Matahari belum menampakkan diri, tetapi jaehyun sudah rapi dengan pakaian 'hang out' nya. Yang tentu, membuat wonho bingung.
Tidak biasanya dia bangun pagi. Batin wonho, saat melewati kamar adiknya yang sedikit terbuka, memperlihatkan sesosok jaehyun dengan raut wajah gelisah, menghidupkan layar ponselnya, lalu mematikannya lagi.
Tapi wonho tak ambil pusing, dengan santai ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan, dimana ibu dan ayahnya sedang berbincang, menikmati segelas morning coffe mereka.
"Pagi, appa eomma! " Sapanya, tersenyum kecil pada kedua orang tuanya.
"Pagi juga, wonhoney! " Seru ibu nya, dengan senyum lebarnya.
"Apa menu sarapan pagi ini? " Tanya wonho, melirik panci yang masih mengeluarkan uap panas di atas kompor.
"Eomma hanya memanaskan rebusan kimchi dari pesta bibimu semalam. Eomma lupa belanja kemarin. "
Wonho menganggukkan kepalanya, lalu duduk disamping ayahnya, menunggu ibunya siap menuangkan makanannya.
"Dimana adik mu? " Kini ayahnya yang bertanya, sambil melipat koran yang dibacanya.
"Hmm, dikamarnya." Jawab wonho, mengaduk semangkuk rebusan kimchi yang diletakkan ibunya di depannya.
"Bisa kau panggilkan adik mu itu kesini, dia belum makan apapun dari tadi malam."
Wonho mengangguk, lalu berjalan menuju kamar adiknya, meninggalkan kedua orang tuanya yang sibuk dengan urusannya sendiri.
"Aish, kenapa dia tidak menjawab? " Erang jaehyun frustasi, melihat layar ponselnya yang terus terusan menampilkan kata calling.
Jaehyun sudah merencanakannya dari semalaman. Dia dan doyoung, menghabiskan waktu berdua, saling tertawa dan bercanda, lalu diakhiri dengan ice cream date.
Tunggu dulu, kenapa rencana nya malah seperti kencan?
Tidak-tidak, itu sudah biasa untuk mengajak sahabat sendiri pergi jalan-jalan, bukan?
"Hallo?, jaehyun? Ada apa memanggil ku?"
Jaehyun terlalu sibuk dengan pikirannya, sampai dia tidak sadar kalau doyoung sudah mengangkat panggilannya sedari tadi.
"Ah, i.. Itu, h, hyung. " Sial, kenapa dia tiba-tiba terbata-bata.
"Apa jaehyun-ah? "
Jaehyun dapat mendengarnya, nada penasaran sahabat kelincinya itu.
"Uhm, itu, hyung mau tidak jalan dengan ku hari ini? " Jaehyun mengelus tengkuknya, peluh membasahi dahinya, gelisah menunggu jawaban dari seberang sambungan sana.
"Hmm, ok. Tapi jemput aku yah, terus, aku juga tidak punya uang sekarang, jadi pake uang mu kan? "
Jaehyun menghembuskan nafasnya lega, senyuman lebar menghiasi wajah tampannya, doyoung menerima ajakannya.
"Just relax hyung, it's on me" Ucapnya, terkekeh kecil saat mendengar gerutuan dari sang lawan bicara.
"Jangan pakai bahasa Inggris jaehyun-ah! Aku tidak mengerti! "
"Ah, iya-iya hyung. Jadi aku jemput jam 3, bagaimana? "
"Hmm, baiklah. Sampai nanti jaehyun-ah! "
"Sampai nanti juga, doie hyung." Dengan perasaan yang bahagia, jaehyun mengakhiri panggilannya. Tersenyum pada dirinya sendiri, sebelum beralih menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
best friend [ JaeDo ]
FanfictionJaehyun dan doyoung itu hanya sahabat. Itu menurut jaehyun. Tapi kenapa setelah melihat kedekatan doyoung dan anak baru itu membuat jaehyun, merasa..... Entahlah, cemburu? JAEDO STORY!!!!!!!!! Mohon komen and vote nya, bagi readers yang berbaik ha...