝
KAMU SEDANG MEMBACA
Menembus Jiwa
Teen FictionBagaimana jika seseorang memiliki 2 kepribadian dalam satu tubuh. Bahkan kepribadian itu telah mengubah segala sifat seseorang. Apa yang akan kaulakukan? Membiarkan jiwa itu menguasaimu atau kau melawan jiwa yang bersemayam dalam tubuhmu? Ini tentan...