jealous?

2.1K 223 6
                                    

      "Terimakasih, johnny-ah, mau mampir dulu? ".johnny menggeleng.

" Maaf doyoung, tapi aku ada urusan. Lain kali saja ya"ucap johnny dengan raut wajah menyesal.

"Ya! Tidak apa apa. Tapi ingat! Lain kali kau harus mampir, oke?. " Johnny menganggukkan kepalanya, dan melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah doyoung.

"Bagaimana jalan jalannya?atau kalian sekalian nge date? "Jaehyun dengan nada ketusnya.

Doyoung mengalihkan pandangannya ke samping, dimana jaehyun berdiri dengan bola basket yang diapit di tangan kirinya,masih menggunakan kaos latihan yang sudah basah oleh keringatnya.

"Apa maksudmu jae, aku tidak mengerti. "Jaehyun berdecih, sedangkan doyoung mengernyit bingung dengan perubahan sikap jaehyun.

" Jangan pura pura bodoh hyung, kau menyukainya kan? "Dengan segera doyoung menggeleng.

" Tidak, tapi siapa tahu. "Ucapan doyoung barusan entah mengapa membuat jaehyun sedikit lega.

" Dan, kau lebih baik pergi sana pulang, tubuh mu bau keringat. Mandi pake sabun yang banyak. "Ucap doyoung sebelum masuk kedalam rumahnya. Diam diam jaehyun tersenyum sebelum berjalan kerumahnya.

  " HYUNG!!!! BUKA KAN PINTUNYA!!!! "teriak jaehyun sambil menggedor gedor pintu rumah doyoung.

" DIAMLAH!!!!! BERISIK!!!!! "teriak doyoung membalas teriakan jaehyun, dengan malas di langkahkan nya kakinya menuju pintu. Sesegera setelah doyoung membuahkan pintunya, tanpa mengucapkan salam maupun berterimakasih, jaehyun melenggang masuk yang ditatapi tajam oleh doyoung.

" Ada apa? "Tanya doyoung setelah mendudukkan dirinya disamping jaehyun yang tengah memilih channel TV di ruang keluarga.

" Tidak ada, hanya saja tidak ada orang dirumah, eomma dan appa menginap dirumah *halmeoni karena halmeoni sedang sakit, dan wonho hyung menginap di rumah pacarnya. "
*(nenek)

"Jadi kau mau menginap, begitu? "Jaehyun menganggukkan kepalanya semangat. Doyoung menghela nafasnya kasar.

Jam sudah menunjukkan waktu 11.30 malam, namun baik doyoung maupun jaehyun belum ada yang bisa merapatkan matanya. Doyoung beralih ke kanannya dimana jaehyun berada, mengusap surai kecoklatan jaehyun pelan. Jaehyun ikut mengalihkan tubuhnya, membuat mereka saling berhadapan.

" Hyung, bagaimana menurutmu tentang anak baru itu? "

"Anak baru mana? Johnny? " Jaehyun menganggukkan kepalanya lemah.

"Bagaimana ya, aku juga baru mengenalnya kemarin, tapi aku rasa dia mungkin orang yang baik, dan dilihat dari barang barangnya dia juga bisa dibilang orang yang berada. Dia juga cukup tampan. Tapi dia jarang sekali berekspresi selain ekspresi datar dan dia juga jarang bicara.memangnya kenapa kau  bertanya tentang johnny? " Jaehyun kembali menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada, aku hanya penasaran saja akan pemikiran hyung tentang dia. " Doyoung hanya ber'o'ria.

"Hyung, kau sudah ngantuk? "

"Ya"

"Hyung, peluk. " Ucap jaehyun manja sambil menoel noel pipi doyoung yang sudah setengah tertidur. Doyoung yang terganggu akhirnya memeluk jaehyun yang dibalas oleh jaehyun pula.

Doyoung terbangun saat ia mendengar suara musik tepat ditelinganya. Dengan sangat terpaksa dibukanya kedua kelopak matanya, dan tepat disampingnya, jaehyun tengah bermain game juga menghidupkan musik dengan volume yang sedikit keras.

PLETAK!!!!..

"AWWW..... HYUNG!!!!, sakit tau!"tutur jaehyun saat doyoung memukul kepalanya.

" Diam! Seharusnya aku yang marah, karena musik bodoh yang kau mainkan itu, tidur indahku terganggu !! "Jaehyun menutup mulut nya sambil mengusap kepalanya yang tadi dipukul oleh doyoung.

" Oh iya, jam berapa sekarang? Aku lapar, sana masakkan aku sesuatu. "

"Huuh, memangnya aku pembantu apa? "

"Siapa suruh menginap disini. Enak saja numpang gratis! " Sarkas doyoung.




  Selesai sarapan dan mandi mereka berjalan jalan di sekitaran komplek dimana mereka tinggal, sambil sesekali menyapa orang orang yang mereka jumpai. Di taman, doyoung yang sedang duduk di bangku taman sambil melamun dikejutkan oleh sesuatu yang dingin di pipinya. Ia mendongakkan kepalanya, jaehyun tengah tersenyum memegangi minuman kopi kaleng dingin di genggamannya.

"Ah, terimakasih minumannya. " Doyoung dengan cepat mengambil minuman di genggaman jaehyun, membuka, dan meminumnya. Jaehyun duduk di samping doyoung, memperhatikan hyung kelincinya ini meminum minumannya dengan cepat. Tanpa sadar ia terkekeh kecil, melihat bagaimana sedikit sisa kopi yang menempel di sekitar mulut doyoung, seperti anak kecil, pikirnya. Sebelah tangannya beralih mengusap bibir doyoung. Doyoung yang terkejut, menatap jaehyun dengan pandangan bertanya sekaligus polosnya.

"Ada sisa kopi di bibirmu hyung" Ucapnya seakan mengerti pandangan yg diberikan oleh doyoung. Jaehyun dapat melihat pipi doyoung yang berubah merah, mungkinkah tersipu malu?. Tangan jaehyun baru saja akan terangkat guna membelai pipi doyoung saat sebuah suara yang sialnya sangat tidak ingin didengarnya hari ini, menyapa mereka.

"Jaehyunie, kenapa tidak membalas pesanku tadi malam? Aku mengkhawatirkan mu tau! " Ucapnya dengan nada manja yang membuat doyoung rasanya ingin muntah mendengarnya, tak jauh beda dengan doyoung, jaehyun rasanya sangat ingin melempar iblis betina ini ke luar angkasa.

"Ada apa yeri-ssi? " Tanya jaehyun dengan nada dan tampang datarnya. Yeri mendengus tak suka, dengan tidak sopannya, dia mengambil duduk  tepat ditengah jaehyun dan doyoung dengan seenaknya. Jaehyun menggeram menahan emosi, melihat itu yeri menyeringai. Sedangkan doyoung yang tak tau apa apa hanya bisa menatap heran kedua manusia di sampingnya ini.

"Kau masih ingat malam itu kan jaehyunie, ingat, aku tidak akan segan segan menyebarkannya. Jadi lebih baik kau turuti perkataanku. " Bisik yeri, memeluk erat tangan jaehyun.

"Maaf doyoung-ssi tapi aku dan pacarku akan kencan sekarang, jadi bisakah kau pergi? " Perkataan yeri barusan membuat doyoung, bisa dikatakan, patah hati. Entahlah, entah mengapa hati nya sedih dan sakit mendengar kata kata tadi. Tapi dengan cepat diusirnya perasaannya itu, mungkin hatinya sakit karena jaehyun lebih dulu memiliki pasangan darinya, iya kan?.

Jaehyun melotot tajam menatap yeri yang menatap nya seakan tak peduli. Doyoung menganggukkan kepalanya pelan.

"Um, baiklah. Selamat atas hubungan kalian. Kalau begitu aku pergi dulu. "Jaehyun menatap sendu kearah punggung doyoung yang makin lama makin menjauh dari pandangannya. Dengan penuh amarah di cengkeramnya kuat kuat lengan yeri, yang membuat sang empu meringis kesakitan.

" Apa maksudmu hah?!!!! "

"Lepas, jae, kau menyakitiku. " Ujarnya. Namun seakan tuli, jaehyun tak mengindahkan perkataan yeri.

"Memangnya kenapa,kau menyukainya begitu? " Cengkraman jaehyun pada lengan yeri melemah.

"Apakah iya, aku menyukai doyoung hyung? " Batinnya.

"Kau pikir aku akan melepaskan mu begitu saja jaehyunie,bahkan jika harus menyingkirkan doyoung mu itu pun akan kulakukan. " Monolog yeri dalam hati sambil memperhatikan raut wajah jaehyun.

TBC.......

SUB Y'ALL!!!!!. Sorry gaes, ane baru bisa up sekarang, dikarenakan ane lagi banyak tugas plus ulangan plus remed plus bentar lagi ane ujian semester. Oh iya, menurut gaes para reader sekalian, cerita ane ini kudu lanjut atau end alias ane hapus?. Don't forget your coment and vote!!. I hope all the best for my all readers. (´・ω∩'*)

 best friend [ JaeDo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang