Cyber Ops

204 25 2
                                    


1.

Sonata sedang berjalan sendirian dilorong kelas. Ia baru saja kembali dari kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan tidak sadar jika beberapa anak sedang mengikutinya.

Sonata membuka ponselnya dan melihat jika ia mendapat pesan dari Fall. anak itu tertawa namun tawa itu berhenti ketika beberapa tangan menariknya sehingga ponsel yang dipegangnya jatuh dan membuat pandangannya gelap seketika.

Tak lama seseorang datang, ia mengambil ponsel Sonata dan menoleh kearah dimana anak – anak yang tidak dikenal itu membawa dirinya.

Anak tampan itu perlahan membuka matanya, Sonata tidak langsung membuka mulutnya ketika merasakan jika tangannya terikat dan ia berada diruangan kosong dan gelap namun yang jelas, jika ia tertidur diatas matras

Sonata menghela nafas. Ia tahu keadaan apa yang sedang terjadi padanya

" lepaskan ikatannya " Ucap Sonata pada 3 orang anak yang duduk dibelakangnya

" Dia bangun " Ucap salah satu anak

" itu bagus bukan? Kita jadi bisa mendengar erangannya " Balas anak lain.

" Aku sudah tidak sabar " Sahut suara yang berbeda dari ketiganya " Aku ingin segera menindihnya "

" Jangan melakukan hal yang macam – macam atau kalian akan menyesal " Ucap Sonata setenang mungkin

Mendadak seorang anak membalikan tubuh Sonata. Membuat Sonata bisa melihat wajah ketiganya. Sonata sering melihat wajah ini, wajah – wajah yang memang selalu memberi tatapan yang lapar ketika melihat dirinya.

" Tidak ada yang tahu tempat ini, tidak akan yang menolongmu " Ucap anak yang bernama Edward. Tubuhnya adalah yang paling tinggi diantara ketiganya.

Sonata melihat kedua temannya, namanya adalah Eddy dan juga Agni dari Bet nama yang terpasang diseragam mereka.

" Langsung saja preteli bajunya Ed " ucap Eddy dengan tidak sabar.

Sonata sedikit memicingkan matanya, dia adalah anak yang mengatakan jika ia tidak sabar untuk menindihnya.

" Jangan langsung seperti itu lah, kita main – main dulu saja " Ucap Agni.

" Aku setuju dengan Agni. Kita nikmati dulu wajah manisnya. Aku ingin mendengar erangannya dan juga desahan lembutnya "

Eddy menggeram kesal. Mau tidak mau, ia harus setuju dengan kedua temannya

Edward menggerakan tangannya dan membuka kancing seragam Sonata

" Aku akan pastikan kau kehilangan tanganmu jika membuka bajuku " Ancam Sonata dengan wajah mengerikan

" aku tidak takut dengan ancamanamu. Dan jujur saja, ketika kau marah seperti itu, itu membuatku semakin ingin "

" JANGAN SENTUH AKU! " Teriak Sonata

Edward hanya tertawa saja dan ia berhasil membuka semua kancing seragam Sonata. Nafas Sonata sedikit memburu, ia tidak ingin siapapun menyentuh dirinya. Hanya Fall yang boleh menyentuhnya. Sonata sebisa mungkin mengendalikan rasa takutnya. Dalam hatinya, ia ingin berharap siapapun menolongnya.

Eddy tidak bisa menahan dirinya, ia membuka dengan paksa celana Sonata. Sonata berontak tapi tidak ada yang bisa dilakukannya.

" JANGAN SENTUH AKU BRENGSEK! "

" berteriaklah " Kata Eddy dengan nafsu yang tertahan " Tidak ada yang bisa mendengarmu hahaha " tawanya dengan mengerikan

" SIALAN! "

Broken Glass - WARNING! R18 BOYSLOVE!Where stories live. Discover now