18. Kuat

1.6K 118 4
                                    

Jadilah orang yang selalu tenang walaupun berada ditengah badai paling hebat, tetap merasa kecil walaupun besar dan tetap merasa dingin walaupun sangatlah panas.
-Hamba Allah-

Autor POV

"Sudah, jika kau sudah tidak tahan dengan semua ini kau berhak terlepas," ucap lelaki berjaket Hoodie itu.

"Maksud Lo?"

"Bunuh diri!"

***

Rayya termenung di sofa ruang tamu, rasanya ia sudah tidak mempunyai kesempatan untuk hidup dengan tenang, SEMUANYA GILA!!!.

Rafidhah uminya juga merasa sakit hati ketika sang putri difitnah dengan fitnahan yang tak masuk akal, berdo'a dan mendukung Rayya itulah yang menjadi modal agar putrinya itu tidak down.

Rafidhah selalu menenangkan Rayya dengan kata kata positif, seperti: Disetiap kejadian yang Allah kehendaki pasti ada hikmahnya, tetap tenang, ikhtiar, dan serahkan semuanya kepada Allah.

Ditengah-tengah lamunannya, Rayya meraih sebuah kertas diatas meja, kertas itu adalah sebuah undangan penyelidikan dari kantor polisi, entah apa yang ada dipikiran para polisi itu.

Abinya yang sedang bekerja dibandung pun, bergegas pulang ketika mendengar berita ini.

"Sudah, semua akan baik baik saja, karena kan anak abi yang cantik ini mana mungkin melakukan nya," ucap abinya dengan senyuman, Rayya merespon dengan mengangguk halus.

"Ya sudah, ayo siap siap sebentar lagi sudah mau jam 10!"

Setelah itu, Rayya pun berjalan kearah kamarnya yang ada dilantai 2. Ia tidak boleh sedih, tidak perlu takut karena aku tidak melakukannya.

***

Semua sudah berkumpul di kantor polisi, dari ibu nya Erisa, pak Dody selaku BK sekolah, dan Rayya bersama umi dan abinya.

"Jadi bagaimana kejadian yang sebenarnya?" Tanya polisi itu kepada Rayya, detak jantung nya cepat sekali berdetak, rasanya tak sanggup untuk menjelaskannya tetapi demi kebenaran harus kuat!

"Memang sebelum Erisa menghilang atau seperti keterangan ibunya yaitu dibunuh, dia memang mempunyai masalah sama saya," jelas Rayya.

"Masalah apa itu?"

"Dia... Memfitnah saya dan menyebarkan aib saya kesosmed!"

"Bohong itu pak!! Anak saya tidak seperti itu, ini pemitnahan!" Sewot ibu Sisil (ibu erisa).

"Tenang Bu Sisil, jangan marah dulu, kan belum tentu anak ibu itu dibunuh," ucap polisi itu menenangkan Sisil.

Polisi itupun mempersilahkan Rayya untuk melanjutkan penjelasannya.

"Saya juga tidak tahu alasan mengapa Erisa berbuat itu kepada saya, padahal saya tidak terlalu kenal dengan dia, dan esoknya saya sekolah seperti biasa, jika bapak tidak percaya bapak tanya saja sama satpam di sekolah saya," jelas Rayya.

"Memang kenapa saya harus bertanya hal ini kepada satpam?" Tanya polisi itu.

"Karena pak Tatang atau pak satpam itu yang menemani saya didekat gerbang sampai saya dijemput oleh ibu saya, dan setelah itu saya tidak keluar rumah sama sekali, 2 hari berikutnya nya juga, saya tidak pernah kemana mana setelah pulang sekolah," Rayya pun menghembuskan nafas panjang.

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang