Tangan itu berlumuran darah dengan sebuah belati yang dipegangnya. Seorang laki – laki berdiri disamping ranjang dengan wajah datar mengerikan. Mata perak tajamnya menatap Sonata yang melihatnya dengan ngeri, terlihat ujung mata anak cantik itu basah akibat ketakutan. Sonata nyaris menangis ketika melihat orang didepannya membantai semua orang dengan mudah.
Hanya dengan satu belati ditangannya. Laki – laki itu menusuk jantung orang – orang yang menyerangnya, bukan hanya tusukan dijantung, orang itu bahkan memotong leher lawannya membuat kepalanya nyaris terpisah dari tubuhnya.
Sekarang kamar yang bersih itu berubah menjadi ruangan penjagalan manusia.
Sonata memang merasa dirinya sangat hina karena menjadi sebuah mainan orang – orang yang tidak bermoral, tapi bukan kematian seperti ini yang diharapkannya.
" Aku datang untukmu " Ucap laki – laki itu
" Kau akan membunuhku?" Balas Sonata dengan gemetaran
" Tidak " Balas laki – laki itu sembari menyinggungkan senyumnya.
ia membuka mantel yang sedang dipakainya dan menutupi tubuh polos Sonata, setelah itu mengangkatnya. Sonata mengerjat kaget namun tangan kuat laki – laki itu dengan baik bisa menahan tubuhnya.
" Aku tidak akan menyakitimu " Ucapnya lagi " Tenanglah "
Sonata menatap laki – laki itu, ia hanya mengangguk kecil tanpa mengatakan apapun .
Laki – laki itu membawa Sonata keluar dari penjaranya. Sonata melihat keadaan yang lebih parah daripada dikamar. Mayat – mayat yang kehilangan kepalanya dan isian perut yang terburai. Sonata bergidik semakin ngeri. Ia merasa mual ketika melihat genangan darah dimana – mana.
" Kau membunuh semua orang "
" Aku sengaja melakukannya "
" Kenapa?" Tatap Sonata
Laki – laki itu melirikan matanya, mata perak menyala dan Hijau yang menyejukan itu bertemu. Sang pembantai mengukir senyuman terbaiknya
" Untuk menyelamatkanmu "
Dan sekarang terlihat Sonata sedang menarik hidung orang yang sudah menyelamatkannya. Fall menahan nafasnya.
" Sampai kapan kau mencubit hidungku?" Tanya Fall dengan suara aneh karena tidak ada udara yang masuk kedalam hidungnya
" Sampai hidungmu menjadi pesek " Tawa Sonata.
Fall menaikan sedikit alisnya setelah itu menerjang tubuh Sonata sampai tubuh itu tertindih dan terjembab diatas tempat tidur.
Sonata tertawa, ia seperti anak kecil dan buru – buru masuk kedalam selimut dan menjadikan dirinya seperti nasi bungkus.
" Sebenarnya kau kenapa?" Tanya Fall dari luar selimut tanpa melakukan apapun
Sonata memunculkan kepalanya dan menatap Fall dengan tatapan memelas seperti anak kucing yang sedang memohon untuk diberi makan
" Aku senang " Jawab anak itu " Aku senang karena sekarang aku bersamamu"
Seketika Fall mendengus tersenyum, sesuatu seperti membuncah dalam dadanya ketika anak manis itu mengatakan jika ia senang ketika bersama dirinya.
" Apa kau sedang menggodaku?
" Tidak " Sonata keluar dari dalam selimut dan duduk didepan malaikat penolongnya " Aku hanya ingin mengatakannya saja "
Fall mendekap anak itu dan memeluk pinggangnya, membuat tubuh besarnya bersentuhan dengan tubuh rampingnya.
YOU ARE READING
Broken Glass - WARNING! R18 BOYSLOVE!
FanfictionMain Pair : Alucard - Child Of The Fall X Gusion - Moonlight Sonata R18. GAY SHIT! BOYS LOVE! Not Recomended for Male Readers. -.-.-.- RESPECT EACH OTHER KAY?! Story by Me. Hero Belong To Moonton. -.-.-. Summary : Tangan itu sudah berlumuran dar...