9. Cowo misterius

2K 138 1
                                    


Autor POV

Suasana sekolah pagi ini sangatlah mencengangkan baginya, ia menyesal telah datang sepagi ini.

Kini ia sudah terpojok dalam ruangan kelas yang masih gelap karena matahari belum juga muncul.

"Dear, tolong jangan sembunyi dari ku, mereka kejam, kenapa kau masih bertahan? Ikutlah denganku, aku akan mengantarkanmu ke tempat yang sangat menyenangkan," suara itu terdengar memasuki ruangan kelas tempat bersembunyi nya perempuan berkacamata itu.

Ia duduk dibawah meja yang paling belakang dipojok kanan. Ia terus menutup mulutnya dengan berlinang air mata yang menetes pada sebuah sobekan ditangan kanannya, sobekan itu diberikan oleh lelaki yang mengejarnya.

Tetesan darah masih keluar dari tangan nya.

"Dear... coba pikirkan jika kamu masih disini? Kamu akan dibully terus menerus kan? Ayolah," suara itu kembali muncul.

Krek!

Pintu pun terbuka.

Deg!

Jantung nya berdegup kencang terus menerus tanpa henti.

"Dear... Tolong jangan bermain petak umpet bersama ku, sungguh aku tidak suka!" suara itu semakin mendekat dan mendekat.

"Kau tak perlu takut! ini tidak sakit, dan tidak sesakit hatimu ketika pembullyan itu!" suara itu semakin mendekat.

"Dear... kau pandai bersembunyi, tapii... ouh kau sangat bodoh bersembunyi disini!" ucap lelaki itu dengan cengiran yang mengerikan.

"Diamlah! Ini akan terselesaikan dengan cepat."

"Kau tidak boleh pergi kemana mana lagi shopia... atau aku boleh lagi memanggil mu dear," wajah datar, beraura gelap.

Ingin rasanya shopia berteriak meminta tolong, tapi apalah daya tidak ada satu pun orang Disini ini terlalu pagi untuk berangkat sekolah, hari ini pukul 5.15 pagi, dikelas ini akan menjadi saksi bagaimana gambaran kematian seorang siswi bernama shopia Kinanti.

Sebuah pisau pun tertancap ditengah kepala.

Tep!

"Ihh!! kak Denis apaan sih! Lagi enak nonton juga!" ucap Rayya kesal.

"Jangan nonton kayak beginian, nanti kamu takut masuk kekamar sendiri lagi!" sahut Denis, sambil mengambil cemilan yang ada diatas meja.

"Gak bakal, aku kan dah gede!" Bantah Rayya.

"Sudah lebih baik kamu tidur Rayya, besok kamu harus berangkat pagi pagi kan?" kali ini umi yang bersuara.

"Tuh sana tidur!" titah Denis, mendapat dukungan dari sang umi.

"Diiiihh!!!" Dengus Rayya sambil melempar kan bantal sofa kearah Denis.

***

Pagi nya Rayya berangkat pagi pagi yaa buat apa lagi? Selain piket.

Suasana sekolah masih sepi, ia pun melangkah menuju ke kelasnya.

Krek!

Suara bukaan pintu membuat Rayya yang baru saja melewati nya kaget.

Ia pun memberanikan diri melihat kebelakang, tapi... semua pintu tertutup rapat, "ini aneh sekali" gumam Rayya.

Ia pun segera melanjutkan perjalanan menuju kelas nya.

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang