Chain (1)

479 30 55
                                    

Namanya adalah Gusion - Moonlight Sonata, 17 tahun dengan tinggi 170cm, 63kg. Mempunyai rambut pendek berwarna Perak dan mata Hijau yang hangat. Digabungkan dengan wajahnya yang kecil, Sonata menjadi anak laki – laki paling cantik disekolahnya.

Tapi wajahnya yang cantik tidak membuatnya lemah seperti perempuan, Sonata memiliki sifat layaknya anak laki – laki seperti umumnya, Ia adalah anggota klub basket dan sangat menyukai olahraga walaupun ia tahu jika tubuhnya tidak bisa melakukan aktifitas fisik terlalu lama, ia tidak peduli.

Kemampuan analisanya mampu diandalkan ketika pertandingan. Namun Sonata selalu duduk dibangku cadangan karena Bruno sang kapten tidak mengijinkan wajah cantik itu lebam oleh benturan bola.

" Berlebihan " gerutu Sonata ketika ia kembali ditolak untuk ikut bermain dalam pertandingan persahabatan.

" Kau harus mengerti kondisimu, Sonata " Bruno mendekatkan wajahnya pada wajah yang sedang memasang wajah kesal itu.

" Mengerti? Wajahku ini tidak ada hubungannya. Aku tidak peduli jika wajah ini tergores atau apapun. Aku hanya ingin bermain dilapangan "

" Aku tidak bisa " Bruno menghela nafas panjang " Kau dibangku cadangan "

" Ahh, kau jahat! " Teriak Sonata.

" Stt " Bruno menyimpan telunjuknya dibibir Sonata dan meliriknya dengan lirikan tajam mengancam " Kau harus bungkam. Suaramu itu terlalu seksi "

Seketika Bruno merasakan pukulan diwajahnya. Sonata mendengus kesal, Bruno hanya tertawa saja.

Bukan hanya Bruno, bahkan semua orang mengakuinya. Suara yang dimilikinya memang sedikit memprovokasi telinga yang mendengarnya. Serak basah dan ketika berbicara seolah sedang menahan sesuatu yang ingin membuncah keluar. Bahkan ketika dirinya mengerang menahan sakit semua orang nyaris kehilangan kendalinya.

" Kau pasti akan main " Ucap Anak yang baru saja datang. Sonata menoleh, anak itu adalah Golden Bullet. sahabatnya, bertubuh tinggi besar dan ia adalah Ace di Klub Basket. Di belakang Golden Bullet terlihat Pirates Adiknya yang bungkam seperti biasa.

" Bruno tidak mengijinkanku main " Adu Sonata sembari menghela nafas.

Golden Bullet hanya meliriknya tak lama menepuk kepalanya

" Tabahkan hatimu nak " Tawa Golden yang membuat Sonata menghempaskan tangannya dan pergi meninggalkan lapang basket. Pirates mengikutinya.

" Jangan ikuti aku " Ucap Sonata dengan kesal " Aku ingin sendiri "

" Kau marah Golden tidak membantumu untuk main?" Pirates membuka mulutnya.

Sonata tidak langsung menjawab. Ia menghentikan langkahnya dan menghela nafas panjang

" Aku bosan hanya karena wajahku aku tidak bisa melakukan apa yang kuinginkan " ucapnya tanpa membalikan tubuhnya " Aku ingin melakukan apapun tanpa ada yang melarangnya "

" Kau memang tidak bisa melakukannya " Jawab Pirates.

Sonata menoleh seketika, Pirates menatapnya dengan sinis

" Kau tidak ingat ketika kau nyaris pingsan karena terlalu lelah bermain? Itu semua bukan karena wajahmu. Tapi kau yang memang tidak mampu melakukannya "

" Tsk! Thank you, Youre really helping " ucap Sonata dengan wajah semakin masam setelah itu kembali melangkahkan kakinya. Wajahnya mulai panas karena kemarahan yang ditahan. Ia merasa sakit ketika Pirates mengatakan hal yang begitu menusuknya.

" You're very welcome " Ucap Pirates tetap mengikuti langkah kaki sahabatnya

" Jangan ikuti aku! " Teriak Sonata

Broken Glass - WARNING! R18 BOYSLOVE!Where stories live. Discover now